//
Anda membaca...
Sejarah dan Politik

Kronologi Tarik Ulur AKP Hingga Terbentuknya Pimpinan DPR Tandingan

Foto Rapat Paripurna Penetapan Jumlah Komisi DPR

Inilah kronologi tarik ulur dan lobi Alat Kelengkapan Parlemen (AKP) yang membuat perseteruan antara kubu Koalisi Indonesia Hebat dan Koalisi Merah Putih terus berlanjut di Gedung DPR, Senayan. Puncaknya pada Rabu (29/10/2014) kemarin kubu KIH pengusung Joko Widodo (Jokowi) membentuk pimpinan DPR tandingan. Alhasil, saat ini terjadi ‘dualisme’ kepemimpinan di DPR.

Lahirnya pimpinan DPR tandingan bermula dari gagalnya kubu Koalisi Indonesia Hebat melobi Koalisi Merah Putih. Sejumlah juru lobi yang dikirim oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan gagal ‘merayu’ pimpinan partai di KMP.

Rabu (22/10/2014) pekan lalu misalnya KIH mengirim langsung Ketua Fraksi PDI Perjuangan Puan Maharani, -kini Menteri PMK- untuk menemui Presiden Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta dan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.

Namun upaya itu gagal membuahkan hasil. Giliran Rabu (29/10/2014) kemarin PDIP mengutus politisi seniornya Pramono Anung untuk menemui sejumlah petinggi KMP dan pimpinan DPR.

Kepada kubu KMP, Pramono menyampaikan agar anggota Koalisi Indonesia Hebat diberi kesempatan menjadi pimpinan di 16 alat kelengkapan dewan. “Permintaan kita dari AKD ada 63, maka kita hanya minta 16, sehingga ada unsur pimpinan di alat kelengkapan dewan. Tapi, belum diberikan,” kata Pramono di gedung DPR/MPR Jakarta kemarin.

Namun, lobi ini sepertinya percuma karena keinginan PDIP cs tidak direspon dan sulit diterima fraksi di Koalisi Merah Putih. “Teman-teman KMP tetap akan memutuskan apa yang menjadi putusan dan diatur oleh mereka,” kata Pramono.

Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Fadli Zon mengaku, pihaknya tak bisa memenuhi permintaan tersebut. Dia mengaku meski menjabat pimpinan DPR, pihaknya tak bisa memberikan keputusan. “Mereka minta jabatan, yang diminta 16 kursi, pimpinan dan wakil. Bagaimana ini, pimpinan saja tidak minta-minta kayak gitu. Kami kan pimpinan tidak punya hak,” kata Fadli di gedung DPR/MPR Jakarta, Kamis (30/10/2014).

Kemarin pimpinan komisi pun akhirnya ‘disapu bersih’ oleh Koalisi Merah Putih. Koalisi Indonesia Hebat tak kebagian satu pun kursi pimpinan. (Baca: Daftar Susunan Pimpinan Komisi DPR yang Dikuasai KMP) Tak puas dengan hasil pemilihan pimpinan alat kelengkapan dewan, kubu Koalisi Indonesia Hebat membentuk pimpinan DPR tandingan. Walhasil saat ini ada ‘dualisme’ kepemimpinan di DPR.

Pimpinan DPR yang telah dilantik susunannya adalah, Ketua Setya Novanto dari Fraksi Partai Golongan Karya, dengan wakil ketua masing-masing Fadli Zon (Gerindra), Fahri Hamzah (PKS), Taufik Kurniawan (PAN) dan Agus Hermanto (Demokrat).

Adapun pimpinan DPR tandingan terdiri dari Pramono Anung dari PDIP sebagai ketua DPR, dan empat wakil ketua masing-masing Abdul Kadir Karding (PKB), Syaifullah Tamliha (PPP), Patrice Rio Capella (Nasdem), dan Dosi Iskandar (Hanura). (Baca: Ini Alasan KIH Ajukan Mosi Tidak Percaya kepada Pimpinan DPR)

Diskusi

Belum ada komentar.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Gravatar
Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: