
Kongres Tahunan PSSI 2015 dibuka secara resmi oleh Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin di Hotel Borobudur, Jakarta, Minggu (4/1). (Foto: Twitter)
Kongres tahunan PSSI 2015 telah selesai digelar dan berjalan lebih cepat dari perkiraan karena hanya berlangsung 4 jam untuk menghabiskan dana anggaran Rp 3,5 Miliar. Alokasi dana terbanyak dihabiskan untuk akomodasi dan transportasi peserta Kongres. Lebih dari 50 persen anggaran, dikeluarkan untuk para anggota PSSI tersebut.
“Kira-kira dananya sampai Rp 3,5 miliar. Paling banyak memang untuk akomodasi dan transportasi peserta. Itu memang jadi tanggungan PSSI pusat,” kata Ketua Panitia Pelaksana Kongres PSSI 2015, Budi Setiawan, Minggu (4/1), seperti yang diberitakan jppn.com.
Sementara itu, Ketua Umum PSSI Djohar Arifin menyebut cepatnya kongres usai karena seluruh anggota merasa tak ada yang perlu dipermasalahkan. Apalagi, agenda sudah diumumkan. “Laporan evaluasi kinerja bisa diterima oleh anggota, karena itu berjalan cepat semuanya,” paparnya.
Kongres luar biasa PSSI digelar 18 April
Kongres Tahunan PSSI di Hotel Borobudur, Jakarta, Minggu, menetapkan Kongres Luar Biasa PSSI dengan agenda utama pemilihan pengurus akan digelar di Surabaya, Jawa Timur, 18 April 2015.
“Untuk lokasi sebenarnya sudah ditetapkan pada kongres sebelumnya. Akan tetapi, untuk tanggal pelaksanaan Komite Eksekutif PSSI menetapkan 18 April,” kata Sekjen Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Joko Driyono di sela kongres, seperti yang dilansir dari antaranews.com.
Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 2015 akan memilih ketua umum baru serta anggota Komite Eksekutif PSSI periode 2015 sampai dengan 2019. Untuk melaksanakan kongres ini, membutuhkan tahapan panjang sesuai dengan statuta dan kode pemilihan.
Sesuai dengan kode pemilihan, ada 90 hari yang harus dikelola mulai dari pemberitahuan pelaksanaan kongres hingga pelaksanannnya. Dengan demikian, semuanya harus sesuai dengan aturan yang ada. “Semuanya ada tahapan. Jadi, tidak bisa dilakukan asal,” kata pria yang juga CEO PT Liga Indonesia itu.
Sementara itu, Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin menegaskan bahwa pemilihan tanggal KLB ini bukan tanpa alasan yang salah satunya masuk dalam rangkaian ulang tahun induk organisasi sepak bola Indonesia itu. “Setelah pemilihan dilanjutkan dengan resepsi ulang tahun PSSI,” katanya.
Meski KLB dengan agenda pemilihan pengurus tinggal hitungan bulan, belum ada calon yang secara resmi memproklamasikan diri. Namun, ada beberapa nama yang sudah beredar, di antaranya Wakil Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti.
Selain itu, ada beberapa nama yang sudah tidak asing lagi, di antaranya Isran Noor serta Osman Sapta Odang. Ketua Umum PSSI saat ini, Djohar Arifin Husin, saat ditanya juga belum memberikan kepastian untuk maju dalam pemilihan.
Laporan Keuangan PSSI & Hasil Kongres 2015
Beberapa bahasan dan laporan telah dijabarkan oleh PSSI dalam gelaran kongres tahun 2015, Minggu (4/1), di Hotel Borubudur, Jakarta. Termasuk laporan keuangan, revisi statuta, perubahan kompetisi serta program-program untuk tahun 2015.
Dalam laporan keuangan, PSSI mengkaim mengalami kenaikan aset senila Rp4,6 miliar dan pemasukan terbesar kas PSSI didapatkan dari sponsor termasuk tv partner. “Pada tahun 2014 kami mengalami kenaikan neto Rp4,6 miliar. Itu mencapai 76 persen,” ungkap bendahara PSSI, Husni Hasibuan.
PSSI juga menegaskan bahwa mereka telah menjalankan segalanya tanpa menggunakan uang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sepeser pun. Selain itu, dalam kongres juga diumumkan enam anggota baru PSSI. Yakni Persija Muda, Persimuba, Laga FC, Blitar United, Pro Kundalini dan Kalimana FC.
Saat ini, PSSI akan fokus kepada program football development mereka dengan menunjuk instruktur pelatih PN Sivaji, direktur teknik Pieter Huistra dan meminta instruktur wasit rujukan FIFA yang kemungkinan dari UEFA. Hal itu dilakukan demi memperbaiki kualitas kompetisi yang nantinya bermuara pada prestasi dari tim nasional Indonesia.
“Prestasi dari federasi sering diukur dari timnas mereka, maka itu kami fokus memperbaiki tiga elemen tersebut dalam football development, kami juga fokus untuk memperbaiki kualitas kompetisi karena nantinya berujung pada prestasi timnas,” beber Joko Driyono selaku sekretaris jenderal.
PSSI juga menargetkan adanya liga profesional untuk futsal yang bakal dikelola PT Liga Futsal Indonesa. Serta menggulirkan liga untuk sepakbola wanita.
“Kita akan men-setup liga profesional futsal yang diatur oleh PT Liga Futsal Indonesia. Akan ada 16 klub tahun ini di Pro League (Liga Profesional Futsal). Saat ini ada 30 klub yang akan melalui proses kualifikasi,” jelas Joko. “Kita juga akan membuat liga sepakbola wanita, yang tadinya turnamen sekarang menjadi liga,” tambahnya.
Mulai 2015, hanya akan ada tiga jenjang kompetisi. Yakni dileburnya para kompetisi amatir menjadi Liga Nusantara kemudian Divisi Utama serta yang teratas adalah Indonesia Super League. Pada 2016 rencananya, hanya akan ada 36 tim yang berkompetisi di Divisi Utama. Itu semata-mata untuk memangkas gap kekuatan tiap level kompetisi sehingga kompetisi di tiap level lebih menarik.
Diskusi
Belum ada komentar.