//
Anda membaca...
Hukum dan Peristiwa

Inilah Sigolene Vinson, Jurnalis Cantik Charlie Hebdo yang Lolos dari Pembantaian

Jurnalis lepas majalah Charlie Hebdo, Sigolene

Jurnalis lepas majalah Charlie Hebdo, Sigolene Vinson menyebutkan dia tidak dibunuh teroris dengan alasan dirinya seorang wanita. (Foto: Daily Mail)

Sigolene Vinson, seorang jurnalis lepas, merupakan salah seorang saksi hidup drama penyerangan kantor majalah Charlie Hebdo di Paris, yang menewaskan 12 orang pada Rabu siang, 7 Januari 2015. Peristiwa itu memang berlangsung cepat, tak sampai 5 menit.

Tiba di lobi kantor itu, dua orang berpakaian gelap yang menenteng senapan Kalashnikov dan peluncur granat langsung menembak satu orang. Korban pertama itu adalah Frédéric Boisseau, seorang penjaga keamanan di gedung.

Menurut seorang saksi mata yang dikutip di media Prancis, para penyerang menembak Boisseau dan melepaskan tembakan yang lain sehingga orang-orang berlarian ke atas. Teroris pun naik ke lantai dua, tempat para kartunis dan wartawan rapat.

Kondisi Kantor Charlie Hebdo Setelah Pembantaian

Kondisi Kantor Charlie Hebdo Setelah Pembantaian. (Foto: Daily Mail)

“Di mana Charb? Di mana Charb?” kata teroris itu. Charb yang dimaksud adalah Stephane Charbonnier, pemimpin redaksi majalah satire itu. Mereka lalu melepaskan tembakan di ruang redaksi. Charbonnier ditembak hingga meninggal. Di ruangan itu, total sebanyak 10 orang tewas, termasuk Charbonnier dan 3 orang kartunis.

Sigolene Vinson bersembunyi di lorong di balik partisi, tapi salah satu dari teroris melihat dan meraih lengannya, lalu menodongkan pistol di kepalanya.

Kepada media, Vinson mengatakan bahwa ia tidak akan dibunuh karena ia seorang wanita. “Jangan takut, tenang, saya tidak akan membunuhmu,” katanya menirukan teroris tersebut seperti dikutip oleh The New York Times.

Teroris itu berbicara dengan tegas dan tatapan tenang, “Kamu seorang wanita. Tapi saya pikir apa yang Anda lakukan tidak benar. Ia kemudian berpaling ke rekannya yang masih berupaya menembak, dan berkata, “Kami tidak menembak perempuan! Kami tidak menembak perempuan!”

Hanya, Vinson belakangan membantah bahwa teroris itu meminta agar dia masuk Islam. Sebelumnya, Radio France Internationale sempat mengungkapkan bahwa teroris itu mengatakan kepada Vinson: “Anda harus masuk Islam, membaca Al-Quran dan memakai jilbab.”

Penyerangan brutal itu langsung mendapatkan reaksi masyarakata Prancis, bahkan dunia. Ribuan orang berkumpul di alun-alun Place de la Republique di pusat kota Paris, Rabu malam, menggelar aksi siaga dan banyak yang membawa plakat bertuliskan “Je suis Charlie” atau “Saya Charlie”. Mereka menumpuk pulpen yang mencerminkan kebebasan berekspresi dan membawa lilin untuk mengenang para korban.

Diskusi

Belum ada komentar.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Gravatar
Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: