Karena harga minyak mentah dunia turun hingga posisi 70-75 dollar AS per barel, pemerintah Malaysia bersiap menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) RON95. Seperti yang diberitakan Kompas.com, Wakil Menteri Keuangan Malaysia, Datuk Ahmad Maslan mengatakan, ia akan mengemukakan rencana tersebut kepada pemerintah untuk menurunkan harga BBM RON95 jika harga minyak mentah dunia turun pada level tersebut.
“Penurunan harga tersebut bisa dilakukan karena telah melewati kadar subsidi yang ditanggung pemerintah,” katanya seperti dikutip berbagai media terbitan Kuala Lumpur, Senin (17/11/2014). “Saya mendapat informasi dari mereka yang memantau subsidi BBM ini, jika harga minyak pada level 70-75 dollar AS per barel, maka ia akan melewati tahap subsidi 2,30 ringgit per liter,” katanya.
Saat ini harga minyak mentah Brent mencapai 79,41 dollar AS per barel. Ahmad mengatakan, jika harga BBM diturunkan, para pedagang juga diharapkan bisa menurunkan harga barang karena selama ini kenaikan harga BBM selalu dijadikan alasan pedagang untuk menaikkan harga.
Malaysia pada 2 Oktober lalu, menaikkan harga bensin RON95 dan diesel masing-masing menjadi 2,30 ringgit (sekitar Rp 8.400) dan 2,20 ringgit (Rp 8.100) per liter. Hal tersebut seiring dengan pengurangan subsidi BBM yang dilakukan negerdi jiran tersebut.
Pada 27 Oktober, Malaysia mengumumkan untuk memberikan subsidi BBM penuh kepada warga berpendapatan kurang dari 5.000 ringgit (Rp 18 juta) per bulan berdasar skema rasionalisasi BBM mulai Juni 2015.
Adapun bagi warga berpenghasilan sampai 10.000 ringgit (Rp 36,5 juta) per bulan akan menikmati sebagian subsidi dan penghasilan di atas 10.000 per bulan tidak layak menerima subsidi BBM.
Diskusi
Belum ada komentar.