//
Anda membaca...
Hukum dan Peristiwa

Bagi Rokok ke Suku Rimba di Jambi, Menteri Khofifah Dikecam YLKI

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat berdialog dengan Suku Anak Dalam di Jambi

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat berdialog dengan Suku Anak Dalam di Jambi. (Kementerian Sosial)

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dikecam YLKI dan sejumlah pegiat antirokok.terkait bantuan rokok kepada orang rimba atau Suku Anak Dalam di Jambi beberapa waktu lalu karena dianggap mengabaikan kesehatan masyarakat.

“Sebagaimana kita ketahui, rokok adalah produk yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat. Seharusnya sebagai pejabat negara, Mensos berkewajiban melindungi kesehatan masyarakat, bukan malah sebaliknya,” kata pengurus harian YLKI Tulus Abadi di kantor YLKI, kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (27/3).

“Alasan apapun, tindakan Mensos sebagai pejabat negara itu tidak bisa diterima akal sehat. Biaya untuk membeli rokok itu sebenarnya kan masih bisa dialihkan untuk sembako dan barang bermanfaat lainnya,” katanya menambahkan.

Tulus mengatakan tindakan Khofifah melanggar Peraturan Pemerintah (PP) nomor 109 tahun 2012 tentang pengamanan produk tembakau sebagai zat adiktif bagi kesehatan. Dirinya juga meminta agar Khofifah dan pihak Kementerian Sosial meminta maaf dan menggunakan hak jawabnya untuk menjelaskan tindakannya tersebut.

“YLKI sudah melayangkan keberatan dan meminta Bu Menteri menggunakan hak jawabnya. Tapi Bu Menteri malah menganggap hal itu sebagai hal yang wajar. Jika dalam dua minggu ke depan belum ada permintaan maaf atau tanggapan apapun, maka YLKI dan Solidaritas Advokat Pengendalian Tembakau (SAPTA) akan mengambil langkah hukum,” pungkasnya.

Dalam hal ini YLKI juga turut menggugat Kementerian Kesehatan karena dianggap lalai dalam menegur dan memperingatkan koleganya sesama menteri dan lembaga atas tindakan bagi-bagi rokok kepada Suku Anak Dalam tersebut.

Sementara itu, Anggota Solidaritas Advokat Publik untuk Pengendalian Tembakau (SAPTA), Tubagus Haryo Karbyanto meminta kepada Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek, agar memberi teguran dan peringatan kepada koleganya dalam kabinet kerja tersebut. Apalagi, Menkes pernah menegur Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, saat beberapa kali tertangkap kamera media tengah merokok di ruang publik.

“Kami meminta Menteri Kesehatan tidak bersikap standar ganda dalam menyikapi tindakan Mensos Khofifah, yang membagi-bagikan rokok kepada Orang Rimba ini. Karena jika ibu Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang kedapatan merokok di ruang publik saja pernah ditegurnya, mengapa Mensos yang jelas-jelas melanggar peraturan dengan membagikan rokok itu malah tidak disikapinya sampai saat ini,” kata Tubagus di kantor YLKI, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (27/3).

Tubagus mengaku masih mencari tahu, merek rokok apa yang dibagi-bagikan oleh Mensos Khofifah kepada suku Anak Dalam, dalam kunjungannya beberapa waktu lalu tersebut. Hal ini perlu dicurigai sebagai bentuk penyalahgunaan anggaran negara, atau bahkan ada indikasi keterlibatan perusahaan rokok, sebagai sponsor dalam kunjungan Mensos Khofifah ke suku Anak Dalam itu.

“Kami juga sampai saat ini sedang mencari tahu, merek rokok apa yang dibagikan Mensos Khofifah kepada Suku Anak Dalam tersebut, dan dari mana sumber dana untuk membeli belasan slop rokok yang dibagi-bagikannya itu. Karena kalau ternyata pembelian rokok itu menggunakan anggaran APBN di kementeriannya, hal itu jelas merupakan penggunaan anggaran yang menyalahi PP nomor 109 tahun 2012, Pasal 35 ayat 1 dan ayat 2(a),” terangnya.

Lanjut dia, ada indikasi rokok yang dibagikan itu merupakan sponsor kunjungan Mensos Khofifah. Maka dari itu perlu dikaji lebih dalam dugaan-dugaan tersebut.

“Dan kalaupun tidak dari APBN, harus dilihat juga bahwa apakah ada indikasi sponsorship dari merek rokok yang dibagi-bagikan tersebut, sehingga masalah ini harus ditindaklanjuti lagi. Lalu apakah rokok itu merupakan pesan atau titipan sponsor dari merek rokok tersebut? Dan ini yang akan kami telusuri bersama-sama,” pungkasnya.

Tanggapan Menteri Khofifah

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan tidak ingin berpolemik terkait bantuan rokok kepada orang rimba atau Suku Anak Dalam di Jambi yang belakangan dikecam sejumlah pegiat antirokok.

“Saya tidak mau berdebat tapi turunlah ke sana. Sapalah mereka, tanyalah adat istiadat mereka. Jangan selalu memotret dengan menggunakan kacamata Jakarta,” kata Khofifah di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Selasa (24/3), dilansir Republika.

Khofifah juga mengajak masyarakat agar lebih menghargai nilai-nilai kearifan lokal atau tidak serta merta menjustifikasi budaya lokal, terutama terkait rokok. “Sebaiknya pergi ke sana. Karena masing-masing kultur ada tradisi tertentu. Bagus kalau yang mengkritisi itu turun ke sana karena tidak semua bisa dipotret dari Jakarta,” kata dia.

Bagi Khofifah, tidak bijak bagi masyarakat yang ada di luar wilayah rimba untuk merepresentasikan budaya lokal. “Mari selami kearifan lokal dan adat istiadat mereka serta mari kita hormati mereka. Monopoli tafsir itu tidak baik,” katanya.

Diskusi

Belum ada komentar.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Gravatar
Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: