Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Robert O Blake melakukan kunjungan dan bertemu dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang mengenakan kebaya putih lengkap dengan selendang batik sejak sekitar pukul 08.00 WIB pagi ini (6/11/2014). Mereka membicarakan banyak hal selama 1 jam.
Blake mengungkapkan inti dari pertemuan selama 1 jam itu adalah komitmen AS mendukung sepenuhnya gebrakan yang dilakukan Susi yaitu memberantas praktik penangkapan ikan secara ilegal (illegal fishing).
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Menteri. Hari ini kita sudah bekerja sama dengan Indonesia untuk memerangi illegal fisihing dan tentu saja konservasi maritim,” kata Blake saat menjawab pertanyaan media di Gedung Mina Bahari I, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Kamis (6/11/2014).
Selain kerja sama memerangi illegal fishing dan konservasi maritim, Blake juga ungkapkan AS akan memberikan bantuan fasilitas infrastruktur kepada polisi laut. Cara ini dilakukan agar sektor pengawasan laut Indonesia dapat berjalan optimal.
“Penegakan hukum bagi kepolisian laut dan mangrove (bakau) Indonesia juga sudah kami dukung untuk menjalankan akses maritim yang lebih baik. Untuk negara Indonesia yang 2/3 wilayahnya adalah air, akan strategis dan banyak yang bisa dilakukan Indonesia dan AS,” paparnya.
Di tempat yang sama, Susi memaparkan pertemuannya dengan Blake pagi ini untuk menjelaskan beberapa kebijakan baru di sektor kelautan dan perikanan. Salah satu hal pokok yang dijelaskan Susi tadi adalah soal moratorium izin kapal baru serta penangkapan ikan secara berkelanjutan (sustainable).
“Program kita untuk moratorium dan penangkapan ikan yang lebih lestari dengan kaidah lingkungan dan mengubah pola fishing industry lebih sustainable. Kerja sama dengan negara diperlukan termasuk dengan Norwegia dan 6 negara lain yang dilakukan kemarin,” jelasnya. “Kita juga ingin meminta bantuan kepada Amerika Serikat untuk membantu program-program KKP kita dalam hal asistensi untuk moratorium dan mengarah kepada perikanan yang lestari, eksplorasi yang mengindahkan kaidah lingkungan,” kata Susi.
Pada Selasa (4/11/2014) lalu, Susi juga bertemu dengan enam dubes tetangga, yakni dari Malaysia, Vietnam, Filipina, China, Thailand, serta Australia. Sementara siang hari ini, Kamis, Susi dijadwalkan bertemu dengan Duta Besar Kanada.
Kesan Dubes AS ke Menteri Susi
Selama 1 jam pertemuan berlangsung di Gedung Mina Bahari I, kantor pusat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta. Blake punya penilaian khusus kepada Susi. Ini kali pertama dirinya bertemu Susi dan melihat Susi sebagai sosok menteri perempuan yang tangguh.
“Seperti yang kalian lihat. Ibu Menteri yang tangguh menuntut adanya akuntabilitas, ha ha ha,” kata Blake sambil tertawa lebar. Tidak hanya berbagi pengetahuan dan pengalaman, Blake mengakui diberikan pekerjaan rumah berat oleh Susi.
“Jadi Ibu Menteri dan saya sudah berbagi banyak data di dalam. Beliau sudah memberikan banyak sekali PR untuk saya pelajari, dan saya dengan senang hati akan mempelajari itu,” paparnya.
Mendengar ucapan Blake, Susi lantas langsung merespons. Susi dengan tegas menyatakan PR yang diberikan tidak hanya dipelajari, tetapi dilaksanakan. “Just not study, but have to do it,” tegas Susi dengan nada serius.
Diskusi
Belum ada komentar.