//
Anda membaca...
Hukum dan Peristiwa

Kesal Muslim Dianiaya di Myanmar, Anggota ISIS Pukul Biksu di Malang

Fotokopi identitas paspor Salim Mubarok atau Abu Jandal

Fotokopi identitas paspor Salim Mubarok atau Abu Jandal. (Gatranews.com)

Pada awal Februari 2014, anggota kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) asal Indonesia, Salim Mubarok Attamimi alias Abu Jandal Al-Yemeni, pernah memukuli seorang biksu atau pendeta Buddha bernama Chandasilo di halaman Kantor Imigrasi Kelas I Malang, Jawa Timur sebagai balasan atas penyiksaan dan pembunuhan yang dialami muslim di Myanmar.

Chandasilo langsung menelepon Khantidharo setelah dipukul Salim. Waktu itu Chandasilo hanya bersama seorang sopir. Ia dibogem saat hendak memasuki mobil. Salim melayangkan satu pukulan saja yang mengenai kepala bagian kanan di atas telinga. Kepala Chandasilo hanya memar dan tidak berdarah.

Kemudian Chandasilo dan Salim dibawa ke Markas Kepolisian Sektor Blimbing, Kota Malang. Salim mengaku memukul biksu karena dipicu sentimen teraniayanya muslim di Myanmar. Salim sempat diprotes karena tempat dan pelaku kejadian di Myanmar, kenapa biksu di Indonesia yang dipukul. Dendam tidak akan menyelesaikan masalah kekerasan.

Seperti diberitakan Tempo, awalnya orang-orang di Kantor Imigrasi Kelas I Malang tidak mengenali Salim. Mereka mengenali nama dan foto Salim setelah diberitakan media massa hampir lima bulan kemudian. Waktu itu muncul video ajakan jihad di YouTube oleh seorang pemuda keturunan Arab asal Indonesia, plus berita “masjid ISIS” di Gang Makam, Dusun Sempu, Desa Gadingkulon, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.

Sebelum memukul, Salim datang ke Kantor Imigrasi Malang bersama seorang perempuan dewasa yang diduga istrinya dan tiga orang anaknya. Seingat mereka, Salim hendak mengurus pembuatan paspor bagi istri dan anak-anaknya.

Sumber Tempo yang lain menyebutkan Salim memiliki paspor bernomor A4311672 yang dikeluarkan Kantor Imigrasi Malang, dengan masa berlaku mulai 20 Desember 2012 sampai 20 Desember 2017. Di halaman dua paspor ditulis nama Salim Mubarok dan lahir pada 25 Agustus 1977. Pada Mei 2014 atau tiga bulan setelah memukul Chandasilo, Salim dan keluarganya berangkat ke Suriah.

Kini, Pengurus Padepokan Dhammadipa Arama telah memaafkan pengikut Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Indonesia, Salim Mubarok Attamimi alias Abu Jandal Al-Yemeni, yang memukul biksu Chandasilo.

Padepokan Dhammadipa Arama berlokasi di Jalan Ir Soekarno, Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur. Di padepokan ini ada Vihara Dhammadipa Arama dan Sekolah Tinggi Agama Buddha Kertarajasa.

Kepala Vihara Dhammadipa Arama Banthe Khantidharo Mahathera sebelumnya tidak mengetahui nama pelaku pemukulan bila ISIS tak ramai diberitakan. Chandasilo sempat memberi tahu nama Salim saja. Ia agak kaget setelah tahu ternyata Abu Jandal adalah nama lain Salim. Chandasilo sendiri kini sudah setahun bertugas di Bali.

“Kami sudah memaafkan pelakunya sebelum ia meminta maaf di kantor polisi. Kami diajarkan untuk memaafkan perbuatan orang yang diliputi kegelapan batin. Kekerasan tak boleh dibalas dengan kekerasan,” kata Khantidharo kepada Tempo, Kamis, 2 April 2015.

Dilansir dari Tribunnews, nama Salim dikenal sebagai tokoh yang memahami jihad dan sudah menjalankannya di Suriah. Salim lulusan sebuah universitas di Yaman. Deklarasi dukungan kepada ISIS yang digelar di sebuah masjid di Sempu, Gading Kulon, Dau, Kabupaten Malang juga ditengarai atas dorongan Salim.

Keterlibatan Salim di dunia jihad sudah dilakoninya sejak 13 tahun silam. Dia juga sudah lama malang melintang menjadi narasumber di pengajian-pengajian kelompok mujahid. Jaringan Salim berkiblat pada Abu Bakar Baasyir yang kini mendekam di penjara Pasir Putih Nusakambangan Cilacap Jawa Tengah.

Namun, berbeda dengan tokoh-tokoh lainnya, nama Salim sama sekali tidak pernah terekspos. Nama Salim baru muncul setelah videonya beredar di internet. (Baca: Salim Mubarok Attamimi Dulu Penjual Minyak Wangi dan Susu Kambing)

Diskusi

Belum ada komentar.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Gravatar
Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: