Inilah daftar gaji karyawan Apple untuk sejumlah posisi penting yang dirilis oleh Glassdoor. Data ini bukan prediksi situs terkenal itun sendiri, melainkan bocoran yang didapat dari karyawan Apple yang tak mau disebutkan namanya ataupun mereka yang pernah bekerja di sana.
Apple kerap kali berada di daftar teratas perusahaan paling mahal sejagat. Namun untuk urusan gaji para karyawannya, masyarakat pasti akan penasaran berapa gaji mereka.
Berikut besaran gaji karyawan Apple yang diumbar Glassdoor dan diberitakan DetikNet di sejumlah posisi penting:
22. Mac Genius (salesman/girl di Apple Store): USD 44.070
21. Lead Mac Genius: USD 55.626
20. Assistant Apple Store manager: USD 56.046
19. Account executive: USD 82.479
18. Store Manager: USD 85.357
17. Business analyst: USD 92.169
16. Financial analyst: USD 94.799
15. Software quality assurance engineer: USD 99.650
14. Systems engineer: USD 104.231
13. Project manager: USD 107.631
12. Firmware engineer: USD 113.155
11. Test engineer: USD 113.916
10. Senior systems engineer: USD 117.237
9. Hardware engineer: USD 118.739
8. Software engineer: USD 119.336
7. Database administrator: USD 122.669
6. Product design engineer: USD 125.983
5. Mechanical engineer: USD 127.464
4. Product manager: USD 131.108
3. Senior software engineer: USD 140.832
2. Senior hardware engineer: USD 150.105
1. Industrial designer: USD 174.140
Perlu diketahui jika besaran gaji di atas merupakan kalkulasi selama setahun dan sebatas gaji pokok. Bisa jadi jika dihitung secara total alias take home pay harusnya yang didapat karyawan Apple jauh lebih besar itu, karena ada tambahan berbagai tunjangan dan bonus berbeda di setiap levelnya.
Apple saat ini masih menjadi perusahaan paling berharga di dunia, dengan nilai kapitalisasi lebih dari USD 668 miliar. Business Insider melansir, meski berstatus perusahaan paling berharga, gaji karyawan Apple sejatinya tak sebegitu wah dibandingkan pesaingnya. Bahkan beberapa posisi di Apple bergaji lebih rendah ketimbang Google.
Keluhan Karyawan Apple
bekerja di Apple Inc. juga membutuhkan pengorbanan, seperti yang diakui karyawan Apple sendiri kepada lembaga survei Quora. “Saya tak bisa bercerita kepada istri, walau ia bekerja di gedung seberang, dan saya sering pulang larut malam, istri saya tidak tahu apa yang saya kerjakan,” ujar Robert Bowdidge seperti dikutip dari Business Insider (8/4/2014).
“Kadang saya juga harus menolak saat istri ingin ikut perjalanan dinas saya. Ia bekerja untuk IBM saat itu dan bisa jadi dianggap sedang memata-matai apa yang saya kerjakan,” imbuhnya. Kim Scheinberg, istri seorang karyawan Apple dengan inisial JK, juga menceritakan pengalamannya. JK yang dipercaya oleh Apple merancang agar prosesor Intel bisa berjalan di versi Mac OSX tersebut di-briefing langsung oleh supervisornya, Bertrand Serlet.
“Bertrand mengajak JK untuk duduk dan berbicara dengannya. Ia mengtakan, tidak boleh ada orang yang tahu tentang proyek itu. Besoknya, ruang kerja JK di rumah dirombak agar memenuhi standar keamanan Apple,” cerita Scheinberg.
JK lalu mengatakan kepada Bertrand bahwa istrinya sudah tahu apa yang sedang ia kerjakan. Alhasil, Bertrand meminta agar JK tidak lagi membicarakan proyek tersebut kepada istrinya hingga proyek tersebut diumumkan ke publik. Sang istri pun diminta untuk melupakan semua yang sudah diceritakan. “Mungkin dipikirnya ingatan bisa dihapus, seperti di film Total Recall,” canda Scheinberg.
Hubungan sosial berkurang
Desainer Apple, Jordan Price, bercerita bahwa semenjak bekerja di Apple, ia jarang bertemu putrinya pada hari-hari biasa karena jam kerja yang tidak fleksibel. “Gaji saya juga sering dipotong, tetapi saya berpikir positif bahwa saya sedang membuat investasi jangka panjang di perusahaan prestisius ini,” ceritanya.
Rekan kerja yang memisahkan diri dari yang lain sering kali juga disingkirkan oleh mereka yang disebut Price suka menjilat atasannya. Price berkata, “Saya menjadi salah satu yang disingkirkan, dan berharap akhir pekan segera tiba.”
Selain itu, banyaknya rapat yang harus dilakukan juga dikeluhkan Price. “Rapat yang sering dilakukan sering kali mengganggu produktivitas, tetapi nampaknya itu memang harus dilakukan dalam perusahaan yang menghasilkan banyak produk berkualitas,” tutur Price.
Beberapa karyawan juga mengeluhkan siklus kerja yang tidak teratur. Mereka sering kali harus bekerja lembur dan akhirnya menjadi susah tidur di rumah. Semua karyawan Apple dituntut harus siap sedia 24 jam 7 hari.
Makin parah saat ada produk baru
Hal yang lebih parah lagi terjadi jika Apple sedang mengerjakan produk baru. Seorang developer iPad mengatakan kepada situs Glassdoor bahwa dirinya sampai tidak meninggalkan kantor selama berhari-hari untuk mengerjakan tablet unggulan Apple tersebut.
“Kami disediakan ruangan tanpa jendela, mereka mengganti pintu dan kuncinya,” ujar developer yang tak mau diungkap namanya. “Hanya saya dan tiga developer lain yang boleh masuk ruangan. Apple mencatat nama dan nomor jaminan sosial beberapa orang yang memiliki akses,” imbuhnya. Apple bahkan disebut sampai mengebor dan merantai produk yang dikerjakan itu ke meja agar tidak bisa dibawa ke mana-mana.
Budaya rahasia
Beberapa karyawan Apple lain yang tak mau disebut identitasnya juga turut angkat suara. Menurut mereka, budaya rahasia yang ada di dalam perusahaan sangat dijunjung tinggi, terlebih jika menyangkut tentang politik dan keputusan marketing.
Fasilitas bangunan yang dimiliki Apple pun juga dikeluhkan, seperti yang diceritakan oleh mantan karyawan magang, Owen Yamuachi, berikut ini. “Tim saya ditempatkan di gedung yang jauh di Vallco Parkway, cukup jauh dari kampus utamanya, Infinite Loop. Ini artinya saya secara fisik terpisah dengan karyawan magang lain. Selain itu, di gedung itu juga tidak ada kafe,” tutur Yamuachi.
Yamuachi juga mengatakan bahwa gedung-gedung kantor milik Apple tidak menyenangkan. Banyak jalan yang gelap dan sempit, dengan langit-langit yang tinggi, serta kantor-kantor tertutup untuk karyawannya. Lokasi yang terpisah itu bisa menambah konsentrasi bekerja, tetapi juga bisa membuat orang kesepian.
Gaji rendah
Banyak yang ingin bekerja di Apple. Karena itu, nilai tawar calon karyawan menjadi lebih rendah. Salah seorang yang berkomentar di situs komunitas karier, Glassdoor, mengatakan, “Gaji yang rendah sudah biasa dikeluhkan di tengah karyawan Apple.”
Keluhan tersebut bukan hanya berasal dari karyawan di toko ritel Apple, melainkan juga dari golongan spesialis bisnis, profesional TI, dan lainnya yang bekerja di perusahaan. Selain itu, gaya kepemimpinan juga berbeda jika dibandingkan dengan masa Steve Jobs.
Max Paley, mantan Engineering Vice President, mengatakan, “Setiap meeting kini diisi dengan hal-hal mengenai manajemen dan penyaluran barang, saat saya masih di sana, para engineer boleh memutuskan apa yang diinginkan, dan itu menjadi tugas bagi produkmanagement dan supply management untuk mewujudkannya, prioritasnya kini sudah berubah,” ujar Paley.
Diskusi
Belum ada komentar.