Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan Banjarnegara berstatus darurat bencana, menyusul bencana longsor melanda di sejumlah daerah. Ia dan sejumlah pejabat, dengan menumpang helikopter, tiba di lokasi bencana longsor Sabtu (12/12/2014) pukul 13.30.
Gubernur beserta rombongan mengunjungi lokasi bencana longsor di Dusun Jemblung Desa Sampang, Banjarnegara, Sabtu (13/12/2014). Ganjar sempat berdialog dengan warga yang menjadi korban tanah longsor di sekitar lokasi kejadian.
Ganjar menyatakan Banjarnegara berstatus darurat bencana, menyusul bencana longsor melanda di sejumlah daerah. “Dengan status darurat bencana, kita sudah berkoordinasi dengan Tim Reaksi Cepat BNPB yang berada di lokasi bencana untuk terus mendampingi BPBD Banjarnegara dalam penanganan darurat,” ujar Ganjar Pranowo saat meninjau lokasi longsor, kemarin.
Dia menambahkan, Tim Reaksi Cepat BNPB bersama BPBD, TNI, Polri, SAR, PMI, Tagana, SKPD, relawan dan masyarakat masih melakukan evakuasi. Posko dan dapur umum telah didirikan. “Saya minta masyarakat bergotong-royong untuk melakukan evakuasi. Utamanya saat ini membuka akses jalan yang terputus. Sebab, jalan ini sangat dibutuhkan untuk mempermudah jalur evakuasi,” ungkapnya.
Dua alat berat telah dikerahkan untuk membersihkan material longsoran, kayu, pohon, lumpur dan batu yang menutup beberapa ruas jalan. Ganjar menyebut, musim hujan kemungkinan masih berlangsung hingga Februari mendatang. Sebelumnya, kata Ganjar, Pemprov Jateng sudah melakukan antisipasi dengan mengirim surat kepada bupati dan wali kota di Jawa Tengah terkait peta kemungkinan rawan bencana di wilayah Jawa Tengah.
Namun, pihaknya tidak dapat memprediksi kapan bencana itu datang. “Hanya Gusti Allah yang tahu kapan bencana itu datang, ini adalah musibah. Mari kita bersama-sama saling membantu untuk evakuasi korban yang masih belum ditemukan,” jelasnya. (Baca: 12 Jasad Korban Longsor Banjarnegara Ditemukan, 105 Rumah Hancur)
Diskusi
Belum ada komentar.