//
Anda membaca...
Hukum dan Peristiwa

Inilah Din Abu Minimi yang Dituding Bunuh 2 Anggota TNI di Aceh Utara

Din Minimi diduga bertanggung jawab atas pembunuhan 2 anggota Kodim 0103 Aceh Utara

Din Minimi diduga bertanggung jawab atas pembunuhan 2 anggota Kodim 0103 Aceh Utara. (atjehcyber.com)

Nama Nurdin Ismail alias Din Abu Minimi mendadak santer dibicarakan karena kelompoknya dituding menculik dan membunuh dua anggota TNI dari Kodim 0103 Aceh Utara, Sertu Indra Irawan (41) dan Serda Hendrianto (36).

Din Minimi merupakan ketua kelompok bersenjata yang disebut kerap membuat kekacauan dan melawan pemerintah. Menurut berbagai sumber, mereka adalah kelompok anti perdamaian antara pemerintah dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Dengan persenjataan lengkap, mereka menggelorakan perlawanan terhadap pemerintah Aceh.

Din mengaku mendirikan markas di seluruh wilayah Aceh untuk melawan pemerintah Aceh, salah satunya dengan cara melumpuhkan perekonomian. Alasannya, pemerintah tidak adil dalam memperhatikan nasib rakyat Aceh. Mantan anggota GAM diklaim hingga saat ini belum merasakan wujud perdamaian seperti tertuang dalam MoU Helsinki.

Dia juga mengakui terlibat dalam serangkaian aksi kriminal bersenjata api di Aceh Timur, di antaranya menculik warga negara Skotlandia pada Juni 2013, merampok mobil perusahaan pelaksana pemasangan pipa gas PT CPM, serta sejumlah aksi teror terhadap pengusaha lokal.

Keberadaan mereka pun paling dicari. Bahkan Din Minimi diburu dalam keadaan hidup atau mati. “Lagi diburu terus karena berbahaya,” ujar Kapuspen TNI Mayjen TNI Fuad Baysa dilansir merdeka.com, Selasa (24/3).

Din Minimi dilahirkan di Desa Keude Buloh, Kecamatan Julok, Aceh Timur, dari pasangan Ismail-Sapiah. Dia bergabung dengan GAM sejak Tahun 1997 di bawah pimpinan almarhum Tgk Kaha. Nurdin anak sulung empat bersaudara. Nasib membuat mereka berempat menjadi anggota GAM, masa konflik lalu.

Adiknya bernama Hamdani alias Sitong, tewas dalam pertempuran antara GAM dengan aparat tahun 2004. Adik ketiganya, Mak Isa alias si Bukrak, hilang sejak konflik, dan hingga kini tidak diketahui hidup atau mati. Dan terakhir adik bungsunya, Azhar, kini pengangguran dan berdomisili di Aceh Timur.

Teranyar, dua anggota TNI Satuan Unit Intelkam Kodim 0103 Aceh Utara diculik oleh sekelompok orang bersenjata, Senin sore (23/3) sekira pukul 17.00 WIB. Korban penculikan masing-masing Serda Hendri, dan Sertu Indra.

Keduanya diculik saat sedang bersilaturahmi ke rumah Mukim Daud di Gampong Alue Mbang, Nisam Antara, Aceh Utara. Silaturahmi ini dilakukan dalam agenda melacak keberadaan kelompok bersenjata Din Minimi yang kerap membuat kekerasan di Aceh selama ini.

“Mereka silaturrahmi ke rumah saya sekaligus melacak informasi tentang keberadaan kelompok Din Minimi. Sebelumnya, mereka berdua sempat dihubungi Komandan mereka. Setelah itu keduanya pamit pulang dan langsung pergi menggunakan mobil,” kata Mukim Daud, Selasa (24/3).

Setelah bersilaturrahmi, kedua anggota Kodim ini pamit. Namun tidak berapa jauh dari lokasinya, tiba-tiba, terang Daud, kedua korban dicegat sekelompok pria bersenjata api di perbatasan Gampong Alue Mbang Barat dan Alue Papeun, Nisam Antara, Aceh Utara. Keduanya langsung dibawa paksa oleh pelaku menggunakan mobil korban.

“Kedua anggota Kodim tersebut dibawa kabur ke arah Gampong Sido Mulyo, Kutamakmur, Aceh Utara. Setelah itu, kami juga sempat mendengar letusan senjata api sebanyak tiga kali,” ungkapnya.

TNI pun melakukan pencarian besar-besar. Hasilnya, TNI menemukan dua rekannya itu sudah tergeletak tak bernyawa di tepi hutan. Kedua jenazah ditemukan di Desa Batee Pila, Kecama Nisam Antara, Kabupaten Aceh Utara. Keduanya ditemukan oleh petugas yang mencari sekira pukul 08.30 WIB, Selasa (24/3).

“Kedua korban mengalami luka tembak di bagian badan,” kata Kepala Penerangan Kodam Iskandar Muda, Letkol Inf Machfud. TNI masih terus memburu kelompok Din Minini tersebut.

Walaupun demikian, Din Minini membantah terlibat menculik dua anggota TNI di Nisam Antara, Aceh Utara. Menurut Din, kelompoknya tidak tahu soal penculikan dua anggota Intel Kodim 0103 diduga oleh 15 pria bersenjata api.

Namun, Din mengakui menculik Panglima Muda KPA wilayah Pasee Mahmud Syah alias Ayah Mud, Minggu 22 Maret, pukul 19.30 waktu setempat, di dekat rumahnya di Desa Kito, Kecamatan Samudera Guedong, Aceh Utara. Nurdin tidak menjelaskan alasan kelompoknya menculik Mahmud Syah.

Diskusi

Belum ada komentar.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Gravatar
Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: