Jumat, 8 Mei 2015 malam, Robby Abbas (32 tahun) alias Obie atau RA, ditangkap di sebuah hotel mewah di Jaksel saat bertransaksi praktik prostitusi yang melibatkan artis seksi dan model berinisial AA (22). Saat diperiksa, RA mengaku telah beroperasi sejak tahun 2012 sebagai mucikari wanita panggilan kelas atas yang memiliki lebih dari 200 pelacur.
Dalam pengakuan tersangka kepada polisi, selain wanita terdapat juga pria yang dijajakan tersangka kepada pelanggannya. Bisnis RA tersebut besar melalui mulut ke mulut. “Nggak ada situs, hanya lewat BBM, whatsapp dan SMS (untuk transaksi),” ungkap Kasatreskrim Polres Jaksel AKBP Audie Latuheru di Mapolres Jaksel, Jl Wijaya, Kabayoran Baru, Minggu (10/5/2015).
RA yang saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka sangat menjaga kerahasiaan dari bisnis maupun identitas PSK-PSKnya. Bahkan sebelum benar-benar deal, RA selalu memantau calon pelanggannya. Mucikari yang sebelumnya tidak memiliki pekerjaan itu hanya bermodalkan HP untuk menunjukkan para PSK-nya. Tidak seperti prostitusi online, RA tidak menyediakan katalog perempuan-perempuan cantik.
Polisi sendiri akan kembali memeriksa sejumlah saksi lainnya untuk pengembangan kasus ini. Saksi yang akan dipanggil penyidik pada Rabu (13/5) nanti berasal dari 200 nama PSK di daftar RA. Selain itu pelanggan yang pernah menggunakan jasa RA juga akan diperiksa.
Berikut ini fakta-fakta soal germo RA ini yang dilansir dari Tribunnews.com.
1.Dekat dengan Banyak Artis
RA disebut mempunyai hubungan dekat dengan sejumlah artis. Pada saat aparat Polres Jakarta Selatan menggelar jumpa pers di Mapolres Metro Jakarta Selatan pada Sabtu ini, dia turut dihadirkan. Dia memakai baju tahanan berwarna oranye.
Dia mencoba menyembunyikan identitas dengan cara menutup wajah menggunakan kedua telapak tangan. Saat wartawan mencoba menanyakan, dia diam membisu tidak menjawab. Hanya tato bertuliskan IIIX.OV di tulang belakang bagian leher yang menjadi satu-satunya tanda untuk mengenali dia.
2. Punya 200 PSK yang Diantaranya Model dan Artis
Kapolres Jakarta Selatan, Komisaris Besar Polisi Wahyu Hadiningrat mengungkapkan mucikari yang mengorbitkan artis AA memiliki anak buah yang tak sedikit yang menjadi pekerja seks komersil (PSK). Menurutnya, AA merupakan satu dari ratusan wanita yang ‘dijual’ oleh RA mucikari yang ditangkan Satuan Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan.
“Berdasarkan keterangan, tersangka punya 200 orang (PSK). Ratenya mulai dari Rp 80 – Rp 200 juta,” kata Wahyu di Polres Jakarta Selatan, Sabtu (9/5/2015).
3. Jalani Bisnis Prostitusi Melalui Ponsel
Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Wahyu Hadiningratmenuturkan, dalam melakukan kegiatan itu, RA tidak menggunakan situs online. Menurut pengakuan RA, dia melakukan bisnis haramnya itu secara pribadi yakni melalui pesan singkat menggunakan ponsel. “Dia private, pakai BBM (Blackberry Messenger) dan Whatsapp. Tidak pakai situs online,” tuturnya.
4. Minta Pelanggan PSK Bayar DP 30 Persen
Kapolres Jakarta Selatan, Komisaris Besar Wahyu Hadiningrat menjelaskan mucikari artis AA biasa meminta calon pelanggan membayar dulu uang muka 30 persen dari tarif PSK. Kemudian, lanjut Kapolres, mucikari berinisial RA itu mewanti-wanti calon pelanggan harus melunasi tarif yang sesuai harga si PSK tersebut di hari H yang telah ditentukan.
“Calon pelanggan harus melunasi 30 persen dari tarif yang sudah ditentukan. Hari H harus dibayar lunas,” ujarnya.
5. Bisa Bawa PSK Layani Pelanggan ke Luar Negeri
Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Selatan pada Jumat (8/5/2015) pukul 21.00 WIB berhasil menangkap RA seorang yang diduga sebagai mucikari. Kepada penyidik, RA mengaku untuk dapat membooking satu Pekerja Seks Komersil (PSK) dirinya mematok harga yang sangat fantastis.
“Angkanya relatif tinggi Rp 80 – 200 juta. Kemudian dari tersangka sendiri mendapat 30 persen dari angka tersebut,” kata Kombes Pol Wahyu Hadiningrat. Kepada polisi RA mengaku bahwa PSK-nya tersebut memiliki keistimewaan yaitu bisa menemani tamu hingga ke luar negeri. “PSK tersebut bisa dibawa keluar negeri oleh pelanggannya. Bukti yang kita dapatkan sampai ke Boston, Thailand,” ujarnya.
6. Mantan Make-Up Artis Berinisial ‘O’
Sebelum menjalani bisnis haramnya, mucikari RA sempat mencicipi pekerjaan sebagai make-up artis. Ia biasa mendandani artis berinisial ‘O’
7. Selalu Pilih Hotel Mewah Saat Layani Pelanggan
Puluhan hotel berbintang di wilayah DKI Jakarta telah menjadi tempat praktik prostitusi yang dilakukan oleh seorang mucikari berinisial RA (30 tahun). Puluhan hotel berbintang di wilayah DKI Jakarta telah menjadi tempat praktik prostitusi yang dilakukan oleh seorang mucikari berinisial RA (30 tahun).
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Audie Latuheru, mengatakan hotel berbintang tersebut mempunyai kriteria tersendiri yang dipilih oleh mucikari. “Hotel harus great A. Di beberapa hotel di seluruh DKI Jakarta,” ujar AKBP Audie Latuheru.
8. Raup Untung Hingga Rp 60 Juta
Pekerjaan sebagai mucikari menyita waktu RA. Dia meninggalkan pekerjaan sebagai make up artis hanya untuk mendapatkan keuntungan yang lebih menggiurkan dari praktik prostitusi itu.
“Kalau dilihat profesi, pekerjaan tidak ada. Hal ini karena memang sudah sibuk melakukan pekerjaan ini,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Audie Latuheru di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Sabtu (9/5/2015).
Keuntungan dari bisnis ini cukup menggiurkan. Dari satu orang PSK yang mendapatkan bayaran sekitar Rp 80 juta sampai Rp 200 juta, dia menerima bayaran sebesar 30 persen. Apabila dikalkulasikan, maka RA menerima maksimal Rp 60 juta.
9. Koleksi Gigolo
RA tidak hanya mengoleksi dan ‘menjual’ perempuan cantik bertarif fantastis, Rp 80 sampai Rp 200 juta untuk sekali kencan atau short time. Dari 200 Pekerja Seks Komersil (PSK) yang ada dalam katalognya, ada juga sejumlah pria bayaran atau gigolo yang bisa dipesan.
Hal itu diketahui dari barang bukti telepon genggam dan pengakuan dari sang mucikari, RA. “Dari 200 orang lebih itu, ada juga laki-laki yang ditawarkan, itu berdasarkan pengakuan tersangka,” kata AKBP Audie Latuheru.
Keren gan, mampir juga kemari untuk diskusi soal entrepreneurs, usaha, dan karir, http://www.nominalisme.com
Posted by Nominalisme (@nominalisme) | Mei 12, 2015, 12:15 pmDitunggu komentarnya bro