Dikabarkan sejumlah penerbangan di Bandara Internasional Kualanamu (KNIA) tertunda keberangkatannya karena abu dari letusan Gunung Sinabung. Akibatnya penumpukan penumpang terjadi, Kamis (9/10/2014). Seharusnya pesawat pertama berangkat dari KNIA sekitar pukul 05.10 WIB, yakni pesawat Garuda Indonesia.
Tetapi pesawat itu tidak bisa terbang tepat waktu karena abu vulkanik di bandara. Pesawat Garuda baru bisa berangkat sekitar pukul 08.10 WIB. “Garuda pesawat pertama yang terbang, namun ini masih banyak yang belum bisa terbang. Jadi penumpang menumpuk di sini,” kata Kaka, salah seorang calon penumpang Garuda di Bandara KNIA di Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut).
Humas dan Protokoler PT Angkasa Pura II Cabang KNIA, Dewandono Prasetyo Nugroho menyatakan memang ada gangguan penerbangan karena abu tersebut. Tetapi dia belum dapat memberikan informasi lebih detil, karena belum mendapat informasi lengkap. “Saya belum ada informasinya,” katanya.
Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, beberapa kali meletus pada Rabu (8/10) hingga Kamis dinihari. Abu vulkanik dari letusan itu melayang hingga lebih dari 80 kilometer mencapai Kabupaten Deli Serdang, Medan dan Serdang Bedagai.
Di KNIA, abu itu menyelimuti pesawat yang parkir. Penundaan penerbangan dilakukan karena pesawat harus dipastikan dalam keadaan baik sebelum terbang. Pesawat yang berselimut abu vulkanik, harus dibersihkan terlebih dahulu.
Batasi Jarak Pandang di Karo
Letusan Gunung Sinabung yang memuntahkan abu vulkanik membuat hujan abu melanda sebagian besar kawasan di sekitar gunung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut). Jarak pandang pun jadi terbatas, Rabu (8/10/2014) malam.
Hingga pukul 23.30 WIB, letusan demi letusan terus terjadi. Selain guguran awan panas, juga terlihat kobaran api membentuk satu jalur dari puncak hingga ke kaki gunung. Mengarah ke Desa Bekerah dan Desa Simacem, Kecamatan Naman Teran.
“Sudah hampir tiga jam belum mati-mati juga apinya. Luar biasa letusan malam ini,” kata Pelin Sembiring yang menyaksikan letusan itu dari Desa Perteguhen, Kecamatan Simpang Empat, Karo. Abu vulkanik yang terbang bersamaan dengan letusan gunung itu menyebabkan sebagian besar kawasan di sekitar gunung dilanda hujan abu. Di Kecamatan Simpang Empat, jarak pandang menjadi terbatas.
Di Kecamatan Berastagi, situasi serupa juga terlihat. Jarak pandang hanya beberapa meter saja. Jalanan pun sudah tertimbun abu tebal. “Tebal di sini abunya, karena abu letusan dibawa angin ke arah sini. Jarak pandang sekitar dua atau tiga meter,” kata Dede, salah seorang warga Berastagi.
Selain di Berastagi, kawasan yang berbatasan dengan Kabupaten Karo, yakni Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang juga terkena imbas. Malam ini, abu juga melanda jalan utama yang menghubungkan kedua wilayah. Pengendara harus ekstra hati-hati melintas di jalur ini.
Diskusi
Belum ada komentar.