Inilah biografi dan profil lengkap Ignasius Jonan yang menjadi menteri perhubungan di pemerintahan Jokowi-JK. Ia memang dikenal sebagai Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) tahun 2009-2014 yang awalnya ditunjuk oleh Menteri BUMN Sofyan Djalil, menggantikan Ronny Wahyudi . Pria perokok berat ini diangkat pada tanggal 25 Februari 2009 dan terpilih kembali pada tahun 2013 oleh Dahlan Iskan.
Jonan dianggap sebagai Dirut PT KAI yang fenomenal karena mampu meningkatkan pelayanan dan manajemen PT KAI menjadi lebih baik. Walaupun dengan latar belakang pendidikan akuntansi, ia mampu mengubah wajah KAI. Saat ini tidak ada lagi gerbong kereta api yang tidak be-AC, semuanya dingin dan tidak ada lagi asap rokok.
Berikut adalah profil dan biodata beliau yang dirangkum dari beberapa sumber.
DAFTAR ISI
1. Kehidupan Awal
2. Dirut PT KAI yang Fenomenal
3. Biodata Lengkap
Kehidupan Awal
Ignasius Jonan lahir pada 21 Juni 1963 di Singapura. Ia adalah sulung dari lima bersaudara. Orang tuanya memang berkecukupan. Ayahnya, Jusuf Jonan, seorang pengusaha asal Surabaya. Sementara ibunya merupakan putri seorang pejabat tinggi Singapura. Jonan melewati masa kecilnya di Singapura.
Kemudian ia pindah ke Surabaya hingga menyelesaikan studinya di Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga, sebelumnya sekolah di SMA St. Louis, Surabaya. Selepas itu, Jonan melanjutkan pendidikannya pada Master of Art Program in International Affairs di The Fletcher School, Tufts University. Amerika Serikat. Finance dan International Law adalah bidang yang digelutinya.
Selain itu, ia juga mengikuti berbagai program pendidikan di universitas-universitas terbaik dunia, yaitu Columbia Business School, program senior managers in government di Kennedy School of Government, Harvard University, dan program corporate governance di Stanford Law School, Stanford University.
Ia sempat bekerja pada Citibank pada tahun 1999-2001 dan kemudian diangkat menjadi Direktur Utama PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia, sebuah perusahaan patungan antara Bank Indonesia dan Pemerintah Indonesia, pada tahun 2001-2006. Setelah itu, ia kembali ke Citigroup menjadi Managing Director dan Head of Investment Banking for Indonesia, yang dijalaninya selama dua tahun dari tahun 2006 sampai dengan 2008. Jabatan prestisius ini kemudian dilepaskannya karena ia kemudian pada awal tahun 2009 diangkat menjadi Direktur Utama PT Kereta Api (KAI).
Dirut PT KAI yang Fenomenal
Di tangan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Ignasius Jonan, perubahan itu dimulai. Ketika diamanahi memimpin BUMN transportasi ini, ia sempat menolak karena latar belakang pendidikan Jonan di jurusan akutansi berbeda jauh dengan bidang transportasi yang digelutinya.
Namun, begitu dilantik pada 25 Februari 2009, tiga bulan pertama dilalui Jonan dengan mempelajari PT KAI dan perkeretaapian. Untuk operasional angkutan Lebaran, ia pun rela belajar selama tiga tahun dari alm. Sudarmo Ramadhan, Wakil Direktur PT KAI saat itu.
“Persoalannya saya tidak pernah tahu berapa banyak mereka yang akan menggunakan angkutan kereta api untuk mudik. Kalau jumlah armada kereta, saya tahu persis,” katanya. Sejak itulah pembenahan pelayanan dilakukan, khususnya pada angkutan Lebaran.
Jonan mengawali langkahnya dengan membenahi pelayanan dasar yang ada di PT KAI. Ia mengubah orientasi perusahaan dari orientasi produk ke orientasi pelanggan. Ia berusaha mengubah bagaimana organisasi ini dapat memenuhi keinginan para pelanggannya
Ia memperkenalkan sistem meritokrasi. ”Tak ada lagi urut kacang atau persaingan anta rkelompok untuk meraih posisi,” ujar Jonan. Bekerja profesional menjadi keseharian pegawai PT KAI. Kemudian, kompensasi pegawai dinaikkan secara bertahap. Dalam tiga tahun terakhir, ada beberapa jabatan yang penghasilannya dinaikkan berlipat.
Bagaimana perusahaan yang merugi Rp 83,4 miliar pada 2008 itu punya dana untuk menaikkan gaji? Walau komponen gaji pegawai naik, PT KAI tetap mencetak laba bersih Rp 153,8 miliar pada 2009. Dua tahun terakhir, laba bersih KAI pun lebih dari Rp 200 miliar. ”Kalau gaji pekerja bagus, kinerjanya juga bagus,” ujarnya.
Sebelumnya, dalam lima tahun terakhir, perusahaan hanya mencetak laba sebesar Rp. 5,9 miliar dan Rp. 14,2 miliar pada tahun 2005 dan 2006. Malah dalam dua tahun terakhir, yaitu 2007 dan 2008, menderita kerugian sebesar Rp. 40,5 miliar dan Rp. 83,4 miliar.
Begitu memimpin KAI, ia tak langsung memangkas pegawai. Keadilan coba ditegakkan, semisal gaji komandan di lapangan harus lebih tinggi daripada komandan di kantor. Tak sekadar bicara, dia pun memberi contoh. Saat mendapati penumpang tak mampu yang hendak naik kereta tanpa membeli tiket, dia merogoh kantong. ”Saya bayari sendiri,” ceritanya.
Rasa kasihan adalah urusan personal, sementara KAI adalah perusahaan negara yang harus dikelola profesional. Cenderung bicara keras dan apa adanya, itulah Jonan. Masyarakat bisa merasakan saat ia menerapkan sistem boarding dan kebijakan satu nama-satu tiket. Ia tak goyah ketika ada pihak yang mengkritik.
Penumpang kereta jarak jauh dan sedang juga harus duduk. Sementara untuk meminimalkan calo, nama di tiket harus sesuai dengan kartu identitas. Kebijakan ini bikin heboh. Penumpang terkaget-kaget. Banyak penumpang, bahkan pegawai KAI, dan orang penting yang angkat suara. Meski justru terkesan menyepelekan penumpang dengan mengatakan, mungkinkah penumpang kereta diatur seperti itu? Bagaimanapun, hasilnya penumpang nyaman.
Siapa pun yang keberatan dengan sistem itu boleh melongok Stasiun Pasar Senen yang kini nyaman. Sistem boarding tak sekadar membuat stasiun lebih bersih, juga mengamankan pendapatan KAI. Namun, yang terpenting, mampu mengedukasi masyarakat.
Awalnya pegawai KAI mengeluhkan sulitnya mengajari penumpang antre. Namun, lambat laun, penumpang sendiri yang mengakui antre membuat mereka lebih nyaman. Apabila dulu pegawai PT KAI harus mengancam menurunkan penumpang yang merokok, pasca-diterapkannya larangan merokok pada Maret 2012, sesama penumpang mengingatkan penumpang lain yang merokok di atas kereta.
Komisi Nasional Pengendalian Tembakau pun menghargai komitmen KAI dalam melarang aktivitas merokok di atas kereta dan lingkungan stasiun. Pembelian tiket bisa melalui situs online Perubahan-perubahan itulah yang dirasakan penumpang kereta api. Mereka tak lagi berdesak-desakan di stasiun. Kebersihan di stasiun dan kereta api terjaga. Jadwal keberangkatan dan kedatangan juga semakin sesuai dengan yang dijanjikan.
Jonan memang professional sejati yang selalu bekerja keras dan bertanggung jawab atas jabatan yang dipegangnya. Ia tak segan turun langsung ke lapangan untuk mengatur jalannya arus mudik lebaran. Selama lima belas hari, ia berada di kereta untuk memantau arus mudik selama lebaran 2014. Pada Selasa (5/7/2014) diramaikan dengan postingan foto dirinya yang sedang terlelap tidur di kereta api Ekonomi Panataran jurusan Magelang-Surabaya. (Baca: Foto Dirut PT KAI, Ignasius Jonan Tertidur di Kereta Ekonomi)
Biodata Lengkap
Nama: Ignasius Jonan
Tempat dan Tanggal Lahir: Singapura, 21 Juni 1963
Nama Istri : Ratnawati Jonan
Akun Twitter: @IgnasiusJonan
Riwayat Pendidikan:
- SMA, SMA St Louis Surabaya, Jawa Timur,
- S1, Universitas Airlangga, Akutansi
- Kursus, Harvard University, AS, Kennedy School of Government
- S2, Tuffs University, AS , Hubungan dan Kerjasama Internasional Fletcher School of Law and Diplomacy
- Kursus, Columbia University, AS, Columbia Bussiness School
Riwayat Pekerjaan
- Direktur Utama , PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero), 2001 – 2006
- Director , Citibank/Citigroup , 1999 – 2001
- Managing Director , Citibank/Citigroup , 2006 – 2009
- Direktur Utama , PT Kereta Api Indonesia (Persero), 2009 – Sekarang
Prestasi :
- The Best CEO BUMN – 2014, Penghargaan ini merupakan bagian dari Bisnis Indonesia Award dengan kualifikasi yakni peranan BUMN dalam menerapkan good clear government, ketidakterkaitan dengan masalah hukum, serta popularitas dari BUMN.
- People of The Year – 2013, Penghargaan ini diberikan oleh Koran Sindo atas jasa Jonan dalam melakukan perubahan besar-besaran di tubuh PT KAI.
- Marketeers of The Year – 2013, Penghargaan yang diberikan oleh MarkPlus, inc. yang dinilai langsung oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan. Selain memberikan kepada 8 BUMN, penghargaan ini juga diberikan kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk kategori pemerintahan.
- Best of the Best CEO BUMN – 2013, Penghargaan ini diberikan oleh majalah BUMN Track yang terdiri dari 7 kategori untuk pemimpin BUMN yakni strategi korporasi, transformasi BUMN, pengelolaan biaya, aplikasi teknologi, bisnis global, pemimpin inspiratif, dan best of the best. Jonan juga meraih penghargaan untuk kategori transformasi BUMN.
Diskusi
Belum ada komentar.