
Ekspresi pasangan Nitya Krishinda-Greysia Polii usai menang di semifinal Indonesia Open 2015. (Foto: Twitter @XpresiBCA)
Dari tiga wakil Indonesia di babak semifinal BCA Indonesia Open Superseries Premier 2015, hanya pasangan ganda putri Nitya Krishinda/Greysia Polii yang lolos ke final. Keduanya menang atas pasangan China, Yu Yang/Zhong Qianxin, dengan skor 20-22, 21-13, 21-14, dengan waktu 1 jam dan 9 menit.
Ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan gagal menyusul mereka ke final setelah ditundukkan ganda putra China dalam duel tiga gim.
Ahsan/Hendra, yang turun sebagai unggulan ketiga, dikalahkan unggulan kedelapan Fu Haifeng/Zhang Nan dengan skor 20-22, 21-18, 15-21 dalam laga semifinal di Istora Senayan, Sabtu (6/6/2015). Prestasi merupakan pernurunan bagi Ahsan/Hendra karena di tahun 2014 pada turnamen yang sama mereka lolos ke final walaupun kalah di partai puncak.
Sementara ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir kalah dari Zhang Nan/Zhao Yunlei (Tiongkok) 21-16, 15-21, 18-21. Keduanya mengulang prestasi di tahun 2014 yang hanya menginjakkan kaki di babak semifinal. Walaupun sukses mengukir sejumlah prestasi gemilang sejak dipasangkan pada 2011, tak satu pun gelar tersebut didapat pasangan ini di gelaran Indonesia Open.
Greysia menyebut, mereka sudah menganalisis permainan lawan sebelum bertanding. Makanya, mereka benar-benar siap menghadapi ganda China yang jadi unggulan ketujuh di turnamen berhadiah 800 ribu dolar AS tersebut.
“Kami bisa menjalankan instruksi pelatih dengan baik. Gim pertama belum berhasil kaena kami masih tergoda untuk buru-buru menang sehingga kontrol diri kurang,” kata Greysia usai pertandingan. “Pelatih menyarankan agar kami lebih sering menyerang Zhong dan memaksa Yu Yang ke belakang karena serangan dia tidak terlalu bagus. Tapi, bukan berarti kita tak menyerang ke Yu Yang. Kami tetap nyerang dia kok,” ucap dia.
Setelah empat tahun, Indonesia memang akhirnya kembali meloloskan wakil ganda putri di Indonesia Open. Tiga perhelatan Indonesia Open sebelumnya, ganda putri sudah kehabisan bensin sebelum sampai di babak final. Terakhir, pada 2011, adalah pasangan Vita Marissa/Nadya Melati yang menjejak final. Kala itu, mereka menjadi runner-up setelah dikalahkan pasangan China, Yu Yang/Wang Xiaoli.
Greysia bertekad untuk membukukan hasil yang lebih baik ketimbang pencapaian tersebut. Bahkan, mereka tak ingin terganggu dengan kemenangan hati ini saat turun ke final besok. “Yang sudah lalu biarlah berlalu. Untuk besok, kami fokus kepada pertandingan besok,” kata Greysia kepada wartawan.
“Besok lawan China lagi. Kami akan mempersiapkan diri lebih baik lagi. Kami bertekad tak akan kalah dari mereka,” imbuh Nitya. Nitya/Greysia akan menghadapi pasangan Tiongkok lainnya, Tang Jinhua/Tian Qing, pada laga final, Sabtu besok, 7 Juni 2015 yang akan disiarkan oleh Trans7.
Diskusi
Belum ada komentar.