Seorang penjual angkringan yang juga alumnus D3 UGM Eka Mayasari ditemukan tewas di kamar kontrakannya pada Sabtu (2/5) di kawasan Janti, Sleman. Gadis berusia 27 tahun itu ternyata kerap curhat di akun sosial medianya seperti Twitter, Facebook dan WhatsApp.
Dilansir dari Detikcom, Teman dekat Maya, Budi Wardoyo, menunjukkan status facebook Maya, Senin (4/5/2015). Status terakhir tersebut ditulis di akun Maya Pulau Kijang, Senin 13 April 2015.
“Bila sumpah atas nama Tuhan saja berani kau langgar, lantas masih layakkah kata2mu dipercaya?”
“Bila kau begitu mudahnya mengumbar janji atas nama Tuhan, lalu dengan begitu mudahnya pula melanggar janji itu, lantas kata2mu yang mana lagi yang bisa dipercaya?”
“Bila Tuhan saja kau sepelekan, kau abaikan, kau tinggalkan, lalu bagaimana kau akan perlakukan aku sebagai manusia biasa?”
“Bila perintah Tuhan saja kau abaikan, lalu bagaimana mungkin kata-kataku akan kau dengarkan?”
Sebelumnya Budi Wardoyo menunjukkan status Whatsapp terakhir Maya. “Statusnya terakhir di Whatsapp ‘Sleeping in Heaven’,” ujar Budi sambil menunjukkan profil Whatsapp Maya kepada detikcom, Senin (4/5/2015).
Status itu dituliskan pada 17 April. Tak jelas, apa yang dipikirkan Maya sehingga menuliskan kalimat yang berarti ‘tidur di surga’ itu. Budi menceritakan, Maya selama ini hidup sendirian. Meski begitu, Maya adalah orang yang inspiratif, kuat, tegar dan optimistis.
”Dia bukan pemurung, pemarah. Dia periang dan pekerja keras. Menikmati hidupnya,” kata Budi yang mengenal Maya selama 8 tahun ini.
Kontak terakhir Budi dan Maya terjadi pada 28-29 April lalu. Saat itu, Budi mampir ke warung angkringan tempat Maya jualan di kawasan Janti, Sleman. Maya bercerita seorang cowok yang berdalih minta bantuan ke orang lain untuk Maya. Ternyata, uang itu dibawa kabur oleh cowok tersebut.
Namun Maya belum sempat menceritakan identitas laki-laki tersebut. Budi mengatakan, Maya menegur pacar pria itu agar mengakhiri hubungannya. “Pacarnya cowok itu ternyata lagi hamil. Setelah ditegur sama Maya, akhirnya putus sama cowok itu,” kata Budi.
Setelah itu, pria tersebut ternyata sempat menyampaikan kemarahannya atas tindakan Maya. “Marahnya karena setelah Maya berani bilang kalau cowok itu penipu ke teman-temannya,” imbuhnya.
Maya ditemukan tewas di kontrakannya sekaligus tempatnya berjualan dalam posisi telentang setengah telanjang. Wajahnya tertutup sajadah. Polisi masih menyelidiki pembunuhan sadis ini. Di lokasi, mereka menemukan puntung rokok. Belum dapat disimpulkan bagaimana korban dibunuh. Juga siapa pelaku dan motifnya. (Baca: Foto Eka Mayasari, Pengusaha Angkringan Janti yang Tewas Dibunuh)
Diskusi
Belum ada komentar.