Inilah kronologi bentrok Brimob vs TNI versi pihak polisi dan Mabes TNI AD. Insiden itu terjadi di depan markas Brimob Polda Kepri di Batam yang menyebabkan empat anggota TNI mengalami luka tembak pada Minggu kemarin hingga Senin (22/9/2014) dini hari tadi.
Kepolisian sendiri punya versi tersendiri menjelaskan peristiwa ini. Sedangkan TNI melalui Kapuspen TNI AD Brigjen Andika Perkasa menyebut, kejadian berawal saat personel Polda Kepri melakukan penggerebekan penimbunan BBM. Berikut adalah kronologinya.
Kronologi Versi Polisi
“Ini bermula dari penggerebekan gudang BBM yang diduga ilegal oleh Reskrimsus Polda Kepri yang berujung pada perlawanan oleh anggota Batalyon TNI Yon 134 Tuah Sakti,” kata seorang sumber di Batam seperti dirilis Beritasatu.com Senin (22/9).
Penggrebekan itu dilakukan pada Minggu sekitar pukul 20.30 WIB di gudang BBM jenis solar yang diduga illegal di Kelurahan Tembesi Kecamatan Sagulung milik Noldy Gudang itu dioperasikan oleh PT Bintang Abadi Sukses. Lokasi yang tepat berada di depan Perum Cipta Asri ini berada kurang lebih 500 meter dari Mako Brimob.
“Penggerebekan dilakukan oleh Dit Reskrimsus Polda Kepri sebanyak lima orang dipimpin oleh Kompol Ardiyanto dibantu 15 orang Sat Gegana Brimob Polda Kepri yang dipimpin AKP Oxy Yudha P,” beber sumber itu. Jadi, masih kata sumber tersebut, saat ke 20 personil polisi ini melakukan penggrebekan mereka menemukan barang bukti (BB) empat drum berisi cairan yang diduga BBM jenis solar ilegal.
“Penjaga gudang telah melarikan diri. Saat itu ada dua orang saksi yang mengaku-ngaku hanya jalan-jalan ke lokasi tersebut. Tapi tidak lama kemudian, saat dilakukan pengecekan barang bukti, dan periksa saksi-saksi, tiba-tiba di depan lokasi berkumpul beberapa orang berambut cepak yang diduga anggota TNI yon 134,” imbuhnya.
Semakin lama mereka semakin bertambah hingga kurang lebih mencapai 100 orang yang berteriak-teriak dengan kata-kata, “Ayo kita perang saja”. Sehingga dengan pertimbangan keamanan diputuskan untuk meninggalkan lokasi gudang dan meninggalkan BB drum yang diduga berisi solar. Namun, saat tim gabungan ini keluar dari lokasi gudang, mereka dihalang-halangi oleh massa yang diduga anggota TNI yon 134 meski akhirnya tim penggerebekan tetap bisa keluar.
Untuk anggota Gegana kemudian menuju kembali ke Mako Brimob sedangkan anggota Polda menuju Mapolresta Barelang bersama dengan saksi yang ditemukan di gudang. “Saat tim dihalang-halangi itu sempat terjadi pemukulan terhadap salah seorang anggota Brimob yang naik motor namun akhirnya bisa lepas. Mobil Gegana yang ditumpangi AKP Oxy Yudha juga dipecah kacanya oleh massa tersebut,” sambungnya.
Meski anggota Brimob telah masuk ke dalam Mako Brimob, sumber itu melanjutkan, ternyata massa berambut cepak yang diduga anggota Yon 134 itu tetap datang. Mereka sebanyak kurang lebih 20 orang yang mendatangi penjagaan Mako Brimob kemudian mencaci maki empat anggota Brimob yang berjaga di sana. Massa bahkan ada yang nekad memegang kerah baju seorang anggota Brimob.
Saat inilah, dari arah lapangan atas, datang anggota Brimob lain yang baru melaksanakan apel malam sebanyak kurang lebih 300 orang. “Anggota yang baru apel itu ikut datang ke penjagaan dan salah seorang anggota Brimob mengeluarkan tembakan peringatan sebanyak 2 kali ke arah atas dan secara spontan anggota Brimob lain langsung mengejar massa berambut cepak tersebut hingga ke arah jembatan Barelang,” urainya.
Saat pengejaran itu ada salah seorang massa yang jatuh dan diamankan ke dalam Mako Brimob. “Saat ditanyakan orang tersebut mengaku anggota TNI Yon 134,” ucapnya. Tak lama kemudian anggota Brimob diarahkan masuk ke Mako tapi kemudian anggota Yon 134 berpakaian preman dan Provost yang berseragam dinas mulai berdatangan dengan membawa senjata di depan Mako Brimob.
Mereka lalu mulai melakukan pengerusakan dan membakar tempat cuci motor dan warung milik anggota Brimob yg berada didepan Mako Brimob. “Di sinilah terjadi baku tembak, dan menyebabkan 4 anggota TNI Yon 134 mengalami luka tembak. Jadi tidak benar kalau penembakan ini tanpa alasan,” sambungnya.
sudah bukan rahasia……kalo TNI_AD menyerang kantor polisi duluan dan pasti ada unsur pembenaran oleh pimpinanya ..dan bukan rahasia umum kalo polisi yang disalahkan …di papua terjadi baku tembak..menyerang kantor polisi awalx karena oknum jadi pemasok minuman keras…di mana- mana awalx jadi beking sesuatu kepentingan…yang perlu dikoreksi sebenarnya adalah pimpinanya ….karena pengawasan yang kurang maksimal…..jgn jadikan pelindung negara ini preman berseragam
Posted by hasanbisri | September 26, 2014, 6:33 pm