Pada Senin (14/7/2015) siang, Bus Rukun Sayur yang mengalami kecelakaan tunggal di ruas Tol Palikanci yang menyebabkan 11 orang tewas dan 25 orang menderita luka berat. Sang sopir yang selamat dari kecelakaan maut mengaku dirinya kelelahan saat mengemudi. Diduga, hal itu menjadi penyebab utama kecelakaan yang menewaskan 11 orang ini.
“Dugaan sementara, kecelakaan ini terjadi karena human error, jadi sopirnya silap karena kelelahan dan mengantuk,” kata Kapolda Jawa Barat Irjen Moechgiyarto saat ditemui Kompas.com di RS Mitra Plumbon, Selasa (14/7/2015).
Sopir bus tersebut, Larto (35), saat ini masih diperiksa secara intensif oleh pihak kepolisian. Dia terancam Pasal 359 KUHP karena melakukan kelalaian yang menyebabkan orang lain meninggal dunia, dengan ancaman hukuman penjara 5 tahun.
Menurut keterangan yang didapat dari Moechgiyarto, bus tersebut juga tidak memiliki izin operasi di Jakarta. Adapun bus ini berangkat dari Jakarta untuk mengantar penumpang hingga ke kampung-kampung di Jawa Tengah. “Jadi, mereka (penumpang bus) ini urunan nyewa bus,” kata Moechgiyarto lagi. (Baca: Foto dan Kronologi Kecelakaan Maut Bus Rukun Sayur di Tol Palikanci)
Penumpang yang mengalami luka berat didapat Kompas.com dari RS Mitra Plumbon. Mereka ialah:
Muhammad Soleh, Gunawan Heru, Sudar, Rizal Fuadi, Ngari, Eeng Suhendra, Nasikun, Agus Suproyanto, Alex Mulhakim, Khadlir, Supardi, Suroso, Mugiyono, Defit Rianto, Mohammad Shona Mahsun, Mohammad Khoirin, Zaenal Abidin, Mulyono, Khoirul Azis, Firgian Setyantono, Darji, Irawan, Andika Cahya, Nugiyanto Jahendra, Ahmad Muhaimin, dan Suparlan.
Semua korban yang berhasil dihimpun Kompas.com berjenis kelamin laki-laki. Menurut keterangan dari para korban yang selamat, mereka adalah pekerja konstruksi yang sedang mengerjakan proyek di Telkom Landmark Tower di Jalan Gatot Subroto, Jakarta.
Diskusi
Belum ada komentar.