Malang sekali nasib Firman Nurhidayat (21), mahasiswa semester 4 Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Ia tewas mengenaskan terseret Honda City saat tengah melaju di jalanan Kota Cimahi, Jawa Barat sejauh 30 kilometer.
“Korban terseret sejauh 30 kilometer, 200 meter jelang gerbang tol Cikamuning,” kata Kanit Laka Lantas Polresta Cimahi, Ipda Tomi Fidianto, saat dihubungi detikcom, Sabtu (28/2/2015), seperti diberitakan Detik.com.
Jauhnya jarak itu membuat tubuh Firman yang terseret dalam posisi tengkurap terluka parah. Bajunya sobek-sobek hingga terlepas. Celananya terseret dan terbuka hingga tinggal tersangkut di bagian bawah kakinya. Tubuhnya terseret dalam posisi telanjang. Wajahnya hancur.
“Kondisinya wajah menghadap tanah,” ujar Tomi. Jenazah korban dibawa ke RS Cahya Kawaluyaan. Sementara sopirnya dibawa ke Polres Cimahi untuk diproses hukum.
Tersenggol motor saat hendak mendahului Honda City di depannya, korban terpental ke depan mobil yang tengah melaju dan masuk ke kolong kendaraan. “Sedannya tidak berhenti dan terus berjalan. Ada warga yang kasih tahu tapi tetap saja tidak berhenti dan kabur,” kata Kanit Laka Lantas Ipda Tomy Fidianto, saat dihubungi detikcom, Sabtu (28/2/2015).
Peristiwa itu terjadi Jumat (27/2/2015) sekitar pukul 22.15 WIB. Lokasi kejadian berada di Jl Raya Kebon Kopi, Cimahi, tepat di depan Masjid Al Muhajirin, Kelurahan Cibereum, Kecamatan Cimahi Selatan. Warga setempat yang melihat peristiwa tersebut berupaya mengejar sedan tersebut. Namun, kendaraan tersebut yang dikemudikan Yana (43) bersama seorang wanita makin tancap gas menuju Pasar Cijerah dan Gerbang Tol Pasir Koja.
“Pelaku tabrak palang gerbang tiket tol. Warga yang menggunakan empat motor juga terus kejar,” kata Tomy. Namun, motor yang dikendarai warga kalah cepat dengan mobil pelaku yang menyerat korban Firman. “Kecepatan mobil makin tinggi, warga akhirnya keluar di Gerbang Tol Baros dan melaporkan ke petugas PJR dan Jasa Marga,” kata Tomy.
Laju sedan terhenti di KM 116 atau 200 km sebelum Gerbang Tol Cikamuning. “Ada bus yang pepet mereka dan akhirnya berhenti,” beber Tomy. “Kemungkinan bus melihat korban yang ada di belakang mobil karena terseret,” imbuh Tomy.
Yana dan teman wanitanya sempat melarikan diri namun akhirnya ditangkap. Pelaku yang merupakan karyawan swasta ini sempat lolos dari warga yang mengejarnya dengan motor hingga masuk ke jalan tol.
Yana telah ditahan polisi. Ia mengungkapkan alasan dirinya tidak berhenti setelah menabrak tubuh Firman. Katanya ketakutan,” kata Tomi Fidianto. Tomi mengatakan Yana juga mengaku tubuhnya kurang fit. “Ia kurang sehat, kerja seharian. Dia merasa badan nggak fit, kelelahan,” ujar Tomi.
Apapun alasan Yana, Firman telah tiada dan ia harus bertanggung jawab atas kecelakaan ini. Supardi (48) tersenyum getir. Putra kebanggaannya, Firman Nurhidayat telah meninggal dunia. “Saya ingin pelaku dihukum berat, hukum mati kalau bisa,” jelas Supardi. “Ini tidak manusiawi, anak saya diseret puluhan kilometer. Pelaku tidak ada niat berhenti,” tegas dia.
Demikian juga para teman sekampus Firman terutama dari HMM FPTK UPI yang pasti merasa kehilangan akan sosok Firman yang ditunjukkan lewat kicauan di Twitter. Penulis juga tidak dapat membayangkan bagaimana perasaan sang kekasih, Resthi Oktaviani sekarang ini. Selamat jalan Firman!
innalillahi telah berpulang ke rahmatullah tadi malam teman kita @FirmanNrh D3 TEKNIK MESIN 2013,semoga amal ibadahnya diterima allah SWT
—
HMM FPTK UPI (@HMM_UPI) February 28, 2015
Diskusi
Belum ada komentar.