Rima Karaki, seorang Al-Jadeed TV di Lebanon menghentikan siaran langsung wawancara dengan seorang ulama garis keras, Hani Al Seba’i karena dia dibentak dan disuruh diam oleh sang ulama.
Seperti diberitakan Detik.com, Karaki saat itu mewawancarai ulama tersebut yang bermukim di London, Inggris pada peringatan Hari Perempuan Internasional. Sang ulama ditanyai mengenai gelombang warga Kristen yang bergabung dengan kelompok radikal ISIS belakangan ini.
Namun bukannya menjawab pertanyaan yang diajukan Karaki, ulama tersebut berbicara melenceng dari topik, dengan membahas soal sejarah orang-orang Kristen masuk Islam.
“Itu puncaknya pada tahun 1970-an, dengan gerakan rebolusioner sayap kiri. Saat itu, kita melihat organisasi sayap kiri seperti Red Brigades di Italia, Red Army di Jerman, Kelompok Baader Meinhof…,” katanya seperti dilansir News.com.au, Senin (9/3/2015).
Saat Al Seba’i terus menyebutkan nama-nama kelompok, Karaki memotong ucapan ulama tersebut dan memintanya untuk fokus ke masa kini. “Saat ini, slogan-slogan apa yang digunakan untuk menarik orang Kristen masuk kelompok-kelompok ini,” tanya Karaki.
Namun Al Seba’i kesal karena ucapannya dipotong. “Dengar, jangan menyela saya. Saya akan menjawab sesuka saya. Saya tak akan menjawab seperti yang Anda inginkan, karena saya di sini untuk memenuhi hal yang saya yakini,” teriak ulama tersebut dengan suara keras.
Karaki pun mencoba mengingatkan soal terbatasnya waktu. Namun sang ulama malah bertambah kesal, sampai kemudian Karaki mengingatkan bahwa “di studio ini, saya yang punya acara”. “Jika Anda akan menjelaskan begitu banyak, kita tak akan punya waktu untuk pertanyaan lainnya. Sekarang, terserah Anda. Jika kita punya waktu, Anda akan menjawab semua pertanyaan,” ujar Karaki.
Kata-kata presenter itu ternyata malah makin membuat sang ulama naik pitam. “Anda bisa memutuskan sesuka Anda, tapi saya akan melakukan apapun yang saya mau,” cetus Al Seba’i geram.
Karaki pun memintanya untuk berhenti berdebat. Namun Al Seba’i malah menyuruh Karaki untuk “diam”. Wanita itu pun bereaksi dengan mengatakan: “Bagaimana bisa seorang sheik terhormat seperti Anda menyuruh seorang penyiar TV untuk diam?”. Sambil berkata begitu, Karaki memberi tanda untuk menghentikan wawancara yang disiarkan langsung itu.
Melihat ini, sang ulama makin berang dan terus nyerocos menyerang Karaki, sementara Karaki pun terus memberi sinyal untuk menghentikan acara.
Tindakan tegas presenter ini menuai pujian dan dukungan dari para pengguna media sosial. Banyak yang memuji Karaki karena sikap tegas yang ditunjukkannya itu.
Simak videonya di bawah ini, yang telah ditonton lebih dari 2,3 juta orang.
Diskusi
Belum ada komentar.