//
Anda membaca...
Sejarah dan Politik

Pendapat Pengamat: Pemenang Debat Capres-Cawapres Kelima

Penampilan Moderator Sudharto P. Hadi Memuaskan

Inilah beberapa pendapat pengamat ekonomi, energi dankomunikasi politik tentang siapa yang unggul dan menjadi pemenang dalam debat capres-cawapres Kelima, Sabtu malam, 5 Juli 2014 yang berlangsung di di Hotel Bidakara, Jaksel. Debat yang dipandu oleh moderator Prof. Sudharto P Hadi,phd (Rektor Universitas Diponegoro).dan mengusung tema Energi, Pangan dan Lingkungan Hidup ini berlangsung seru karena mungkin ini merupakan acara debat terakhir yang membuat setiap pasangan tampil maksimal, mengeluarkan semua kemampuannya untuk menjelaskan visi dan misi sesuai tema. (Baca hasil lengkap debat)

Debat ini memang penting karena masyarakat akan mengetahui pandangan capres dan cawapres yang akan dipilihnya. Menurut pengamat politik, Burhanuddin Muhtadi debat antar kandidat calon presiden maupun wakil presiden RI tak banyak mempengaruhi elektabilitas kedua pasangan. Khususnya bagi para pemilih yang belum menentukan pilihannya, yang jumlah diperkirakan makin mengecil, sekitar 5 hingga 10%.

Banyak hal yang menarik dan bahkan bisa dibilang lucu setelah kita menonton acara debat tersebut. Salah satunya adalah ketidaktahuan Hatta Rajasa mengenai perbedaan Kalpataru dan Adipura, soal mafia, koperasi, Hatta ditegur oleh moderator, saham Newmont dan soal renegosiasi kontrak. Debat kali ini seru dan menunjukkan kualitas masing-masing pasangan.

Soal siapa yang terbaik, dianggap unggul atau pemenang, pemilih yang menentukan pada saat Pilpres, tanggal 9 Juli 2014. Tentu rakyat Indonesia yang mempunyai hal pilih untuk tidak blunder dalam menentukan pilihannya. Namun tidak ada salahnya kita menyimak para pendapat pengamat walaupun netralitas mereka tidak dijamin 100% namun setidaknya bukan dari tim sukses kedua kubu. Berikut adalah komentar mereka yang dimuat oleh beberapa media online nasional.

1. Menurut Prof. Nanat Natsir

Direktur Institut Madani Nusantara, Prof Nanat Natsir, menilai pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla terlalu teknis dan menyederhanakan masalah dalam debat kandidat bertema Pangan, Energi dan Lingkungan Hidup, Sabtu malam. “Penyampaian Jokowi-JK terlalu teknis dan terkesan menyederhanakan masalah sehingga selalu muncul kalimat yang penting pelaksanaan, yang penting pelaksanaan,” kata Natsir dihubungi di Jakarta, Sabtu malam. Seorang presiden, kata dia, tidak perlu terlalu teknis. Yang penting adalah strategi dan upaya yang harus dilakukan untuk menyelesaikan masalah. (Baca antaranews.com)

2. Menurut Purbayu Budi Santosa

Pengamat Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang, Purbayu Budi Santosa mengatakan, kedua program tersebut kedua visi yang ditawarkan oleh kedua capres dinilai menarik. “Semuanya baik, memang menurut saya bagus,” kata Purbayu.

Namun demikian, terdapat catatan penting yang mesti diperhatikan oleh kedua pihak. Seperti untuk membuka lahan baru di luar Jawa bukan perkara mudah. Hal tersebut dikarenakan untuk membuka sawah di luar Jawa mesti memperhatikan kecocokan tanah. “Luar Jawa yang mana? Tapi kalau dengan teknologi, dengan rekayasa harusnya bisa. Arab aja bisa, banyak yang hijau sekarang,” lanjutnya. Sementara, untuk membuka jutaan lahan baru, kata dia harus memperhitungkan besaran anggaran yang dikeluarkan.

Pendirian bank untuk petani dan UMKM juga merupakan hal penting. Kata dia, selama ini kebutuhan modal petani hanya diperoleh dari sedikit bank, salah satunya dari Bank Rakyat Indonesi (BRI). Lanjut dia, pembangunan pupuk juga bagian yang mesti diperhatikan untuk ketahanan pangan. Dia mengatakan, saat ini Indonesia memang kekurangan pasokan pupuk. Sehingga jika terjadi kelangkaan harga pupuk langsung meroket. Oleh karenanya, dia menganggap dalam debat capres ini sebenarnya bukan sebuah perang gagasan. Namun, tegasnya merupakan sebuah penyatuan ide. (Baca liputan6.com)

3. Menurut Tony Prasetyantono

Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta,Tony Prasetyantono menilai, secara umum, Pasangan Capres-Cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla lebih unggul dalam debat terakhir yang mengusun tema pangan, energi dan lingkungan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (5/7/2014). “In general Jokowi-JK lebih unggul. Secara umum, Prabowo-Hatta yang unggul di segmen awal karena lebih artikulatif, mulai keteteran dan sulit membendung agresivitas Jokowi-JK di segmen-segmen akhir,” katanya Sabtu malam.

Dia menjelaskan, misalnya soal konversi, Jusuf Kalla secara pengalaman lebih sukses. “Konversi melalui tabung gas 3 kg tejadi pada saat JK menjadi wapres. Namun tidak mengalami kemajuan di saat Hatta menjadi Menko Perekonominan,” katanya. Di sisi lain Tony menyatakan, secara umum debat malam ini menarik. “Terutama ketika sesi saling bertanya. Pertanyaan kubu Prabowo soal Kalpataru menyapu angin,” ujarnya. (Baca lensaindonesia.com)

4. Pendapat Laode Ida

Wakil Ketua DPD RI, Laode Ida di Jakarta, Sabtu (5/7), mengatakan, pasangan Jokowi-JK memiliki nilai plus dan jauh di atas pasangan Prabowo-Hatta di semua babak debat. “Jokowi-JK tampil dengan visi sangat jelas, sangat dibutuhkan petani, yakni soal kepastian pasar dan nilai tambah bagi petani. Semua program itu, jika dilakukan, akan sangat bermanfaat bagi rakyat. Para petani akan cinta profesi mereka karena ada harapan yang difasilitasi melalui program pemerintah,” katanya.

Di babak ketiga, lanjut Laode Ida, ini pihak Prabowo-Hatta sarat konsep yang mengawang-awang. Sementara Jokowi-JK sangat praktis, bisa langsung dimengerti oleh rakyat, khususnya terkait dengan isu migas. Pada babak kelima, kata Laode, Jokowi dan JK sepertinya memberikan pencerahan kepada Hatta Rajasa terkait pernyataan adipura dan kalpataru. (Baca suarapembaruan.com)

Diskusi

2 respons untuk ‘Pendapat Pengamat: Pemenang Debat Capres-Cawapres Kelima

  1. jokowi kalau nggak benar baca doa nggak usah pura2 bisa padahal salah azabenar dibaca adabenar ngawur lo….

    Posted by hana firsta | Juli 6, 2014, 8:19 am
  2. Debat Capres Cawapres memang sangat menarik untuk di simak,,Jangan sampai kita tidak mencoblos pada tgl 9 juli besok!

    Posted by ricky | Juli 7, 2014, 12:03 pm

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Gravatar
Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: