Setelah menyelesaikan upacara atau prosesi siraman pada Rabu (10/6) pagi, Selvi Ananda Putri menyempatkan diri untuk menemui awak media dengan mengenakan kebaya berwarna cerah motif kembang-kembang dan rambut disanggul. Puteri Solo 2009 itu terlihat sangat cantik dan anggun.
Tampilan khas Jawa Selvi Ananda semakin diperkuat dengan kain batik sogan, selop kuning, dan sanggul tinggi Jawa. Riasan bernuansa pink makin membuat Selvi Ananda terlihat ‘ayu’. Aura kebahagiaan terpancar jelas dari senyum yang mengembang di wajahnya.
“Alhamdulillah sudah selesai, semua berjalan lancar,” ucap Selvi yang tak henti menebar senyum. “Intinya saya minta doa restu sama kedua orangtua, sama sesepuh juga tadi ikut menyiram air,” lanjut gadis Capricorn itu.
Prosesi siraman itu berlangsung di rumah orang tua Selvi di Jalan Kutai Raya, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah. Selvi keluar didampingi kedua orang tuanya. Sang ibu nampak mengenakan Kebaya Kutu Baru bermotif bunga yang didominasi warna kuning, kain batik sogan, dan dilengkapi sanggul. Sementara sang ayahanda nampak mengenakan busana Jawa dengan atribut lengkap, yaitu beskap krem, kain batik, blankon, dan keris.
Setelah prosesi siraman, dilanjutkan dengan acara adat lainnya, seperti sadewan dawet, potong rambut, dan juga dulang bentasan, atau suapan terakhir dari orangtua. “Nanti malam dilanjutkan acara midodareni, pihak pria akan ke pihak putri untuk serahkan seserahan,” jelas Selvi lagi.
Sebagai informasi, Selvi Selvi Ananda menjalani prosesi siraman pada pagi hari yang diawali dengan pemasangan bleketepe di teras rumah oleh ayah Selvi. Harapannya, acara hajatan pernikahan lancar tidak ada halangan. Kemudian dilanjutkan dengan membuka tuwuhan berupa pisang raja, supaya kedua calon pengantin mendapatkan kemuliaan.
Selain itu, ada juga padi dan buah kelapa yang masih muda, dengan harapan dalam berkeluarga nanti tidak kelaparan dan kehausan. Acara dilanjutkan dengan siraman. Airnya berasal dari tujuh sumber mata air. Prosesi siraman dipandu oleh juru rias pengantin, Koni Supriyanto.
Diskusi
Belum ada komentar.