Anggota DPR RI dari fraksi di Koalisi Indonesia Hebat (KIH) hari ini menggelar rapat paripurna tandingan versi mereka sendiri. Sempat molor satu jam lebih, akhirnya paripurna versi KIH ini digelar di Ruang Rapat Badan Musyawarah (Bamus), Gedung Kura-Kura, Senayan.
Seperti diberitakan detik.com, dari pantauan di lembar absensi pukul 10.55 WIB, Jumat (31/10/2014), jumlah anggota dewan dari KIH yang hadir adalah 178 orang dari lima fraksi. Rapat paripurna kali ini dipimpin politisi PKB Ida Fauziah. Untuk diketahu jumlah total anggota fraksi-fraksi dalam koalisi KIH plus PPP seluruhnya berjumlah 247 orang.
Rencananya, dalam paripurna versi KIH ini akan menetapkan sejumlah agenda seperti penetapan pimpinan sementara, penyampaian mosi tidak percaya, dan pembahasan alat kelengkapan dewan.
Sebelumnya, agenda paripurna ini direncanakan pada pukul 09.00 WIB di ruang sidang, Nusantara II, Komplek Parlemen.
Berikut susunan absensi kehadiran paripurna dengan pimpinan DPR tandingan versi KIH:
PDIP : 80
Hanura : 15
PPP : 14
PKB. : 35
Nasdem : 32
Pramono Anung Tak Terlihat di Ruang Rapat DPR Tandingan
Politisi PDIP Pramono Anung terlihat tak hadir di ruang rapat DPR tandingan di gedung Badan Musyawarah (Bamus). Padahal disebutkan bahwa Pramono bakal menjadi calon Ketua DPR tandingan. Belum ada keterangan resmi soal ketidakhadiran Pramono ini.
Pantauan di ruang rapat Bamus, Jumat (31/10/2014), mossi tidak percaya sudah dibacakan. Kubu Koalisi Indonesia Hebat (KIH) ini memang menyatakan tak percaya pada Ketua DPR Setya Novanto Cs. Setelah itu, pimpinan DPR sementara naik ke atas podium. Mereka yakni Ida Fauziah dari PKB, Effendi Simbolon dari PDIP, Dossy Iskandar dari Hanura, Syaifullah Tamliha dari PPP, Supriyadi dari NasDem.
Hingga pukul 10.55 WIB, rapat masih berlangsung. Kubu KIH juga menyampaikan protes mereka atas dikuncinya ruang rapat paripurna.
Sepertinya bukan revolusi mental tapi degradasi mental ketika mengedepankan rasa ketidakpuasan yang didasari oleh keserakahan pada kekuasaan.Padahal Tuhan sudah memberi keadilan dg membagi kemenangan. Mungkin sesaat lagi ada tuhan tandingan karena tidak puas dg kekuasaan. Itukah yg dinamakan revolusi mental? bagi saya itu sebuah istilah yg berisi kebohongan besar dg mencuri kata-kata dewa jauh dari konsepsi maknanya.
Posted by iman akbar sobari | Oktober 31, 2014, 6:30 am