//
Anda membaca...
Hukum dan Peristiwa

Jembatan Roboh, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya Salahkan Anak-anak

Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya

Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya. (Foto: ANTARA)

Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya justru menyalahkan warga atas robohnya jembatan yang menghubungkan Desa Tambak dan Pejagan, Lebak Banten putus dan membuat 46 orang terluka.

“Saya sampaikan, jembatan kalau ditumpangi banyak orang kan bebannya berat. Ini kemarin jembatannya sudah tua dilalui 46 orang. Misal anak SD 30 kg aja 1 nya, kondisi bersamaan ada berapa ton? Belum lagi ada kendaraan. Harusnya bergantian. Kadang anak itu bukan hanya menyeberang, tapi jembatannya digoyang-goyang, mengakibatkan kecelakaan,” kata Iti dengan suara tinggi pada wartawan di lokasi jembatan roboh, desa Tambak, Lebak, Banten, Senin (16/3/2015).

Saat menyampaikan hal itu, suara Iti cukup keras. Warga yang ada di sekitarnya pun mendengar dan hanya menggeleng-gelengkan kepala.

Iti mengatakan, seharusnya dengan kondisi jembatan yang sudah tua, warga harusnya tak menyeberang dalam jumlah banyak sekaligus. Saat peristiwa itu terjadi ada 44 siswa SD yang sedang menyeberang jembatan. Tak hanya itu, ada 2 orang yang berkendara motor yang turut ada di atas jembatan.

Kondisi jembatan yang sudah rapuh tak mampu menahan beban yang berat. Akhirnya, seluruh warga yang berada di atas jembatan terjatuh ke sungai Ciberang yang dilintasi jembatan tersebut. Perbaikan jembatan itu tidak juga dilakukan karena Pemda menilai di lokasi itu akan dibangun Waduk Karian sehingga anggarannya akan percuma.

“Ya karena ini masuk wilayah Waduk Karian dan ini tanahnya sudah dibebaskan. Misal tahun ini action waduk dibangun maka akan mubazir Rp 4 miliar,” sambungnya. Namun, waduk belum jadi, jembatan sudah lebih dulu roboh.

Semua warga berhasil dievakuasi hingga tak ada yang meninggal dunia. Menurut Iti, jembatan itu sudah pernah diperbaiki. Namun, mantan Kepala Desa Tambak Suherman mengatakan sejak dibangun tahun 1991 jembatan itu belum pernah tersentuh anggaran APBD untuk diperbaiki.

Iti mengatakan, di Lebak ada sekitar 900 jembatan dan 360 di antaranya dalam kondisi rusak parah. Sayangnya, dalam 1 kali periode anggaran, hanya 15 jembatan yang didaftar untuk diperbaiki.

Jembatan ini menjadi satu-satunya akses terdekat warga Desa Tambak menuju desa Pejagan. Aktivitas sekolah atau bekerja atau ingin menuju kota dari Desa Tambak harus melalui sungai itu untuk menuju Desa Pejagan.

Sebenarnya, di Desa Tambak ada sekitar 4 jembatan yang melintasi sungai Ciberang. Namun, jembatan yang kokoh itu berjarak 6 km dari lokasi desa jika ingin menuju desa Pejagan. “Kalau mereka bawa hasil kebun misalnya. Akan capek duluan baru sampai ujung sungai. Makanya jembatan ini jadi tumpuan warga,” ucap Suherman.

Karena sudah roboh, Pemda‎ akan membangun jembatan sementara untuk warga. Suherman berharap jembatan baru itu nantinya akan lebih kokoh dari jembatan yang ada saat ini.

Tentu saja ucapan Bupati Lebak yang menyalahkan anak SD akan robohnya jembatan itu membuat dirinya dikecam di sosial media.

Diskusi

Belum ada komentar.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Gravatar
Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: