//
Anda membaca...
Bisnis

Pertamina Naikkan Harga Elpiji 12 Kilogram Rp 1.500 per Kg

Ilustrasi Tabung Elpiji 12 Kg dan 3 Kg

Ilustrasi Tabung Elpiji 12 Kg dan 3 Kg

PT Pertamina (Persero) memutuskan untuk menaikkan harga elpiji 12 kilogram sebesar Rp 1.500 per kg sehingga naik Rp 18 ribu per tabung. “Kenaikan harga ini berlaku mulai 2 Januari 2015 pukul 00.00 waktu setempat. Hal ini merupakan pelaksanaan Roadmap Penyesuaian Harga Elpiji 12 Kg secara berkala untuk menuju harga keekonomian sesuai kaidah bisnis korporasi,” kata juru bicara Pertamina, Ali Mundakir, Senin, 5 Januari 2015, seperti yang diberitakan tempo.co.

Menurut Ali, dengan penyesuaian harga ini, harga jual rata-rata elpiji tabung biru dari Pertamina menjadi Rp 9.069 per kg dari sebelumnya Rp 7.569 per kg. Jika ditambahkan dengan komponen biaya lain, seperti transportasi, pengisian di SPPBE, serta margin agen dan pajak, harga jual elpiji biru di agen menjadi Rp 11.225 per kg atau Rp 134.700 per tabung.

Ali menuturkan, dengan harga baru ini, elpiji 12 kg telah mencapai harga keekonomian. Sebab, harga CP Aramco saat ini mengalami penurunan menyusul turunnya harga minyak dunia. Rencana Pertamina untuk menaikkan harga elpiji 12 kg sudah dimulai sejak September tahun lalu. Saat itu, perusahaan merencanakan kenaikan bertahap setiap enam bulan hingga tahun 2016.

Tujuannya agar perusahaan pelat merah ini bisa memangkas kerugian yang telah ditanggung akibat menjual tabung gas di bawah harga keekonomian. Dengan kondisi harga minyak dunia yang sedang mengalami penurunan, pelaksanaan Roadmap Penyesuaian Harga Elpiji 12 Kg bisa lebih awal dari target pertengahan 2016 tersebut. Selanjutnya, penyesuaian akan dilakukan secara berkala setiap tiga bulan sesuai harga pasar dunia.

Konsumen Elpiji 12 Kg Diprediksi Beralih ke 3 Kg

Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil meminta konsumen elpiji 12 kilogram tidak berpindah menggunakan elpiji subsidi ukuran 3 kilogram atau dikenal dengan sebutan gas melon. Ia khawatir kenaikan harga elpiji 12 kilogram mulai Jumat pekan lalu itu membuat konsumen beralih ke gas melon. “Padahal gas 3 kg itu bukan untuk konsumen yang mampu membayar 12 kg,” ujar Sofyan di kantornya, Senin, 5 Januari 2015.

Sofyan mengatakan kenaikan harga jual elpiji 12 kg yang diprediksi menimbulkan perpindahan konsumen secara besar-besaran ke gas melon sudah diantisipasi pemerintah. Saat ini, pemerintah tengah menyiapkan skema agar gas bersubsidi benar-benar sampai kepada orang yang membutuhkan.

Saat ditanya apakah pemerintah berencana menaikan elpiji 3 kg, Sofyan memastikan hingga kini belum ada rencana itu. “Kita akan lihat. Akan dipelajari supaya komprehensif, supaya ini bisa terselesaikan,” ujarnya.

Sebelumnya, pada 10 September 2014, Pertamina telah menaikkan harga elpiji tabung 12 kg sebesar Rp 1.500 per kg untuk menekan kerugian bisnis tersebut. Dengan kenaikan itu, harga jual rata-rata elpiji 12 kg dari Pertamina menjadi Rp 7.569 per kg dari sebelumnya Rp 6.069 per kg.

Dalam roadmap kenaikan elpiji yang telah diajukan kepada pemerintah, Pertamina bakal menaikkan harga elpiji 12 kg sebesar Rp 1.500 per kg pada 1 Januari 2015. Kemudian, harga dinaikkan lagi Rp 1.500 per kg setiap enam bulan hingga tercapai harga keekonomian. Harga elpiji diperkirakan mencapai keekonomian pada 1 Juli 2016.

Diskusi

Belum ada komentar.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Gravatar
Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: