
Presiden Jokowi melantik anggota Dewan Pertimbangan Presiden di Istana Negara, Senin (19/1). (Foto: CNN Indonesia)
Presiden Joko Widodo baru saja melantik sembilan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) yang akan mendukung tugas-tugas kepresidenan. Pelantikan digelar pukul 11.15 WIB di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (19/1).
Acara pelantikan tersebut dihadiri oleh beberapa menteri Kabinet Kerja, Ketua Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan, Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Sutiyoso, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, pimpinan MPR dan DPR, serta beberapa pejabat tinggi lain.
Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 6/P/2015 tentang Pengangkatan Dewan Pertimbangan Presiden, nama kesembilan orang tersebut adalah:
1. Abdul Malik Fajar
2. Ahmad Hasyim Muzadi
3. Jan Darmadi
4. M Yusuf Kartanegara
5. Rusdi Kirana
6. Sidarto Danusubroto
7. Sri Adiningsih
8. Subagyo Hadi Siswoyo
9. Suharso Monoarfa
Dari kesembilan nama ini, nantinya Jokowi akan memilih satu orang sebagai Ketua Wantimpres. Putusan itu juga bakal dituangkan dalam Keppres. Tak ada nama AM Hendropriyono dan Mooryati Sudibyo dalam daftar di atas, seperti diisukan sebelumnya. (Baca: 9 Nama yang Disebut Dipilih Jokowi Jadi Wantimpres)
Hendro sendiri menyatakan merasa tidak layak jadi anggota Watimpres karena anaknya berada di pemerintahan dan menantunya jadi Komandan Paspampres. Selain itu, lanjut Hendro, dirinya juga sudah 3 kali di kabinet.
Beberapa anggota Wantimpres itu berasal dari partai politik pendukung Jokowi, antara lain Ketua Majelis Tinggi NasDem Jan Darmadi, Sekjen PKPI M Yusuf Kertanegara, Wakil Ketua Umum PKB Rusdi Kirana, Ketua Bidang Kehormatan PDIP Sidarto Danusubroto, pendiri Hanura Subagyo Hadi Siswoyo, Wakil Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa.
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Rusdi Kirana menyatakan akan melepaskan jabatannya sebagai Presiden Direktur Lion Grup dan jabatannya di partai demi fokus dengan jabatan barunya sebagai anggota Wantimpres.
Dengan pengangkatan ini, maka kesembilan anggota Wantimpres tersebut diberikan hak keuangan dan fasilitas lainnya sebagaimana yang diberikan kepada menteri negara.
Profil Anggota Watimpres
Para anggota Wantimpres ini didominasi perwakilan dari partai politik pengusung Jokowi-JK. Sisanya profesional. Berikut profil mereka, dilansir dari Detikcom
1. Sidarto Danusubroto
Sidarto Danusubroto merupakan purnawirawan jenderal polisi dengan pangkat terakhir Inspektur Jenderal (Irjen). Jabatan terakhirnya di Korps Bhayangkara yaitu sebagai Kapolda Jawa Barat pada tahun 1988-1991. Tak lagi aktif di kepolisian, Sidarto terjun ke dunia politik.
Tahun 1999, pria kelahiran Banten 78 tahun lalu itu terpilih sebagai anggota DPR RI hingga 2013 dan menjadi bagian fraksi PDIP. Tahun 2013 ia menjabat sebagai ketua MPR RI menggantikan Taufiq Kiemas. Sidarto termasuk yang aktif meminta Jokowi untuk mepertimbangankan rekomendasi KPK dan PPATK saat masa pemilihan calon menteri Kabinet Kerja.
2. Subagyo HS
Jabatan terakhir Jenderal TNI (Purn) Subagyo Hadi Siswoyo ialah Kepala Staf TNI Angkatan Darat periode 1998-1999. Ia adalah satu-satu KSAD yang pernah menjabat dengan tiga Presiden Indonesia yang berbeda.
Subagyo lahir di Piyungan, Yogyakarta, 68 tahun lalu. Karir mantan komandan Paspampres di era Soeharto melejit saat menjabat Danjen Kopassus. Setelah itu kariernya mentereng saat terpilih sebagai Pangdam Diponegoro, Wakasad dan kemudian KSAD.
3. Yusuf Kartanegara
Yusuf Kartanegara adalah Sekjen PKPI, partai yang dibesut oleh mantan gubernur DKI Sutiyoso. Menurut Sutiyoso, Yusuf pernah jadi jaksa agung dan mumpuni jadi wantimpres. Dia juga seorang purnawirawan jenderal TNI dengan pangkat terakhir letjen.
4. Hasyim Muzadi
Hasyim Muzadi pernah mendampingi Megawati Soekarnoputri sebagai Wakil Presiden di Pilpres 2004 silam. Pria 70 tahun ini merupakan tokoh islam dan mantan ketua umum Nahdatul Ulama. Bersama Mega, santri lulusan Gontor itu 26.2 persen suara di putaran pertama pilpres 2004. Saat itu mereka kalah dari pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla di putaran kedua.
5. Suharso Monoarfa
Suharso Monoarfa pernah menjabat sebagai menteri Perumahan Rakyat pada periode presiden SBY sebelum akhirnya digantikan oleh Djan Faridz. Sebelum ditunjuk sebagai menteri, Suharso merupakan anggota DPR periode 2004-2009 dan 2009-2014.
Lulusan Akademi Pertambangan dan Geologi Institut Teknologi Bandung tahun 1975 itu lolos ke senayan diusung oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Jabatan di partainya adalah wakil ketua umum PPP.
6. Rusdi Kirana
Rusdi Kirana adalah pendiri maskapai Lion Air. Dia lalu terjun ke dunia politik bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Tanpa lama berpolitik, Rusdi langsung jadi wakil ketua umum.
Karena keberhasilannya mengembangkan Lion Air, Rusdi berhasil menambah pundi-pundi kekayaannya. Kini ia termasuk 40 orang terkaya di Indonesia, dengan jumlah kekayaan sebesar US$ 900 juta per 2012.
7. Jan Darmadi
Jan Darmadi adalah salah satu pengusaha sukses dan senior pemilik PT Jakarta Setiabudi International Tbk yang bergerak di bidang properti dengan basis bisnis di Jakarta, Yogyakarta, dan Bali. Masa Orde Baru, Jan termasuk pengusaha yang mampu bertahan sebagai non-partisan. Jan diusulkan sebagai wantimpres dari Partai NasDem. Dia menjabat sebagai ketua majelis tinggi NasDem.
8. Abdul Malik Fadjar
Prof. Dr. Abdul Malik Fadjar merupakan Menteri Pendidikan pada Kabinet Gotong Royong. Ia menjadi menteri pendidikan periode 2001-2004 dan Menteri Agama di Kabinet sebelumnya yaitu periode 1998-1999.
9. Sri Adiningsih
Sri Adiningsih termasuk Wantimpres dari jalur profesional. Ia merupakan ekonom dari Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada. Ia merupakan lulusan terbaik saat itu. Ia meraih gelar master dan doktornya dari University of Illinois Amerika. Setelah itu ia menjadi dosen di sekolah Pascasarjana UGM. Kini ia bekerja di Bank Danamon Indonesia sejak tahun 2003.
Diskusi
Belum ada komentar.