//
Anda membaca...
Sejarah dan Politik

Punya Kekuatan Militer yang Lemah, Myanmar Dinilai Terlalu Berani Serbu China

Kekuatan Militer Myanmar Dinilai Kalah Segalanya dengan China

Kekuatan Militer Myanmar Dinilai Kalah Segalanya dengan China. (CNN)

Pada Sabtu (14/3) sore waktu setempat, petani tebu di pinggiran Kota Lincang, Provinsi Yunan, dikejutkan raungan jet tempur milik Angkatan Udara Myanmar. Sepersekian detik kemudian, ledakan dahsyat menghajar perkebunan dan perumahan penduduk. Hasilnya lima petani tewas dan delapan warga lainnya luka-luka, menurut laporan Aljazeera.

Myanmar mengaku hanya mengincar pasukan Pemberotak etnis Kokang, mayoritas bekas anggota Partai Komunis Burma yang dulu mendapat pasokan dana dari Beijing. Belasan milisi Kokang diisukan menyusup ke wilayah China untuk menghindari serangan tentara Myanmar.

Myanmar membantah gegabah menembus perbatasan China. “Bom yang menewaskan petani juga bukan dari pesawat tempur kami,” kata juru bicara pemerintah Myanmar, Zaw Htay. Tapi data radar China menunjukkan sebaliknya. Wakil Komisi Militer Pusat China, Fa Changlong, menegaskan bahwa jet Myanmar berulang kali melewati wilayah udara negaranya.

China meradang dengan Myanmar yang menolak disalahkan. Satu skuadron jet tempur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) langsung disiagakan di Yunan. “Myanmar harus menyadari seriusnya isu ini. Mereka harus menghukum siapapun yang bersalah, meminta maaf, dan membayar ganti rugi pada keluarga petani yang jadi korban,” kata Changlong.

“Kalau tidak, maka militer kami akan mengambil aksi yang diperlukan untuk melindungi harta benda dan keamanan rakyat China,” imbuh petinggi tentara itu. Myanmar kini di ambang invasi raksasa Tiongkok. Padahal, selama ini junta militer negara yang dulu disebut Burma itu membangun hubungan baik dengan Beijing.

Tentara Myamar (disebut Tatmadaw), baru sekali mengalami kemenangan. Yakni saat mengusir tentara Taiwan pada perang selama 1949-1961. Personil aktif hingga tahun lalu sebanyak 492 ribu orang, didukung cadangan paramiliter sebanyak 72 ribu.

Dari segi ukuran alutsista, Myanmar jelas kalah segala-galanya. Jet tempur yang mereka punyai hanya 24 unit Chengdu F-7 Airguard. Tenaga penyergap udara sebatas 30 pesawat Mig-29 peninggalan Uni Soviet.

Jika China mengerahkan angkatan udaranya saja, maka kerusakan serius akan dialami Myanmar. Jet tempur terbaru Negeri Panda adalah Chengdu J-20 Generasi Ke-5, jumlahnya nyaris 290 unit. China juga terus memodernisasi dan memodifikasi puluhan Sukhoi Su-30.

China adalah monster politik global dibekali militer yang tidak pernah kalah selama perang setengah abad terakhir. Pada 1959, PLA berhasil menumpas perlawanan tentara Tibet dalam hitungan hari. Saat turut berkonflik melawan Amerika Serikat dalam Perang Korea pada 1959 hingga 1975, tentara China berhasil mempertahankan Vietnam Selatan, Kamboja, dan Laos dari koalisi militer Barat.

Kemenangan besar didapatkan China atas India pada Perang Sino-Indian tahun 1962. Militer negeri Sungai Gangga sampai harus mundur teratur dari Aksai Chin di perbatasan. Bahkan ketika harus melawan ‘saudara tua’-nya Uni Soviet, dalam konflik memperebutkan Pulau Zhenbao pada 1969, PLA tidak kalah walau ketinggalan segala-galanya dari segi alutsista.

Satu-satunya ‘kekalahan’ militer China saat berperang adalah melawan Vietnam pada 1979. China memang tidak berhasil memukul mundur seluruh pasukan Vietkong. Namun Vietnam kehilangan wilayah di Cao Bang dan Lan Son karena serbuan PLA.

Komunistas ASEAN, termasuk Indonesia, kini harap-harap cemas menunggu perkembangan politik yang memanas antara Myanmar dan China.

Yang pasti, pemerintah Republik Rakyat China menyatakan tidak segan mengerahkan kekuatan militer besar-besaran ke Myanmar bila mereka lancang memasuki wilayah negeri tirai bambu itu dan melakukan penyerangan. Tetapi sampai saat ini, pimpinan pemerintah dan militer Tiongkok masih menahan diri dan membuat perhitungan serta melihat sikap Myanmar selepas menyerang wilayah selatan mereka dan menewaskan empat petani tebu.

Menurut Perdana Menteri China, Li Keqiang, mereka memiliki kemampuan dan siap menyerang balik bila militer Myanmar masih membandel dengan memasuki wilayah Tiongkok dengan alasan apapun. Sebab dia menyatakan harus mempertahankan perbatasan secara keras demi keamanan dan stabilitas.

Diskusi

Belum ada komentar.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Gravatar
Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: