//
Anda membaca...
Bisnis, Hukum dan Peristiwa

Benarkah Hatta Rajasa Terlibat Mafia Minyak?

Hatta Rajasa dan Muhammad Riza Chalid Dilaporkan ke KPK

Benarkah ada keterlibatan antara Hatta Raja dengan Muhammad Riza Chalid, yang dikatakan sebagai gembong mafia minyak Indonesia? Isu ini kembali menjadi hangat akhir-akhir ini menjelas pilpres, ketika politisi Partai Golkar Poempida Hidayatullah di Jakarta, Kamis (12/6/2014) menuding Hatta Rajasa menjadi penyebab kebijakan energi menjadi tidak jelas dan praktik mafia migas sulit diberantas, seperti yang diberitakan liputan6.com.

Puluhan orang yang tergabung dalam Solidaritas Kerakyatan Khusus Migas (SKK Migas) menuntut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyidik Hatta Rajasa bersama pebisnis minyak, Muhammad Riza Chalid, telah merugikan negara hingga Rp36 triliun setiap tahun. (baca solopos.com)

Sebenarnya isu ini memang sudah lama terdengar, terutama ketika dirilisnya buku Gurita Cikeas karya George Junus Aditjondro yang menyatakan ada sindikat yang menguasai ekspor impor minyak mentah dan Petral, anak perusahaan Pertamina, bekerja sama dengan Global Energy Resources yang dikuasai oleh Muhammad Riza Chalid yang disebut-sebut sebagai mafia Migas.

PETRAL (Pertamina Trading Energy Ltd) merupakan Perseroan Terbatas anak perusahan Pertamina yang bergerak di bidang perdagangan minyak. Tugas utama PETRAL adalah menjamin supply kebutuhan minyak yang dibutuhkan Pertamina / Indonesia dengan cara membeli minyak dari luar negeri. Jumlah uang yang cukup besar digunakan Petral untuk mengimpor minyak Rp 275,5 triliun per tahun ini tak pernah luput dari incaran mafia minyak.

Hatta Rajasa diduga memiliki keterkaitan dengan bisnis pertambangan dan perminyakan. Ia pernah menjadi Presiden Direktur PT Arthindo Utama. Arthindo yang berdiri pada tahun 1982 memang turut dalam beberapa kegiatan hulu bidang energi terutama untuk proyek pemanfaatan dan pengolahan gas serta pembangkitan tenaga listrik (Power Plant). Sejumlah klien yang ditangani Arthindo antara lain PT Chevron Pacific Indonesia, PT Caltex Pacific Indonesia, Pertamina, dan sebagainya.

Siapakah Sebenarnya Muhammad Riza Chalid?

Di kalangan pengusaha minyak, nama Muhammad Riza Chalid sangat disegani. Pemilik Global Energy Resources ini tak hanya mengelola bisnis minyak, namun juga pemilik tempat bermain anak-anak Kidzania yang berlokasi di Pacific Place, SCBD Jakarta Pusat. Pria yang akrab disapa Muh ini kabarnya cukup low profile dan jarang disorot wartawan. Pria yang dikenal berjiwa sosial ini juga mendirikan sekolah Islam Internasional Al Jabr di Pondok Labu, Jakarta Selatan. Istri Muh, Roestriana Adrianti Riza yang sering disapa Uchu Riza kabarnya juga sangat dekat dengan dunia pendidikan.

Menurut pengamat ekonomi Ichsanuddin Noorsy, nama mafia minyak Muhammad Riza Chalid yang disebut sebut merupakan kroni bisnis Pertamina sudah dikenal sejak era Soeharto. Warga Negara Indonesia keturunan Arab ini, di lingkungan bisnis perminyakan, yang bersangkutan dikenal powerful sehingga bisa mengatur berbagai transaksi. (baca www.reportaseindonesia.com)

Riza diduga menguasai PETRAL selama puluhan tahun dengan cara bekerjasama melalui perusahaan miliknya Global Energy Resources yang merupakan holding dari 5 perusahan boroker minyak, yakni Supreme Energy, Orion Oil, Paramount Petro, Straits Oil dan Cosmic Petrolium yang berbasis di Singapore & terdaftar di Virgin Island yang bebas pajak. Kelima perusahaan itu merupakan mitra utama Pertamina.Tetapi beberapa pelaku industri perminyakan juga mengatakan, kalaupun mereka menggunakan tender, pengaturannya mudah saja.

Nama Riza tidak tercantum dalam akte Global Energy Resources, melainkan Iwan Prakoso (WNI), Wong Fok Choy, dan Fernadez P. Charles, tetapi sesungguhnya Riza adalah pemiliknya. Riza cs mengatur sedemikian rupa agar negara RI tergantung oleh impor bensin dan solar. Impor bensin & solar kita 200 juta barel per tahun.Selain itu,kelompok Riza ini juga yang diduga selalu menghalangi pembangunan kilang pengolahan BBM dan perbaikan kilang minyak di Indonesia.

Harga beli minyak mentah Petral sepanjang tahun 2011 rata-rata US$ 113.95/barel. Harga rata-rata minyak dunia jenis brent (kualitas baik) pada tahun 2011 adalah US$ 80-100/barel dan harga tertinggi US$ 124/barel. Menurut sumber, ada mark up harga oleh Petral minimal sebesar US$ 5 /barel dan jika diaudit lebih rincimark upitu kabarnya bisa sampai USD 30/barel. Mafia minyak juga diduga mengatur untuk membeli minyak mentah dari Arab/Afrika, lalu diolah di kilang Singapura dan dari Singapura baru diekspor ke Indonesia. Meski ada indikasi terjadimark up, namun menurutIchsanuddin Noorsyadalah sulitnya mencari auditor yang bisa kita percaya bahwa adamark upUS$ 5 per barel.

Riza disebut-sebut siapapun pejabat Pertamina termasuk Dirut Pertamina akan gemetar dan tunduk jika ketemu dengan dia. Siapapun pejabat Pertamina yang melawan kehendak Riza akan lenyap alias terpental. Termasuk Ari Soemarno, Dirut Pertamina yang dicopot jabatannya. Ari Soemarno dulu terpental dari jabatan Dirut Pertamina gara-gara hendak memindahkan PETRAL dari Singapura ke Batam. Riza tidak setuju. Ari selanjutnya dipecat. Jika PETRAL berkedudukan di Batam / Indonesia tentu pemerintah dan masyarakat luas lebih mudah mengawasi operasional PETRAL yang terkenal korup. Rencana Ari Soemarno ini tentu dianggap berbahaya. Bisa menganggu kenyamanan Mafia Minyak yang sudah puluhan tahun menikmati legitnya bisnis minyak.

Para perusahaan minyak dan broker minyak internasional mengakui kehebatan Riza sebagai God Father bisnis impor minyak Indonesia. Di Singapura, Riza dijuluki sebagai Gasoline God Father. Lebih separuh impor minyak RI dikuasai oleh Riza. Tidak ada yang berani melawannya. Beberapa waktu lalu Global Energy Resources, perusahaan milik Riza pernah diusut karena temuan penyimpangan laporan penawaran minyak impor ke Pertamina. Tapi kasus tersebut hilang tak berbekas dan para penyidiknya diam tak bersuara. Kasus ditutup. Padahal itu diduga hanya sebagian kecil saja.

Diskusi

Belum ada komentar.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Gravatar
Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: