Korsleting atau hubungan arus pendek listrik sepertinya jadi penyebab utama kebakaran di berbagai lokasi di Indonesia termasuk yang terjadi di RT 12, RW 14, Kelurahan Kebon Melati, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (5/3/2015). Dugaan ini dikatakan oleh Wakil Camat Tanah Abang Juremi.
Dari korsleting tersebut, ditambah aliran listrik yang masih menyala, api pun menjalar hingga terjadi kebakaran dalam lingkup yang cukup besar. “H abis ada korsleting listrik, dia langsung pergi, cuma nyelamatin surat-surat, tetapi lupa matiin listrik,” kata Juremi seperti diberitakan Kompas.com, Kamis petang.
Api memang mulai membakar sekira pukul 17.00 WIB. Kemudian, karena tiupan angin yang kencang membuat api cepat merambat ke rumah lainnya.
Namun korsleting sepertinya bukanlah satu-satunya dugaan penyebabnya. Salah seorang warga Anwar menyatakan api berasal dari tabung gas 3 Kg yang meledak di warung tegal (Warteg). Akibatnya, api melalap puluhan bangunan kost yang dihuni para pekerja tersebut.
“Api kabarnya dari kompor gas 3 Kg di Warteg. Apalagi kamar-kamar kostnya dari triplek semua,” kata Anwar di lokasi, Kamis (5/3), seperti diberitakan Merdeka.
Menurut dia, kebakaran di daerah padat penduduk ini sudah kerap terjadi. Apalagi antara bangunan satu dengan yang lain tak ada jarak. “Kebakaran enggak sekali ini saja, sudah sering seinget saya. Di sini kan dekat-dekat jarak bangunannya,” terang dia.
Bahkan, menurutnya akibat seringnya kebakaran, ketua RT sudah membuat pencegahan dini. Salah satunya dengan melarang warga menyalakan lilin setiap terjadi pemadaman listrik. “Pak RT setiap mati lampu juga keliling. Warga sudah sering dilarang nyalain lilin biar gak bikin kebakaran,” pungkas dia.
Untuk memadamkan api, sebanyak 30 mobil pemadam kebakaran dari Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Pusat diterjunkan. Namun, api sulit dipadamkan karena kondisi tempat yang sulit dijangkau.
Arus kendaraan di Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, juga terpantau padat merayap. Kemacetan terjadi di kedua arah, baik yang menuju arah Karet maupun menuju Pasar Tanah Abang. Kemacetan semakin parah diakibatkan banyaknya pengendara yang memarkirkan sepeda motor di sisi jalan dan memasuki lokasi kebakaran.
Sementara itu, Humas PT KAI Commuter Jabodetabek Eva Chairunisa mengatakan ada penghentian perjalanan kereta di Stasiun Tanah Abang akibat kebakaran ini yang mengakibatkan 500 kepala keluarga menjadi korban kehilangan tempat tinggal.
Ada enam tempat yang dijadikan lokasi pengungsian dan berada tidak jauh dari tempat terjadinya kebakaran. “Tempat pengungsian ada di empat masjid, saya lupa masjid apa saja, terus di Pos RW 12 ini, dan sekolah SD 01 Kebon Melati di belakang pos RW. Sekolah pakai dua kelas,” tutur Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede.
Palang Merah Indonesia (PMI) melaporkan terdapat seorang korban seorang bocah meninggal sekira jam 21.30 WIB. Korban sudah dimasukkan ke dalam kantong jenazah. Menurut petugas PMI yang melakukan evakuasi, korban ditemukan di dalam rumah yang berada di RW 14. Kondisi korban sudah tidak berbentuk dan belum diketahui identitasnya maupun jenis kelaminnya.
Berikut beberapa foto kebakaran yang melanda Kelurahan Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat ini pada Kamis (5/3/2015), dikutip dari berbagai sumber.
Diskusi
Belum ada komentar.