Inilah Lanny Ramli, Calon Hakim Agung yang Gaya Hidupnya Sederhana

Dr. Lanny Ramli, meski kekayaannya Rp 6M, dosen Unair ini selalu tampil sederhana. (Foto: Facebook)

Dr Lanny Ramli merupakan calon hakim agung menarik perhatian Komisi Yudisial (KY) karena gaya hidup sederhananya. Meski bergelar doktor dengan kekayaan Rp 6 miliar, namum dosen Fakultas Hukum Universitas Airlangga (FH Unair) itu tidak terjebak pola hidup hedonis.

Ia bahkan tidak akan mengganti sepatunya hingga benar-benar jebol. Di kampus tempatnya mengajar, ia aktif membela warga tidak mampu lewat LBH kampus.

Dalam website kampus FH Unair seperti diberitakan detikcom, Selasa (26/5/2015), ia menjadi Ketua Unit Konsultasi dan Bantuan Hukum (UKBH) yang memiliki fungsi untuk memberikan layanan konsultasi hukum dan bantuan hukum bagi masyarakat.

Unit ini mendukung kerja fakultas dalam memberikan pengabdian masyarakat dengan menyediakan jasa konsultasi dan bantuan hukum bagi masyarakat yang memerlukan secara pro bono (gratis) serta sebagai tempat untuk praktek advokasi (magang) bagi mahasiswa FH.

Di UKBH yang didirikan pada 1977 itu, mahasiswa diharapkan tidak hanya menguasai teori-teori hukum yang diajarkan di perkuliahan, akan tetapi juga terampil dan mampu menerapkannya untuk memecahkan permasalahan hukum terjadi di masyarakat melalui tindakan-tindakan praktis. Selain itu, UKBH merupakan salah satu perwujudan pelaksanaan Program Pendidikan Hukum Klinis (clinical programme) yang telah dikembangkan oleh FH Unair untuk membentuk lulusan menjadi juris profesional.

Dalam daftar kekayaannya, Lanny memiliki sebuah rumah yang ia beli mencicil dan sudah lunas. Ia juga memiliki 2 unit apartemen yang disewakan. Dia juga memiliki sebuah kos-kosan di dekat pabrik Maspion 8 pintu dengan tarif Rp 200 ribu per kamar. Adapun rumah di Situbondo merupakan warisan dari mertua. Ia juga mempunyai sebidang tanah yang dibelikan suaminya atas nama anaknya. Tabungannya sendiri terdapat saldo Rp 617 juta.

“Saya rajin menabung karena single parent. Baju kadang-kadang saya pakai sampai 15 tahun, sepatu sampai sobek. Baju dua minggu digilir-gilir, itu bisa. Tapi alhamdulillah, saya punya lebih dari 14 baju,” kata Lanny yang juga mengajar di berbagai perguruan tinggi swasta di Surabaya ini.

“Saya sangat apresiasi yang dilakukan Dr Lanny Ramli. Dia menurut saya merupakan manusia langka. Dalam realitas masyarakat Indonesia sekarang, saya menduga dari 100 orang Indonesia yang bergelar doktor, mungkin hanya Dr Lanny Ramli yang mau hidup sangat hidup,” kata sosiolog Musni Umar saat, Selasa (26/5/2015).

Untuk menghilangkan stres, Dr Lanny gemar karaoke di saat kerabat dan rekan-rekannya mendapat kenaikan pangkat atau ulang tahun. Tapi bagai Lanny, kebahagiaan terbesar adalah bisa bertemu dengan anak-anaknya dan bercengkerama bersama.