Banyak masyarakat mendukung Onno W. Purbo sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika, Menkominfo Indonesia dalam kabinet Jokowi-JK. Dukungan terhadap pakar IT itu ditunjukkan dalam petisi online di situs change.org dengan judul ‘Dukung Onno W Purbo Turun Tangan menjadi Menteri Informasi dan Teknologi‘ yang saat ini sudah mengumpulkan 687 pendukung.
Nama Onno turut disebut di Facebook Jokowi Center. Di situ ada ajakan untuk memberikan suara dalam poling untuk memilih menteri dalam kabinet yang disebut Kabinet Alternatif Usulan Rakyat. Salah satunya adalah Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo). (Baca: Syarat dan Kriteria Calon Menteri Kabinet Jokowi-JK)
Di bagian poling tersebut, ada tiga nama calon yang bisa dipilih untuk menggantikan posisi Tifatul Sembiring, yakni Drs Ferry Mursyidan Baldan, Nezar Patria MA, dan Ir Onno W Purbo M.Eng, PHD. Onno dikenal sebagai pakar di bidang teknologi informasi. Ia memulai pendidikan akademis di ITB pada jurusan Teknik Elektro pada tahun 1981 dan lulus dengan predikat wisudawan terbaik, kemudian melanjutkan studi ke Kanada dengan beasiswa dari PAUME.
Pria berusia 51 tahun ini juga aktif menulis dalam bidang teknologi informasi di berbagai media, seminar, konferensi nasional maupun internasional terutama untuk memberdayakan masyarakat Indonesia menuju masyarakat berbasis pengetahuan. Salah satu sumbangan terbesar lainnya bagi Indonesia adalah peran sertanya yang amat menonjol dalam membangun sejarah perkembangan internet di tanah air.
Sebagai aktivis Onno dikenal dalam upayanya memperjuangkan internet murah dan menyebarkan Linux. Karya inovatifnya diantaranya adalah Wajanbolic, sebagai upaya koneksi internet murah tanpa kabel dan RT/RW-Net sebagai jaringan komputer swadaya masyarakat untuk menyebarkan internet murah, serta penerapan Open BTS.
Onno Pilih Jadi Guru Ketimbang Menteri
Onno W. Purbo menyatakan dirinya tak berminat dan tak pernah bermimpi untuk menjadi menteri. Dia hanya memberikan pernyataan satu kata saat banyak yang mendukungnya untuk menduduki kursi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo). Pening! Menurut mantan dosen ITB ini, Alasannya sederhana, Onno tak suka jabatan dan tak suka birokrasi.
Melalui akun Twitternya @onnowpurbo, dia menjawab beberapa tweet yang menginformasikan bahwa dirinya masuk ke dalam bursa calon Menkominfo. “*pening* RT @saidmkom: Pak @onnowpurbo sy baca koran radar lampung bakal jd menkominfo , Bismillah semoga terwujud. Amin” tweet Onno, yang detikINET kutip, Kamis (25/7/2014).
“Dari dulu cita-citanya jadi guru. Lebih suka melihat orang jadi pinter,” ujarnya kepada detikINET. Kondisi sekarang yang banyak mengicaukan Onno di Twitter untuk menggantikan posisi Tifatul Sembiring sebagai menkominfo pun dianggap sudah seperti serbuan DDOS. “Jujur gak tega sama mereka yang berharap,” tandas sang pendekar IT ini.
6 Kesalahan Menkominfo Tifatul Sembiring Menurut Onno
Pakar bidang teknologi informasi asal Indonesia, Onno Widodo Purbo menyatakan ada 6 kesalahan Tifatul Sembiring sebagai menkominfo yang membuat kinerjanya kurang memuaskan. Tentu Onno punya alasan soal pendapat personalnya tersebut terhadap menkominfo.
Pertama adalah, Tifatul dianggap tak peduli dengan warnet & RT/RW-net yang di-sweeping. Kedua, tak ada usaha menginternetkan sekolah-sekolah & masyarakat secara serius. Ketiga, KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) sampai mengobok-obok program PLIK dan MPLIK yang berada di bawah payung Kominfo.
Keempat, menkominfo tidak ada usaha untuk meng- opensource-kan Indonesia. Kelima, soal keseriusan untuk mendukung ponsel produk dalam negeri. “Keenam, dengan lugunya (menkominfo) menyebut OpenBTS ilegal,” pungkas Onno.
Diskusi
Belum ada komentar.