//
Anda membaca...
Sejarah dan Politik

Tak Mengerti Soal Hak Angket, Anggota DPRD DKI, Nuri Shaden Dikecam

Meme Nuri Shaden Soal Hak Angket

Meme Nuri Shaden Soal Hak Angket. (Twitter)

Bendahara Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta Nuraina atau yang akrab disapa Nuri “Shaden” sepertinya tidak mengerti soal hak angket meskipun ia merupakan salah satu dari 106 anggota Dewan yang menandatangani pengajuan hak angket kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama perihal penyampaian Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2015 ke Kementerian Dalam Negeri.

Melalui hak angket itu, wanita kelahiran 25 Februari 1984 ini berharap mendapat penjelasan detail dari Pemprov DKI perihal permasalahan tersebut.

“Hak angket itu kan (hak) bertanya ya. Ya saya berharap (hubungan DPRD dan DKI) bisa lebih komunikatif dan (menjalin) kerja sama lebih baik lagi,” kata Nuri, saat ditemui di ruang kerjanya, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (26/2/2015), seperti diberitakan Kompas.

Informasi saja, pengertian hak angket bukanlah hak legislatif untuk bertanya. Hak angket sendiri merupakan hak yang dimiliki DPRD untuk melakukan penyelidikan terhadap suatu kebijakan eksekutif yang berdampak luas pada kehidupan masyarakat, daerah, dan negara, yang diduga bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

Sementara itu, hak bertanya yang dimaksud Nuri merupakan hak interpelasi. Hak interpelasi atau bertanya adalah hak yang dimiliki tiap anggota DPRD untuk meminta keterangan kepada kepala daerah mengenai kebijakan pemerintah daerah yang penting dan strategis yang berdampak luas pada kehidupan masyarakat, daerah, dan negara.

Saat wartawan kembali bertanya perihal hak angket yang diikutinya, anggota Komisi E (bidang kesejahteraan masyarakat) ini berharap agar pelaksanaan angket berjalan lancar sehingga nantinya permasalahan mengenai kisruh APBD cepat usai dan hubungan Pemprov DKI dengan DPRD harmonis kembali.

“Proses (angket) pasti saya tahu, ya. Memang seharusnya (legislatif bertanya kepada eksekutif) begitu ya kalau hak angket. Yang pasti nanti kalau angketnya sudah selesai kan diputuskan dalam paripurna, datang saja (ke paripurna), nanti tahu deh jawabannya (hasil angket),” kata Nuri.

Lebih lanjut, saat alumni SMU Negeri 70 Jakarta ini ditanya perihal proses yang dijalaninya sebelum menandatangani angket, Nuri mengaku jarang mengikuti rapat pembahasan angket. “Saya kemarin-kemarin kunker (kunjungan kerja) untuk tugas juga dan hari ini baru balik lagi. Tapi, yang pasti, rapatnya sudah berkali-kali (diselenggarakan) ya,” ujar wanita berambut panjang itu.

Tentu saja ketidakmengertian Nuri ini langsung mendapat respon negatif dari netizen terutama di Twitter. Sebagian besar mengecam pernyataannya dan menyebutnya sebagai anggota DPRD tidak berkualitas. Bahkan meme lucu soal dirinya beredar di lini masa Twitter seperti terlihat pada gambar diatas yang tertulis, “Mungkin nggak semua orang dari mereka korup. Sebagian hanya bodoh.”

Bahkan seorang netizen menyindir ucapan Nuri ini. “Nuri Shaden bernyanyi “Kupikir-pikir lebih baik aku menyingkir, ” tulis akun @uttha. “Banyak-banyak baca buku ya non… #kudubelajar,” tulis pemilik akun @iskandarjet.

Diskusi

Belum ada komentar.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Gravatar
Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: