//
Anda membaca...
Hukum dan Peristiwa, Kesehatan

Psikolog: Marshanda Alami Gangguan Jiwa dan Stress Berat

Foto Marshanda Lepas Jilbab Saat Wawancara TV

Seorang psikolog, Oriza Sativa menduga Marshanda mengalami gangguan jiwa histerionik dan stress berat pasca perceraian. Menurutnya, Caca sangat rentan terhadap berbagai hal terkait masalah kejiwaan. Inilah, ujarnya, yang menyebabkan mantan istri Ben Kasyafani tersebut kambuh gangguan kejiwaannya.

Komentar ahli kejiwaan ini didasarkan atas kabar Marshanda dipasung di rumah sakit saraf Abdi Waluyo oleh ibunya sendiri. Marshanda atau akrab disapa Caca sudah terkenal sejak kecil, dengan membintangi sejumlah sinetron. Ketika dewasa, bukan prestasi yang ditunjukkan melainkan sejumlah pemberitaan negatif tentang dirinya. Ada banyak pemberitaan negatif tentang dirinya, dari perceraian, melepas hijab, hingga dimasukkan ke dalam rumah sakit akibat gangguan jiwa. (Baca: Kronologi dan Kondisi Psikologis Marshanda Dibalik Pemasungan)

Psikolog RA. Oriza Sativa, S.Psi, Psi, CH,CCR, mengatakan bahwa Caca kemungkinan mengalami kekambuhan gangguan kejiwaan seperti pernah dialaminya beberapa tahun lalu. Kondisi ini terjadi lantaran Caca tengah dirundung banyak masalah. “Kalau kita flash back, dulu dia pernah sempat histeris di YouTube, mencaci maki banyak orang. Mungkin saat ini, (gangguan kejiwaan) dia sedang kambuh karena banyak permasalahan yang dialami,” tuturnya seperti yang diberitakan Okezone.

Memang, beberapa tahun lalu, Caca sempat membuat heboh dengan mengunggah video histerisnya sambil menangis dan mencaci beberapa temannya di YouTube. Oriza mengatakan, perlu ada pendekatan psikologis kepada Caca, untuk mengetahui mengapa dia melakukan hal tersebut.

Dia menduga Caca mengalami gangguan jiwa histerionik, yang menyebabkan dirinya bertindak histeris akibat depresi hebat paska perceraian. Menurutnya, Caca sangat rentan terhadap berbagai hal terkait masalah kejiwaan. Inilah, ujarnya, yang menyebabkan mantan istri Ben Kasyafani tersebut kambuh gangguan kejiwaannya.

“Dia diprediksi mengalami gangguan dengan golongan histerionik, karena itu depresi dan ada hal yang membuatnya sakit hati. Saya melihat Marshanda sosok yang rentan, mudah rapuh, dan kepribadiannya lemah, jadi bisa gangguan kejiwaan dan bisa kambuh kapanpun,” tutupnya. (Baca: Bagaimana Cara Mengatasi Depresi atau Stress)

Kondisi Kejiwaan Marshanda Bisa Menurun ke Anaknya

Menurut psikiater Oriza Sativa, kondisi kejiwaan Marshanda merupakan hasil dari keturunan yang dimiliki orangtuanya terdahulu. Kondisi tersebut diduga dapat menurun ke anak-cucu jika tidak tertangani dengan baik.

“Gangguan jiwa itu bisa menurun, bisa dari buyut, om, tante, bahkan orangtuanya. Dia (Marshanda-red) juga bisa menurunkan ke anak-anaknya nanti,” tuturnya kepada Okezone lewat sambungan telefon, Senin 4 Agustus 2014. Dia menambahkan, kondisi psikologis anak Marshanda atau akrab disapa Caca, perlu diperhatikan saat dewasa kelak. Kondisinya harus dipantau secara intens, apakah kondisi kejiwaan Caca akan menurun kepadanya.

Untuk itu, Oriza menyarankan agar keluarga mampu menjaga dan mengecek kondisi putri semata wayang Caca. Dengan kata lain, anak Caca harus mendapatkan pengawasan dan pengasuhan tepat agar tidak ada indikasi mengalami gangguan kejiwaan seperti dialami ibundanya. “Anaknya harus dipantau, lihat dia saat dewasa seperti apa, bisa jadi menurun nanti,” tutupnya.

Marshanda Bukan Dipasung, tetapi Difiksasi

Menurut psikiater RA. Oriza Sativa, istilah “pasung” kurang tepat dilekatkan kepada Marshanda, akrab disapa Caca, yang ditempatkan di rumah sakit dengan kondisi kaki dan tangan diikat. Dia mengatakan bahwa Caca sedang difiksasi karena proses tersebut dilakukan di rumah sakit. “Kalau dipasung itu dengan kondisi kaki dan tangan dipakaikan rantai atau balok kayu di rumah. Kalau di rumah sakit itu istilahnya fiksasi, jadi saya rasa kurang pas jika disebut dipasung,” tuturnya kepada Okezone lewat sambungan telefon, Senin 4 Agustus 2014. (Baca: Marshanda Akui Disekap Ibunda dan Disuntik Paksa di Rumah Sakit)

Psikiater ramah ini menjelaskan bahwa pasungan tidak dianjurkan di Indonesia semenjak diberlakukan Undang-Undang (UU) Kesehatan Jiwa, juga program “Indonesia Bebas Pasung 2014” yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan. Jika Caca merasa dirinya dipasung, tentu hal tersebut harus dilaporkan kepada pihak berwajib.

Namun nyatanya, Caca mengalami fiksasi dan dilakukan di rumah sakit yang memiliki kode etik baik. Dia menyayangkan istilah “pasung” muncul kembali di masyarakat, padahal harusnya rumah sakit memberikan solusi terbaik dan tidak menghadirkan preman untuk menjaga Caca. “Amat disayangkan, di rumah sakit kan ada tim medis yang profesional. Mengapa harus ada preman? Istilahnya bukan pasung, tapi difiksasi dan ditenangkan dengan suntikan penenang,” tutupnya.

Diskusi

Satu respons untuk “Psikolog: Marshanda Alami Gangguan Jiwa dan Stress Berat

  1. Stress nih anak….ambisius

    Posted by a | Agustus 11, 2014, 3:07 am

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Gravatar
Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: