Sejak beberapa bulan yang lalu memang beredar kabar akan ada aksi unjuk rasa pada 20 Mei 2015 nanti untuk menurunkan Presiden Joko Widodo. Kabar yang menyebar lewat broadcast message dan media sosial itu memang mengusung isu yang menyeramkan.
Sepertinya isu gerakan 20 Mei tersebut ditanggapi serius oleh Jokowi. Terbukti, belasan mahasiswa dari sejumlah universitas datang ke kompleks istana kepresidenan. Mereka datang ke Istana untuk berdiskusi langsung dengan Presiden Jokowi.
Pantauan, belasan mahasiswa ini tiba di Istana Negara sekitar pukul 19.00 WIB, Senin (18/5/2015). Mereka adalah mahasiswa dari UI, Trisakti, UGM, ITS hingga Telkom University. Sebelumnya HMI dan sejumlah alumni universitas menemui dan berdialog dengan Jokowi.
Beberapa dari mereka ada yang sudah mengenakan jaket almamater saat datang ke Istana. Namun sebagian besar lagi memilih menenteng jaket mereka. “Sebenarnya banyak yang diundang, tapi karena undangannya yang mendadak, yang bisa hanya segini,” kata Andi Aulia dari BEM UI.
Andi mengaku tidak ada bahasan khusus saat berdiskusi nanti dengan Jokowi. Namun berbagai keluh kesah mereka selama ini, akan disampaikan ke Jokowi. “Agendanya diskusi langsung, yang jelas soal kerakyatan,” tandasnya.
Sebelumnya, Andi mengungkapkan, pihaknya sejak dua minggu lalu memang sudah mengirim surat untuk bertemu dan berdialog dengan presiden. Ada sejumlah hal yang ingin disampaikan.
“Bagi kami turun ke jalan adalah pilihan terakhir. Kami ingin menyampaikan empat isu utama, tentang hukum dan pemerintahan termasuk revolusi mental dan birokrat serta agenda pemberantasan korupsi, soal kenaikan harga BBM, kemudian masalah ekonomi di mana kenaikan harga bahan pokok, dan oligarki partai yang seolah mengendalikan,” urai Andi.
Dalam kesempatan itu, Jokowi menegaskan dirinya tak masalah jika ada mahasiswa yang melakukan unjuk rasa. “Jadi tadi ini sama sekali tidak akan mengurangi sikap kita terhadap persoalan bangsa. Komitmen Pak Jokowi kalau mau demo ya silakan demo, turun saja,” kata Ketua Umum PB HMI Arief Rosyid Hasan usai bertemu Jokowi di Kompleks Istana Presiden, Jakarta Pusat, Senin (18/5/2015).
Sementara itu, Arief mengatakan, ada komunikasi yang baik yang terjadi saat diskusi tadi. Bahan dikatakan Arief, Jokowi menginginkan ada forum rutin antara Presiden dan forum pemuda.
“Satu hal yang saya kira maju dari kesepakatan kita tadi, bahwa Presiden Jokowi punya komitmen tentang pengaruh utama pemuda. Akan ada forum rutin yang dibangun presiden dalam hal ini beserta anak muda untuk memberi masukan terhadpa berbagai bhal persoalan bangsa,” jelas Arief.
mantap.
Posted by PJ | Mei 20, 2015, 1:57 am