//
Anda membaca...
Bisnis

Menkeu Sebut US$ 2,9 Miliar Bukan Utang Tapi Aset IMF di BI

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro. (Antara Photo/Widodo S. Jusuf)

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro akhirnya akan bicara soal polemik utang Indonesia kepada IMF (International Monetary Fund) sekaligus menjawab koreksi SBY atas pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut Indonesia masih punya utang ke IMF.

“Pemerintah tidak berutang ke IMF. Utang itu sudah selesai pada 2006,” kata Bambang Usai menjadi pembicara dalam sebuah seminar di Balai Sidang Universitas Indonesia, Depok, Selasa (28/4/2015), dilansir dari Detikcom.

Karena itu dia menegaskan, Presiden Joko Widodo yang menyebut Indonesia masih punya utang salah kutip. “Yang bilang kita masih punya utang ke IMF itu salah kutip,” tandas akademisi dari UI ini.

Menurut Bambang kalau pun ada utang ke IMF itu adalah dari Bank Indonesia yang besarnya US$ 2,9 miliar pada November 2014. Namun itu bukan utang yang harus dibayar melainkan dalam rangka pengelolaan devisa. Utang pemerintah Indonesia, kata Bambang, saat ini hanya ke World Bank dan Asian Development Bank.

Seorang pejabat di Bank Indonesia menguatkan pernyataan Menteri Bambang. Menurut pejabat yang tak mau disebutkan namanya itu semua utang Indonesia ke IMF sudah lunas pada 2006. Adapun soal utang US$ 2,9 miliar yang dikutip dari buku laporan BI Statistik Utang Luar Negeri (SULNI) itu sebenarnya adalah aset IMF di BI.

“Pos ini sebetulnya adalah aset IMF di BI dan sesuai standar akuntansi dicatat di kami sebagai kewajiban bank sentral kepada pihak non penduduk alias per definisi ekonomi internasional dicatat sebagai utang,” kata pejabat tersebut.

IMF, menurut pejabat itu, memang memiliki surat berharga di semua bank sentral, salah satunya di BI untuk menjaga likuiditas global. “IMF menciptakan likuiditas dengan denominasi special drawing right (SDR) dan mengalokasikannya ke seluruh anggotanya,” kata dia.

Special drawing right yaitu aktiva moneter yang dipegang oleh negara anggota IMF sebagai bagian dari cadangan internasional.

Selasa pagi mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengkoreksi pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebut bahwa Indonesia masih berutang ke IMF. Pernyataan yang dimaksud adalah saat Jokowi menyebut Indonesia masih pinjam uang ke IMF.

SBY merasa perlu meluruskan pernyataan tersebut karena bisa dianggap berbohong. “Jika pernyataan Presiden Jokowi tersebut tidak saya koreksi, rakyat bisa menuduh saya yang berbohong. Kebenaran bagi saya mutlak,” kata SBY melalui akun Twitternya @SBYudhoyono dengan tanda *SBY* yang dikutip detikcom.

Menurut SBY utang Indonesia ke IMF yang totalnya mencapai US $ 9,1 miliar sudah dilunasi pada 2006 atau 4 tahun lebih cepat dari jatuh tempo.

Diskusi

Belum ada komentar.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Gravatar
Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: