//
Anda membaca...
Hukum dan Peristiwa

Modus Pencurian Motor Terbaru: Dengan Cairan Setan

Foto Maling Membobol Motor dengan Cairan Kimia

Pelaku pencurian motor sekarang menggunakan modus operandi terbaru untuk membobol kunci dengan menggunakan cairan setan atau cairan kimia yang akan diteteskan pada rumah kunci motor yang diincar. Tidak lagi menggunakan cara konvensional seperti kunci letter T karena cara ini dianggap lebih muda, tidak menimbulkan kecurigaan dan tidak membutuhkan tenaga besar. Dalam waktu singkat, baja, besi, atau aluminium pada kunci motor ada di dalamnya menjadi terkorosi dan akan lumer. Setelah itu, dengan mudah pelaku bisa menggondol motor korban.

Diduga kuat cairan itu berisi bahan kimia yang bersifat sangat asam sehingga dapat membuat korosi besi pengaman di rumah kunci motor. Usai disemprotkan, besi akan lumer sambil mengeluarkan sedikit asap. Polisi mengimbau agar pemilik motor bisa menambah gembok atau alat pengaman lain pada kendaraannya.

Modus baru ini bisa dilakukan dengan cepat tanpa menimbulkan kecurigaan dan sudah banyak dilakukan para pencuri motor sejak tahun 2013. Kepolisian Daerah Metro Jaya mencatat, sepanjang 2013 terdapat 3.102 laporan polisi terkait kasus pencurian kendaraan bermotor. Dari jumlah tersebut, pihak kepolisian telah menyelesaikan 1.761 kasus pencurian.

Apa itu Cairan Setan?

Marketing Manager di Laboratorium Afiliasi Kimia Universitas Indonesia, Puji Yanto, mengatakan, “cairan setan” diduga kuat kumpulan dari cairan asam. Biasanya, cairan tersebut digunakan untuk analisis kimia atau penelitian di laboratorium dan industri. Puji menjelaskan, asam sulfat, asam nitrat, dan asam klorida (HCL) memiliki sifat yang berbeda. Misalnya, asam nitrat biasa digunakan di bagian metalurgi dan pengilangan, karena dapat bereaksi dengan metal.

Ketika dicampurkan dengan asam klorida, campuran ini akan membentuk aqua regia, satu dari sedikit reagen yang dapat melarutkan emas dan platinum. Sementara itu, asam klorida merupakan larutan akuatik dari gas hidrogen klorida (HCL) yang biasa digunakan untuk keperluan industri. Asam klorida harus ditangani dengan keselamatan yang tinggi, karena merupakan cairan yang sangat korosif.

Berbeda dengan asam klorida, asam sulfat merupakan asam mineral (anorganik) yang kuat. Zat ini larut dalam air pada semua perbadingan. Ini juga merupakan salah satu produk utama industri kimia. Puji menambahkan, asam sulfat memang berbahaya bila terkena pada jaringan seperti kulit. Efek yang ditimbulkan akibat sifat asam sulfat sebagai senyawa korosif dan penarik air yang kuat, dapat menyebabkan kulit seperti terkena luka bakar.

Namun, luka bakar akibat asam sulfat berpotensi lebih buruk daripada luka bakar akibat asam kuat lainnya. Ini karena adanya tambahan kerusakan jaringan oleh senyawa H dan O dari jaringan ditarik sebagai H2O (dehidrasi). Selain itu, akan terjadi kerusakan termal sekunder akibat pelepasan panas oleh reaksi asam sulfat dengan air.

Selain berbahaya untuk kulit dan jaringan, asam sulfat pekat berasap (Oleum) juga membahayakan pernapasan. Bila terjadi kecelakaan terpapar asam sulfat pada kulit harus dilakukan penanganan yang cepat dan benar. Perawatan pertama yang standar dalam menangani tumpahnya asam sulfat ke kulit adalah dengan membilas kulit tersebut dengan air sebanyak-banyaknya dan yang terpenting air harus mengalir.

Pembilasan dilanjutkan selama 10 sampai 15 menit untuk mendinginkan jaringan di sekitar luka bakar asam dan guna menghindari kerusakan sekunder. Pakaian yang terkontaminasi oleh asam sulfat harus dilepaskan dengan segera dan bilas kulit yang berkontak dengan pakaian tersebut. “Untuk itu, cairan ini tidak dijual bebas di pasaran. Hanya untuk keperluan analisis kimia dan industri,” kata Puji Yanto.

Cairan Setan Mudah Diperoleh

Penjelasan senada juga dikatakan Ketua Program Studi Pasca Sarjana Teknik Lingkungan ITB Dr.lr. Dwina Roosmini, MS saat berbincang dengan detikcom via telepon, Rabu (27/8/2014). Ia mengatakan, cairan ‘setan’ yang digunakan penjahat untuk menjalankan aksinya mencuri motor itu dikenal sebagai aqua regia atau air raja.

Dijelaskan Dwina, aqua regia bisa digunakan untuk melelehkan logam berat. Karenanya, tak heran jika para penjahat sekarang menggunakan cairan itu untuk mencuri motor, ketimbang memakai cara konvensional. “Itu (aqua regia) senyawa yang cukup kuat untuk menarik logam dari tempatnya berada. Melelehkan salah satu prosesnya. Nanti logamnya jadi meleleh, jadi terlarut,” imbuh Dwina.

Kata Dwina, senyawa kimia untuk membuat aqua regia terbilang mudah diperoleh masyarakat di toko kimia. “Kalau jumlahnya banyak, baru pakai izin. Seperti beberapa waktu lalu, kami membeli H2SO4 dalam jumlah banyak, harus pakai ijin dari polisi. Ini baru sekarang-sekarang saja,” jelas Dwina. Polisi mengimbau agar pemilik motor bisa menambah gembok atau alat pengaman lain pada kendaraannya.

Sebelumnya, situs Humas Polres Bantul menyatakan ‘cairan setan’ ini disimpan dalam botol suntikan. Nantinya cairan kimia itu diteteskan pada rumah kunci motor yang diincar. Dalam waktu singkat, besi pengaman yang ada di dalamnya akan lumer. Setelah itu, dengan mudah pelaku bisa menggondol motor korban.

Diskusi

Belum ada komentar.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Gravatar
Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: