FIFA menyatakan menolak bertemu dengan Tim Transisi bentukan Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi karena sibuk dengan kongres tahunan mereka yang ke-65. Hal ini terungkap dalam surat yang dikirim FIFA kepada Menpore, Imam Nahrawi. Surat yang dibuat pada tanggal 22 Mei 2015 tersebut menjelaskan, FIFA menolak bertemu dengan tim transisi.
Tim transisi bentukan Menpora yang mempunyai tugas untuk menggantikan PSSI dalam mengurus sepak bola Indonesia awalnya berencana untuk bertemu dalam acara Kongres FIFA di Swiss, 25 hinga 30 Mei mendatang.
Namun Sekretaris Jenderal FIFA, Jerome Valcke menjelaskan pihaknya tidak mempunyai waktu untuk berjumpa dengan perwakilan dari tim transisi disela-sela Kongres.
Dalam surat tersebut FIFA kembali mengingatkan Menpora agar tidak ikut campur dalam dunia sepak bola di Indonesia. Jika masih ikut campur, maka PSSI dianggap telah melanggar Pasal 13 dan 17 dalam Statuta FIFA.
Federasi yang dipimpin Sepp Blatter itu telah memberikan tenggat waktu kepada Indonesia untuk mengakhiri konflik. Jika sampai pada tanggal 29 Mei, Menpora masuh campur tangan, maka FIFA bakal memberikan hukuman kepada Indonesia.
Sebelumnya, Ketua Tim Transisi, Bibit Samad Rianto, menuturkan pihaknya sudah menyiapkan beberapa nama untuk bertemu FIFA di Zurich, Swiss. Menurutnya, ada lima nama yang diajukan ke Menpora RI, Imam Nahrawi, dari Tim Transisi.
Mereka adalah Cheppy T. Wartono, Francis Wanandi, Zuhairi Misrawi, Ricky Yacobi, dan Bibit. “Nanti terserah Menteri mau memberangkatkan berapa. Kami juga masih menunggu visa (untuk berangkat),” kata Bibit, kepada wartawan.
Mantan petinggi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu pun mengungkapkan tujuan dari Tim Transisi bertemu FIFA. Dia pun tidak terlalu khawatir bila tim tersebut ditolak FIFA. “Kami akan menjelaskan duduk permasalahan seluruh persoalan dan road-map persepakbolaan Indonesia. Mudah-mudahan tidak ditolak. Kalau ditolak, ya nasib,” tuturnya.
Berikut surat resmi yang dikirim FIFA untuk Menpora
Diskusi
Belum ada komentar.