//
Anda membaca...
Hukum dan Peristiwa

Ahok Marah Karena Ada Oknum TNI Bekingi PKL di Monas

Foto Satpol PP Razia dan Tertibkan PKL di Monas

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahok marah karena ada dugaan oknum TNI membekingi para pedagang kaki lima (PKL) dan preman yang semakin marak di kawasan Monas. Sebab, setelah penertiban PKL di kawasan Monas, seorang personel Satpol PP Jakarta Pusat diamankan Polsek Gambir. Ia diduga melakukan tindak penganiayaan kepada oknum yang diduga anggota TNI.

Sebelumnya, dalam razia Sabtu (2/7/2014) sore lalu, Satpol PP diduga salah tangkap. Dari informasi yang beredar, salah seorang anggota TNI menjadi sasaran razia karena diduga PKL oleh Satpol PP. Akibat kejadian itu, salah seorang anggota Satpol PP diamankan di Mapolsek Gambir, Jakarta Pusat. Namun anggota tersebut sudah dibebaskan. Kasatpol PP DKI Kukuh memastikan tak ada bentrokan ada kericuhan dalam razia tersebut.

Wajah Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama langsung memerah seketika mengetahui tidak ada pihak yang membela personel satpol PP. Padahal, menurut dia, satpol PP bekerja untuk menegakkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum. “Orang kita (satpol PP) ditangkap karena dianggap (melakukan) pengeroyokan. Satpol PP ini setiap melakukan tindakan di Monas,pasti langsung di-BAP polisi sebagai pengeroyokan. Ini kan konyol,” tekan Basuki di Balaikota Jakarta, Senin (4/8/2014), seperti yang dilansir Kompas.com.

“Padahal, waktu orang kita (satpol PP) kepalanya bocor, pernah enggak ada polisi yang BAP si penganiaya itu? Enggak pernah ada,” keluh dia kesal. Sebelumnya diberitakan, dalam penertiban kawasan Monas, Sabtu lalu, seorang personel satpol PP ditangkap polisi di Markas Polsek Metro Gambir.

Kepala Polsek Metro Gambir AKBP Putu Putra Sadana mengatakan, tidak ada gesekan antara personel satpol PP dan TNI dalam penertiban kawasan Monas. Namun, personel satpol PP salah menertibkan orang yang mengenakan pakaian biasa. “Satu orang (satpol PP) kita mintai keterangan karena ada gesekan saat penertiban. Yang diangkut bukan PKL, melainkan orang yang pakai baju biasa. Mungkin dia kira itu PKL,” kata AKBP Putu Putra seperti dilaporkan Warta Kota.

Pihaknya pun akan memanggil beberapa personel satpol PP lainnya yang saat itu sedang melakukan penertiban. Kendati demikian, ia enggan mengungkap identitas personel satpol PP yang diamankan dan pihak mana yang melaporkan. Ia hanya menegaskan bahwa pihak yang melapor dari TNI.

Ahok: Satpol PP Akan Pakai Pistol Berpeluru Tajam

Ahok menyatakan akan mempersenjatai Satpol PP dengan pistol berpeluru tajam saat melakukan operasi penertiban. “Makanya saya bilang sama Satpol PP kita senjatai dengan senjata tajam saja udah. Kita siapkan pistol tajam. Kalau ada oknum terlibat, kita tinggal persenjatai satpol PP kita dengan baik,” kata Ahok kepada wartawan di Balai Kota, Jakpus, Senin (4/8/2014).

Politisi Gerindra ini tak mempermasalahkan jika nanti ada baku tembak antara Satpol PP dan oknum saat pembenahan Monas. “Biar baku tembak saja di Monas. Supaya jelas siapa yang ditembak siapa yang menembak nanti. Jadi nggak ada lagi ancam mengancam seperti ini,” kata Ahok. Pernyataan Ahok ini menyusul adanya penangkapan anggota Satpol PP oleh polisi ketika melakukan penertiban PKL di Monas, Sabtu (2/8/2014) lalu.

Satpol PP DKI diduga salah tangkap PKL. Beredar informasi, oknum yang diduga PKL itu adalah anggota TNI. Namun belum ada pernyataan resmi dari polisi tentang status korban. “Kalau yang dihadapi adalah lawan dengan senjata tajam maka yang digunakan juga senjata tajam. Supaya jelas kita selesaikan masalah Monas ini. Di depan istana saja baku tembak kalau perlu jika memang ada oknum yang bermain. Supaya jelas,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ahok juga mempertanyakan polisi karena menangkap pegawainya. “Satpol PP kan melaksanakan tugas menegakkan perda (tentang ketertiban umum). Bagaimana bisa Satpol PP kita ditangkap karena dianggap lakukan pengeroyokan,” tegasnya. Kini, pegawai tersebut sudah dibebaskan.

“Satpol PP tinggal latihan tembak dengan baik, kita persenjatai lengkap dengan baju antipeluru. Kalau lawan kita pakai senjata tajam, ya kita gunakan senjata tajam juga. Supaya jelas kita selesaikan permasalahan Monas ini, mau sampai berapa tahun lagi? Biar di depan Istana ada baku tembak dan ketahuan oknum mana yang bermain,” kata Ahok dengan nada tinggi.

Cuek Imbauan Ahok, PKL Kembali Menjamur di Monas

Penertiban besar-besaran yang dilakukan 500 personel gabungan Sabtu (2/8) ternyata tidak berpengaruh apa-apa. Para PKL justru terlihat makin berani berjualan di kawasan wisata favorit warga Jakarta itu. Berdasar pantauan Jawa Pos Minggu (3/8), ratusan PKL dengan berbagai jenis dagangan kembali memenuhi Taman Monas. Mereka bebas menggelar lapak dan menjajakan barang dagangan kepada para pengunjung.

Padahal, petugas Unit Pengelola Teknis (UPT) Taman Monas yang berjaga di pintu utama cukup garang melarang para PKL masuk lewat pintu utama. Para petugas juga disebar di empat penjuru pintu masuk Monas. Tetapi, PKL rupanya tidak hilang akal. Mereka masuk lewat pintu siluman. Ya, istilah pintu siluman yang mereka maksud adalah pagar di sekeliling Monas. Pagar besi setinggi lebih dari 2 meter yang mengelilingi kawasan tersebut dirusak, dipotong, dan dibengkokkan agar mereka bisa memasukkan barang dagangan.

Salah satu titik pagar yang dirusak berada di belakang IRTI Monas. Tembok dan pagar dirobohkan. Ironisnya, mereka tidak hanya melubangi tembok, tetapi juga mencuri besi pagar. Selain itu, ada pintu siluman berukuran lebih kecil di depan Kantor Kementerian Dalam Negeri di Jalan Medan Merdeka Utara.

Kasatpol PP DKI Kukuh Hadi Santoso mengakui bahwa para PKL mulai berulah lagi. Berdasar pemeriksaan petugas, ada 24 besi pagar Monas yang dirusak PKL. ’’Pagar sempat kami perbaiki, tetapi dirusak lagi,’’ ujarnya kemarin. Menurut dia, PKL memang terlampau nekat. ’’Tetapi, kami tidak putus asa. Kami kuat-kuatan saja sama mereka,’’ tegasnya.

Preman dan PKL Monas dibekingi perwira polisi dan TNI?

Preman dan pedagang kaki lima di Monas tidak pernah kapok meski berkali-kali diberantas. Keberadaan mereka lantaran ada beking dari pihak TNI dan Polri. “Kita akui memang ada beking dari Polisi dan TNI,” ujar Kapolsek Gambir AKBP Agung Marlianto di kawasan Monas, Rabu (19/2/2014), seperti yang diberitakan merdeka.com.

Agung mengaku sudah mengantongi nama-nama polisi dan TNI yang membeking di Monas. Nama-nama tersebut bahkan telah diserahkan ke para pimpinan. “Bahkan ada perwira menengah yang ikut bermain. Anggota saya pun juga ada,” katanya. Agung meminta pihaknya untuk malu karena ketahuan menjadi beking para preman dan pedagang. “Inilah apa adanya,” katanya. Razia gabungan digelar hari ini yang melibatkan Polri, TNI, Satpol PP dan keamanan Monas. Razia ini bertujuan memberantas preman dan PKL.

Diskusi

Belum ada komentar.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Gravatar
Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: