Seorang diplomat senior Inggris di Bali bernama Alys Harahap (31 tahun) diberhentikan sementara oleh negaranya setelah dilaporkan menjalin hubungan mesra dengan narapidana kasus narkoba. Napi narkoba itu mendekam di penjara di Pulau Dewata tersebut.
Sebagaimana dilansir AFP, Minggu (1/2/2015), Kantor Hubungan Luar Negeri mengkonfirmasi hal ini. Alys diberhentikan sementara setelah diduga menjalin hubungan dengan Julian Ponder (44), warga negara Inggris, yang menjalani hukuman 6 tahun di Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan, Bali. Julian dipidana lantaran memiliki kokain.
“Kami dapat mengkonfirmasi bahwa seorang anggota staf telah diberhentikan sementara hingga investigasi dugaan ini. Ini kami anggap amat serius,” kata seorang juru bicara Kantor Hubungan Luar Negeri di London, Inggris, tanpa memberikan keterangan lebih lanjut.
Alys merupakan Wakil Konsul Inggris, yang selama setahun terakhir rajin ke Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan, Bali, bukan untuk bertugas melainkan menemui kekasih gelap Julian Ponder yang dibekuk setelah Lindsay Sandiford (56) mengakui jaringan yang menyertainya.
Lindsay sendiri dituntut hukuman 15 tahun penjara. Dia dinilai terbukti menyelundupkan 4,7 kilogram kokain ke Bali. Lindsay menyelundupkan 4,7 kilogram kokain ke Bali pada 19 Mei 2012. Ia mencoba menembus penjagaan ketat petugas Bandara Ngurah Rai dengan cara menyembunyikan kokain di dinding koper.
Berawal dari pengakuan Lindsay, polisi berhasil membongkar jaringan narkotika asal Inggris lainnya, termasuk Julian Anthony Ponder dan istrinya, Rachel Lisa Dougall, Paul Beales, serta satu warga India, Nandagopal Akkineni.
Julian yang kerap dipanggil ‘Mr. Big’ itu kepergok sipir sedang berciuman dengan Alys di sel. Aksi tak patut Alys menyebabkan pendampingan terhadap terpidana mati Lindsay Sandiford tidak maksimal. Kementerian Luar Negeri Inggris tadi malam memulangkannya setelah investigasi internal dijalankan.
Julian kepada Daily Mail blak-blakan mengungkap perselingkuhan mereka. Awalnya, pertemuan mereka profesional, sebagai warga Inggris yang tersangkut kasus hukum dengan konsul kedutaan. Tapi lama-lama Julian dan Alys saling menelepon satu sama lain. “Bisa mencapai 40 kali sehari,” ungkap Julian.
Alys (31 tahun), ibu dua anak dengan marga Harahap dari suaminya yang WNI, turut keranjingan. Dia dan Julian tak ragu mesum ketika dapat kesempatan besuk. “Kami berdua saling mencintai. (Alys) bahkan berjanji akan segera meninggalkan suaminya yang orang Indonesia,” ungkap Julian.
Julian mengakui, terungkapnya skandal mereka berdua merugikan warga Inggris lain yang sedang dipenjara di Bali. Khususnya Lindsay Sandiford (58 tahun), bandar narkoba lainnya yang grasinya baru saja ditolak oleh Presiden Joko Widodo.
Sandiford bersama rombongan Bali Nine asal Australia, akan segera ditembak mati dalam waktu dekat. “Tapi (Alys) sempat menghubungi, kalaupun dia dipecat dari kedutaan akan tetap menyambangi ke penjara karena memang dia mencintaiku,” kata Julian.
Pembelaan Inggris terhadap warganya yang hendak dihukum mati Indonesia sangat lamban bila dibandingkan Australia. Terdakwa Bali Nine rajin ditemui oleh Konsul Kedutaan Australia Majel Hind. Sementara Alys diduga tidak bekerja serius karena lebih fokus selingkuh.
Sandiford bahkan sampai mengirim surat pada Menlu Phillip Hammond supaya tak perlu repot menguruskan grasi atau menyewakan pengacara. Wanita yang menyelundupkan 4,8 kilogram kokain ke Bali ini merasa diabaikan negaranya, gara-gara konsul kedutaan sibuk pacaran.
Diskusi
Belum ada komentar.