Empat dari sembilan orang keluarga Pendeta Sahat Martua Sinaga selamat dari kecelakaan pesawat Hercules di Medan siang tadi, 30 Juni 2015. Mereka batal terbang karena dilarang dengan alasan badannya panas dan tak sehat kalau naik pesawat militer ini.
Dilansir dari detik.com, Oloan Sinaga, adik dari korban tewas Pendeta Sahat Sinaga mengaku, ada 9 orang keluarganya yang akan naik pesawat itu. Lima orang yang menjadi korban adalah pendeta Sahat Sinaga (50) bersama isterinya pendeta Purba (50) dan puterinya Irene Sinaga (17). Selain itu, 2 keponakan Sinaga Like Simbolon (15) dan Agus Salim Sitio (24).
Sementara nama korban yang selamat adalah Elli Sinaga (40) Julio (11), Christoper (5) dan Alvino (1.5). “Senin malam adik saya Eli dan 3 anaknya dilarang suaminya naik herkules karena panas dan gak baik untuk anak-anak. Mereka akhirnya naik pesawat lain dari Kuala Namu,” ujar Oloan Sinaga di Jalan Perwira, Pematangsiantar.
Sahat dan lainnya tetap naik Herkules. Kelima korban berangkat dari Medan menuju Natuna. Sedang Elli dan 3 anaknya berangkat menuju Batam.
Agus Salim Sitio salah seorang korban tewas pesawat Hercules yang terjatuh di Medan, ternyata memiliki saudara kembar. Saudara kembar korban Agus Salam Sitio tinggal di Pangkalan Kerinci Riau. “Dia itu anakku paling bungsu dari 4 bersaudara. Kembarannya si Agus Salim,” ujar Maringan Sitio, ayah Agus Salim.
Sejak setahun belakangan Agus Salim bekerja di Pekan Baru Riau. Ia diajak Pendeta Sahat Sinaga ikut ke Natuna dan dijanjikan akan bekerja disana. Sementara, Like Simbolon yang baru lulus SMA akan melanjutkan ke jenjang universitas.
“Diajak pamannya ke Natuna. Jadi dia datang ke Medan dan ketemu disana tadi. Iparku itu pendeta di sana. Dia sudah puluhan tahun tinggal di Natuna,” ujarnya. Seminggu lalu, menurut Sitio, Sahat datang ke Pematangsiantar bersama isteri dan puteri semata wayangnya pulang kampung sekalian berlibur.
Ditambahkan Sitio, Sahat lahir dan besar di Pematangsiantar. Kedua orang tuanya telah lama meninggal dan di Jalan Perwira, Kelurahan Siopat Suhu. Rumah itulah yang sekarang ditempati Sitio. “Rumah yang kami tempati ini rumah mertuaku. Jadi iparku berangkat dari sini ke Medan,” jelas Sitio.
Rencananya, seluruh 4 korban akan disemayamkan di Pematangsiantar. Sementara korban Like Simbolon akan dibawa ke Pangururan, Samosi
Diskusi
Belum ada komentar.