Sebenarnya ada banyak jenis sakit mata dan kondisinya pada anak kecil bisa mengganggu penglihatan mereka. Beberapa diantaranya bisa menghambat perkembangan fisik anak karena mata tidak bisa mengirimkan gambar dan sinyak ke otak sehingga penglihatan mereka terbatas. Untuk itu ada baiknya anda memahami berbagai masalah mata pada anak supaya deteksi dan pengobatan dini segera dilakukan secara efektif. Ini adalah daftar gangguan dan sakit mata pada anak yang dirilis dari situs geteyesmart.org.
Gangguan Fokus dan Arah
Amblyopia
Disebut juga dengan mata malas, gangguan ini terjadi ketika penglihatan mata kiri lebih baik daripada mata kanan atau sebaliknya. Biasanya gangguan ini terjadi pada anak balita dimana dari 100 anak, 2 atau 3 anak mengalami amblyopia di Amerika Serikat. Sakit mata ini biasa disebabkan kondisi mata juling pada anak dimana satu mata lurus kedepan dan mata lain ke arah lain. Sinyal yang dikirim mata ke otak seperti dimatikan oleh otak untuk mencegah penglihatan ganda. Sebaiknya segera kunjungi dokter spesialis mata untuk dilakukan screening atau pemeriksaan menyeluruh pada mata.
Ptosis
Gangguan yang terjadi ketika salah satu kelopak mata turun atau naik keatas sehingga mengganggu penglihatan secara utuh. Kondisi ini terjadi ketika otot penggerak kelopak mata tidak cukup kuat mengangkat. Penyebab sakit mata ini biasanya karena keturunan dan akibat penyakit tertentu. Cara mengobatinya adalah melakukan tindakan bedah.
Sakit Mata pada Anak Secara Umum
Konjungtivitis
Sering disebut dengan mata merah, konjungtivis adalah kondisi peradangan pada selaput mata dikarenakan infeksi virus dan bakteri (biasanya menular) atau karena alergi. Biasanya kondisi ini disertai oleh demam, air mata keluar terus, gangguan pada hidung dan tenggorokan. Jika anda merasa anak anda sakit mata jenis ini sebaiknya mereka tidak diperbolehkan pergi ke sekolah untuk menghindari penularan selama 3 sampai 7 hari dan segera kunjungi dokter mata anda.
Chalazion (Mata Bintitan)
Kondisi ini terjadi ketika terdapat kista atau benjolan pada pinggiran kelopak mata dikarenakan tersumbatnya kelenjar kecil di dalam kelopak mata. Jika dalam kondisi parah, biasanya benjolan ini akan bernanah dan pecah dalam seminggu. Metode pengobatannya biasanya dilakukan dengan memberikan krim antibiotik atau mengkompres mata dengan air hangat setidaknya 3 kali sehari sampai bintitan pecah. Pada kebanyakan kasus, sakit mata ini akan sembuh sendirinya dalam jangka waktu 2 sampai 8 minggu.
Syte (Hordeolum)
Mirip dengan bintitan, tetapi syte disebabkan terjadinya infeksi bakteri pada kelenjar kecil pada kelopak mata bagian bawah atau atas. Biasanya penyakit ini sembuh sendiri dalam beberapa hari namun bisa timbul secara berulang. Kondisi ini bisa menyebabkan mata cepat berair dan sensitif terhadap cahaya. Pengobatan dilakukan dengan cara melakukan kompres pada mata dengan air hangat selama 10 menit tiga kali sehari dan memberikan krim antibiotik.
Penyakit Infeksi Rongga Mata (Orbital Cellulitis)
Terjadi karena infeksi bakteri pada kulit atau jaringan lunak yang menyebabkan bengkak dan memerah pada kulit disekitar mata. Biasanya kondisi ini hanya terjadi pada satu mata dan disertai oleh demam. Penyebab sakit mata ini dikarenakan luka atau cedera pada daerah lain disekitar mata seperti sinus atau gigi. Kondisi ini bisa serius dan menurunkan daya penglihatan pada anak. Cara mengobatinya dapat dilakukan dengan memberikan obat krim antibiotik dan obat oral. Jika kondisi parah, bedah operasi menjadi pilihan.
Penyumbatan Saluran Air Mata
Kondisi ini terjadi ketika sistem drainase pada mata terganggu yang menyebabkan air mata tidak bisa mongering secara normal yang menyebabkan mata selalu basah, iritasi dan terjadi infeksi. Sakit mata ini biasanya terjadi pada 6 balita dari 100 orang. Penyebabnya adalah infeksi atau pertumbuhan tulang hidung yang tidak normal. Biasanya tidak diperlukan metode pengobatan karena dalam banyak kasus, kondisi ini akan menghilang dengan sendirinya dalam 1 tahun. Untuk membuat mata bayi anda tetap bersih dan tidak terjadi infeksi sebaiknya diberikan krim antibiotik dan melakukan kompres air hangat.
Diskusi
Belum ada komentar.