Final Liga Champions antara Barcelona versus Juventus akan berlangsung di Olympiastadion, Minggu (7/6/2015). Kedua tim sama-sama berpeluang meraih treble musim. Namun, hampir semua pihak mengunggulkan Barca pada laga nanti dan peluang Juve dinilai kecil untuk juara.
Terbukti, bursa taruhan rumah judi sejauh ini menempatkan Barca sebagai unggulan telak termasuk di seluruh situs taruhan populer Eropa. Hal ini didasarkan performa yang begitu bagus di tim Barca yang memiliki trio mematikan, MSN (Messi-Luis suarez-Neymar). Mereka sudah mengoleksi total 120 gol di semua kompetisi musim ini.
Jadi bagaimana cara tim Nyonya Tua mengalahkan Blaugrana? Legenda AC Milan, Marco Van Basten yakin gaya serangan balik Juventus berpeluang besar membalikkan prediksi semua pengamat. Gianluca Vialli menyarankan meminta pasukan Massimiliano Allegri bermain ultra-defensif dengan taktik parkir bus untuk membuat frustrasi lini serang Barcelona. Pengamat lain menyatakan Juve harus pintar memanfaatkan momen set-piece to untuk mencetak gol dan bermain agak ke dalam untuk bertahan.
Apapun taktik yang akan diusung Juve pada akhir pekan ini, mereka harus melakukannya dengan cara yang sempurna. Berikut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan Juventus ketika berhadapan dengan tim sekelas Barca dan memenangkan laga tersebut, seperti dikutip dari skysports.com.
Biarkan Barca menguasai ball possession
Barcelona merupakan tim yang sangat menyukai penguasaan bola. Di La Liga, angkanya mencapai 70 persen sementara di Liga Champions, 61%. Juve harus tetap membiarkan Barca melakukan hal itu karena dinilai tak berguna untuk mengimbangi Barca lewat ball possession karena kemenangan dapat diraih tanpa penguasaan bola yang tinggi.
Sebagai contoh, saat Malaga menang 1-0 atas Barca musim ini, mereka hanya melakukan 27% ball possession, tetapi mereka mampu melakukan 11 tembakan ke gawang, sama yang dilakukan Barca, dengan 3 kali ke arah gawang. Manajer Barca kala itu mengatakan melawan Barca anda dapat mengontrol permainan dengan menerapkan kinerja pertahanan yang baik bukan ball possession karena anda tak akan bisa melakukkannya kepada tim sekelas Barca.
“Pemain yang dapat merebut bola harus secepat mungkin mengirimkan umpan ke penyerang untuk mencegah pemain Barca mempunyai waktu untuk melakukan pressing. Striker harus sabar menunggu momen yang pas kala ada celah atau ruang yang ditinggalkan bek mereka yang ikut menyerang. Jika tidak melakukan serangan dan hanya menahan bola. Ana tak dapat menang. Mereka akan terus melakukan ball possession sampai tim anda kelelahan.”
Lakukan Pressing Ketat dan Berusaha Menang Duel Perebutan Bola
Kekuatan Barca memang terletak di penguasaan bola sehingga merebut bola dari pemain mereka adalah hal yang sangat penting. Ketika Barca kalah melawan PSG pada babak penyisihan grup, September 2014, Barca hanya sukses melakukan duel perebutan bola sebanyak 43%, terendah dalam musim ini.
Saat itu, Barca memang kalah karena PSG melakukan pressing ketat dan tidak membiarkan Barca nyaman melakukan ball possesion. Setiap pemain bertahan dengan ketat dengan 2-4 pemain melakukan tekanan ke pemain Barca di lini tengah. Saat bola berhasil direbut, tim harus mempunyai penyerang yang cepat melakukan tusukan dan meninggalkan bek Barca di belakang dan kekuatan ini dimiliki Carlos Tevez.
Menutup semua celah di pertahanan

Taktik satu lawan satu Bayern Munich saat melawan Barca di leg pertama semifinal Liga Champions 2015. (Foto: Skysports.com)
Salah satu tim yang berhasil mengalahkan ball possession pada Barca adalah Bayer Munich dan saat itu mereka menekan Barca terlalu tinggi dan semua pemain melakukan duel satu lawan satu. Pendekatan ini mungkin agresif dan dapat mengalahkan Barca jika semua pemain dalam kondisi fit. Namun kondisi Munich saat itu sedang dilanda banyak pemain cedera dan mereka harus menerima hukuman, kalah 3-0 di leg pertama.
Ya, taktik Pep Guardiola pada pertandingan itu dinilai salah dan terlalu berani membiarkan tiga orang bek melawan trio MSN yang terdiri dari tiga penyerang terbaik di dunia. Jadi, Juventus harus menutup semua celah di pertahanan. Jangan biarkan bek berhadapan dengan kondisi satu lawan satu dengan trio MSN.
Bertahan dan Menyerang Harus Seimbang
Dua kali juara Liga Champion, Marco van Basten mengatakan jika suatu tim ingin mengalahkan Barca mereka harus seimbang dalam menyerang dan bertahan. “Jangan biarkan ruangan untuk Messi dan Iniesta untuk berkembang. Semua pemain harus bermain rapat dalam bertahan dan dekat satu sama lain.”
“Di sisi lain, tim harus juga menyerang. Jangan bertahan saja. Dan Juventus adalah sebuah tim yang dapat memahami irama pertandingan dengan baik. Jadi mereka akan tahu kapan bertahan secara disiplin dan akan menyerang cepat jika peluang itu ada.”
Serangan Balik
Gaya menyerang Barca tentu saja membuat tim ini beresiko diserang balik. “Ini yang membuat Barca kebobolan karena semua pemain mencoba menyerang termasuk kedua bek sayap,” kata mantan bek Barca, Albert Ferrer. Kekuatan pertahanan Barca terletak pada dua bek tengahnya harus berkonsentrasi tinggi dan dibantu oleh gelandang bertahan yang lugas membantu pertahanan. Dan ini akan kesulitan melawan penyerang dengan kecepatan tinggi seperti Tevez jika kedua full back dan holding midfielder mereka out of position.
Dinaungi Keberuntungan
Teori dan praktek memang kadang tidak sejalan dan susah diterapkan. Seorang manajer hebat yang mempunyai segudang ilmu dan taktik memang mampu menerapkan sistem permainan sempurna di atas lapangan. Namun hal itu akan sia-sia jika timnya dijauhi dewi fortuna. Setidaknya, 3 kekalahan Barca di musim ini dinilai karena mereka kurang beruntung.
Diskusi
Belum ada komentar.