Malam Ini, Munas Tandingan Golkar di Gelar di Ancol, Jakarta

Anggota presidium penyelamat Partai Golkar, Agun Gunandjar Sudarsa (Republika).

Musyawarah Nasional (munas) tandingan Golkar digelar malam mini, mulai pukul 19.00 WIB Sabtu (6/12/2014). Presidium Penyelamat Partai Golongan Karya memang mempercepat munas. Awalnya Presidium yang dipimpin Agung Laksono itu akan menggelar pada Januari 2015 nanti.

Munas diselenggarakan di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara. Apa alasan kubu Agung Laksono Cs mempercepat Munas?

Ketua Presidium Penyelamat Partai Golkar Agung Laksono mengakui awalnya Munas akan digelar paling cepat Januari 2015. Namun setelah melihat sejumlah peristiwa usai Munas Golkar yang digelar kubu Ical di Bali, Agung Cs memutuskan mempercepat Munas tandingan.

“Kami konsisten Munas (dilaksanakan) Januari, namun setelah melihat beberapa kejadian pasca Munas Bali yang bisa merusak citra dan arah perkembangan partai, kami memutuskan harus selamatkan (Golkar) lebih cepat,” kata Agung saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (6/12/2014).

Agung kemudian menyebut sejumlah hal di Munas Bali yang bisa merusak citra partai berlambang pohon beringin itu. “Munas sengaja didesain aklamasi, tidak ada evaluasi atas kepemimpinan ketua umum, tidak ada laporan pertanggungjawaban, semua dilewati,” kata Agung yang juga Wakil Ketua Umum Golkar periode 2009-2014 itu.

Ada Tiga Calon Ketum yang Akan Bersaing

Anggota Presidium Penyelamat Partai Golkar Agun Gunandjar Sudarsa mengatakan hingga saat ini ada tiga calon yang akan maju memperebutkan posisi ketua umum Golkar. Mereka adalah Priyo Budi Santoso, Agung Laksono, dan Agus Gumiwang Kartasasmita.

“Airlangga tadi malam juga saya telepon, tapi dia harus mundur dulu dari kepengurusan di sana (kubu Ical),” kata Agun dalam diskusi Perspektif Indonesia Smart FM, di Jakarta Sabtu (6/12/2014). “Ical kalau mau maju (caketum Golkar) juga silahkan,” kata Agun.

Agun menilai, keputusan Munas di Bali yang mengangkat Aburizal Bakrie (Ical) sebagai ketua umum itu inkonstitusional karena melanggar AD/ART. Walhasil hingga saat ini Partai Golkar belum memiliki pemimpin baru, sehingga roda organisasi masih dalam kendali Presidium Penyelamat Partai yang dipimpin Agung Laksono.

Polri Jaga Munas Tandingan

Markas Besar Polri tidak mengeluarkan Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) terkait pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) Golkar kubu Agung Laksono. Meski demikian, Polri tetap melakukan pengamanan hajat tandingan yang digelar partai berlambang beringin tersebut.

Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Agus Rianto mengatakan, langkah serupa juga dilakukan Polri saat merespons pemberitahuan terkait penyelenggaraan kegiatan salah satu partai yang sedang mengalami konflik internal. Penyelenggaraan kegiatan waktu itu dilaksanakan di Surabaya, Jawa Timur.

“Kemarin-kemarin begitu juga, Polri tidak keluarkan STTP,” kata Agus saat dikonfirmasi detikcom, Sabtu (6/12/2014). Meski demikian, polisi tetap melakukan pengamanan di sekitar lokasi yang akan dijadikan sebagai tempat penyelenggaraan Munas Golkar tandingan.

“Itu sebagai bentuk pelayanan kepolisian kepada masyarakat agar acara berjalan dengan lancar, itu wajib diberikan,” ujarnya. Apabila dalam perjalanan acara terjadi hal-hal yang dianggap dapat mengancam keamanan dan ketertiban, pihak kepolisian dapat mengambil langkah tegas.

“Mereka yang melaksanakan kegiatan dan ternyata menganggu ketertiban, kita bubarkan,” tegas Agus. Dia menegaskan, langkah tegas tersebut dilakukan tentu saja bukan karena tekanan dari pihak manapun. “Sepanjang kegiatan berjalan tidak ada gangguan sana-sini, luar-dalam, tetap dilakukan pengamanan,” kata dia.

Dalam kegiatan partai politik surat yang dilayangkan bukan berupa permohonan izin, tapi bersifat pemberitahuan. Dari surat itu kemudian pihak kepolisian menyiapkan berapa jumlah personel dan organik yang akan diterjunkan.