//
Anda membaca...
Hiburan

Usai Tampil di JJF 2015, Gitaris Legendaris Yeppy Romero Pangaribuan Meninggal

Yeppy Romero Pangaribuan, gitaris jazz dari tanah Batak

Yeppy Romero Pangaribuan, gitaris jazz dari tanah Batak. (Twitter)

Usai tampil di panggung Java Jazz Festival (JJF) 2015 akhir pekan kemarin, Musisi jazz dari Tanah Batak, Yeppy Romero meninggal dunia usai mengisi panggung di JJF 2015 di usia 50 tahun.

Melalui sambungan telepon dengan kerabat Yeppi Romero, tepatnya hari ke-2 JJF 2015, Sabtu (7/3), Yeppy terkena serangan jantung usai naik panggung. Langsung dilarikan ke rumah sakit, namun tidak tertolong.

“Sepertinya meninggal di jalan. Langsung dibawa ke Rumah Sakit PGI Cikini. Rencananya dikubur hari ini di Cibubur,” ujar Pradhivi Moningka, seperti diberitakan detikHOT, Senin (10/3/2015).

Di jagad sosial media, akun resmi JJF, juga langsung memberikan ucapan bela sungkawa.

Seperti diberitakan Kompas, Sabtu itu, kira-kira pukul 23.30 WIB, petugas medis terlihat bergegas membawa Yeppy dengan tandu beroda, tepat di depan D2 Main Stage Hall atau panggung pertunjukan Chaka Khan featuring Incognito. Ketika dibawa ke ambulans yang berada di pelataran parkir, di atas tandu tersebut Yeppy mendapat bantuan oksigen untuk bernapas dan setengah duduk sambil memegangi kaki kirinya.

“Permisi-permisi, tolong kasih jalan!” teriak seorang petugas medis yang berjaga. “Ambulans standby, ambulans standby,” ujar seorang lagi petugas medis.

Beberapa pengunjung Java Jazz 2015 mengira sang gitaris merupakan salah seorang penonton yang terhimpit dan kehabisan oksigen. Asal tahu saja, malam itu ramai penonton.

Menurut informasi dari @DapurLetter_, kini jenazah Yeppy tengah disemayamkan di Rumah Duka Cikini.

Suasana di Rumah Duka Yeppy Romero

Suasana di Rumah Duka Yeppy Romero. (Twitter)

Merujuk ke situs artisbatak.com, putra asli Batak kelahiran Medan ini sejak kecil sudah merantau dan menggemari musik. Disebut, ia sederhana, low profile, lebih suka bekerja di belakang layar, dan tak suka dipromosikan. Disebut pula, kalau berbicara ia terus terang dan apa adanya; pemikirannya mengenai musik dibutuhkan banyak pihak; dan ia telah dikenal oleh kalangan pemusik, broadcaster, dan event organizer.

Yeppy merupakan peraih sertifikat MURI untuk permainan gitar selama 10 jam non stop, dengan 150 lagu dalam empat bahasa dan 10 genre musik, serta kolaborasi dengan 100 pemusik papan atas Indonesia, pada 16 Maret 2008.

Ia tercatat pula berpengalaman luas dalam menangani artis-artis musik ternama Indonesia, khususnya dalam hal kontrak kerja sama peralatan musik dengan perusahaan tempat ia bekerja, yaitu salah satu perusahaan distributor alat musik terbesar di Indonesia. Artis-artis musik yang telah ia kontrak adalah Gilang Ramadhan, Gerry Herb, Sandy Andarusman, Donny Suhendra, Didiet Ari Lasso, Herman Jamrud, Eross dan Brian “Sheila On 7”, Ervin dan Ernest “Cokelat”, Rere, Hendy GIGI, Tom Tom “The Titans”, Chandra “Samsons”, Seno, Indra dan Moldy “Raja”, Purwacaraka, dan Dwiki Dharmawan.

Ia juga pernah menjadi asisten khusus Ireng Maulana selama empat tahun dan koordinator lapangan Jakarta International Jazz Festival (Jak Jazz) 1991-1995; Assistant to Chairman of Java Jazz Festival Musical Instrument (2005, 2006, 2007, dan 2008); dan beberapa kali tampil dalam Java Jazz Festival.

Di ajang JJF sendiri, nama Yeppy bukan sekedar penampil tapi juga pengurus. Dirinya tercatat pernah menjadi Assistant to Chairman of Java Jazz Festival Musical Instrument (2005-2008) dan juga koordinator lapangan Jakarta International Jazz Festival (JakJazz) pada tahun 1991-1995.

Selamat jalan, Yeppy. Horas!

Diskusi

Belum ada komentar.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Gravatar
Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: