Karena menulis status di Facebook yang mengkritik tentang gurunya, Reksa Dirgantara Putra (17), siswa kelas XI SMA Negeri Bungaraya, Siak, Riau dipecat oleh pihak sekolah. Dalam status Facebook-nya, Reksa mengkritik kedisplinan guru-guru di sekolahnya yang kerap datang terlambat.
“Siswa terlambat dihukum, kalau guru datang lambat tidak masalah” demikian penggalan status Reksa yang diunggahnya ke Facebook. Sudiwarto, orangtua Reksa, mengaku kalau sekolah telah memberhentikan anaknya karena status di Facebook yang dinilai menohok institusi pendidikan itu.
“Pihak sekolah memberhentikan anak saya karena mereka merasa malu dengan status yang buat oleh siswanya di Facebook. Ia diberhentikan kemudian dipindahkan ke sekolah lain,” papar Sudwiharto, Senin (3/11/2014).
Sudiwarto atau yang akrab disapa Totok menyayangkan sikap sekolah yang dinilainya tidak memperlihatkan sikap mendidik, namun langsung menjatuhkan sanksi keras. “Kalau status yang dibuat di Facebook itu salah, seharusnya sekolah mendidiknya dengan baik, bukan lantas memberhentikan,” tukasnya.
Selain itu, Totok juga menilai pemberhentian anaknya tidak dilakukan sesuai prosedur. Sebelum memberhentikan anaknya, sekolah juga tidak memberitahukan kepada orangtua permasalahan yang terjadi. “Silakan saja mereka memberhentikan anak saya. Namun, sebelum itu pihak sekolah lakukan, beritahu dan libatkan kami orangtua, masalah apa yang dilakukan anak kami di sekolah,” ungkapnya kemudian.
Ternyata tidak hanya Reksa yang diberhentikan oleh sekolah tersebut. Menurut berita yang dirilis oleh riauterkini.com, Wiwit Dwi Santoro dan Towil Maamun juga dipecat karena berkomentar dalam status Facebook Reksa.
Diskusi
Belum ada komentar.