Banyak pihak mempertanyakan mengapa Survei Poltracking Institute batal ditayangkan TVOne dan menduga karena hasilnya memenangkan Jokowi-JK, padahal sudah sejak tiga hari lalu stasiun televisi milik Bakrie Grup ini mempromosikan Poltracking sebagai satu-satunya lembaga survei yang akan digunakan.
Direktur Poltracking, Hanta Yudha mengatakan bahwa pembatalan itu dilakukan karena TvOne ingkar terhadap komitmen awal yang telah disepakati bahwa hanya Poltracking yang akan menampilkan hasil quick count di televisi tersebut. “Komitmen awal hanya Poltracking kan, juga sudah sejak tiga hari lalu di iklan-iklan, hanya kami. Tapi, tadi pagi ada salah satu teman redaksi menyampaikan bahwa ada tiga lembaga lainnya,” kata Hanta di Jakarta, Rabu (9/7), seperti yang diberitakan teraspos.com.
Menurut dia, TvOne menyatakan hanya akan menampilkan hasil quick count yang dilakukan Poltracking. Namun, kata dia, tiba-tiba televisi itu mengundang tiga lembaga survei lainnya. Dia mengatakan, tiga lembaga survei tersebut memiliki data berbeda denga hasil hitung cepat versi Poltracking. Hasil hitung cepat Poltracking menunjukkan bahwa pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla menjadi pemenang pilpres. Tiga lembaga survei yang muncul di tvOne adalah Puskaptis, IRC dan LSN. Semua mencatat kemenangan untuk kubu Prabowo-Hatta.
“Hasilnya tidak jauh berbeda hanya plus minus 1 persen. Prabowo-Hatta 46,63 persen, sedangkan Jokowi-JK 53,37 persen,” kata dia. Dia mengatakan, lembaganya memutuskan kontrak dengan salah satu televisi swasta tersebut bukan karena hasil quick count Poltracking berbeda dengan tiga lembaga lainnya. Hanta beralasan pihaknya hanya ingin menjaga profesionalitas dan berpegangan pada kaidah ilmiah.
Meski Hanta tidak mau menyebut nama televisi yang dimaksud, namun dalam akun Twitter resmi TV One, @tvOneNews, telah dipublikasikan rencana publikasi hitung cepat lembaga Poltracking. Dalam hasil quick count Poltracking, pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla unggul dengan 53,37%, sementara Prabowo-Hatta hanya mendapat 46,63%. Quick count ini ditutup pada pukul 17.00 WIB dengan data terkumpul dari 1984 TPS atau 99,2% di seluruh Indonesia. Lihat video Youtube di bawah ini yang memperlihatkan wawancara Hanta dengan Mata Najwa (Metro TV)
Hanta mengatakan, quick count ini dilakukan secara mandiri dengan menerjunkan ribuan relawan untuk memantau 2.000 TPS di 34 provinsi. TPS dipilih secara acak sederhana di tingkat provinsi dengan menggunakan metode acak sistematis terhadap seluruh TPS. Quick count ini memiliki tingkat kesalahan kurang lebih 1 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Belum ada keterangan dari pihak tvOne soal ini. Humas tvOne Raldi dan Wapemred tvOne Toto saat dihubungi oleh detik.com belum memberikan respons.
Poltracking Bantah Ucapan Tantowi Yahya
Jubir Prabowo-Hatta, Tantowi Yahya mengatakan menyesalkan klaim kebenaran lembaga survei yang tak memenangkan Prabowo-Hatta di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu malam (9/7/2014). Lembaga-lembaga survei tersebut dijadikan dasar Jokowi-JK mengklaim kemenangannya di Pilpres 2014.
“Lembaga survei yang mendominasi kebenaran dan tidak mengakui lembaga survei di tempat lain telah mendelegitimasi lembaga survei lain, khususnya di tempat kami. Sangat kami sesalkan apabila ada lembaga survei yang mengklaim hanya hasil merekalah yang laik dipercaya,” ujar Tantowi seperti yang diberitakan detik.com.
“Empat lembaga survei dari Jokowi, dan empat dari kubu kita. Kita memakai IRC, Poltracking, LSN, dan Puskaptis. Mereka terus memonitor Prabowo-Hatta. Hasil mereka akurat. Kami juga tidak main-main,” tutur Tantowi. Ucapan Tantowi di atas dibantah oleh direktur Poltracking Hanta Yudha. Menurutnya, hasil hitung cepat Poltracking memenangkan Jokowi. Dia juga memutuskan kontrak dengan tvOne pagi tadi.
Tantowi Yahya sdh ngotot salah lagi mengenai hitung cepat Poltracking… malu wi…maluuuuuu……. bukti’a skrng kalah beneer dech… maka’a santai broo… ngotot amat kalo bicara.. emang sich gaya loh… keliatan pinter.. cuma sayaaang bodoh’a kwalisi sama yg salah… hbz kang jokowi ga terima sich… malu q…
Posted by bam's | Juli 19, 2014, 6:36 am