//
Anda membaca...
Teknologi

Beredar Petisi Online Agar Telkomsel Turunkan Tarif Internet

Petisi untuk Telkomsel oleh Djali Gafur

Petisi untuk Telkomsel oleh Djali Gafur. (Screenshoot Change.org)

Kini beredar petisi online yang berjudul “Internet Untuk Rakyat: Save @Telkomsel @KemenBUMN @kemkominfo” di change.org, dibuat akun bernama Djali Gafur. Dia menyuarakan keresahannya kepada Telkomsel yang membebankan tarif berbeda di tiap zona atau wilayah di tanah air dengan tarif lebih mahal di zona Indonesia Timur.

Di awal pembukaan tulisan, dia mengatakan bahwa internet dengan Telkomsel dapat menyebabkan gagap teknologi, kemiskinan, melatih diskriminasi, menyebabkan pecah-belah bangsa, iri hati, dengki, benci dan ingkar pada NKRI.

Pembukaan yang tegas dan sarkas tersebut dilanjutkan dengan keluh kesahnya terhadap pembagian zona tarif internet oleh Telkomsel. Pembagian ini dibagi ke dalam 12 zona dengan 6 zona beda lainnya.

Semakin ke ujung Indonesia, maka semakin mahal pula tarif yang dibebankan. Malahan ditulis, perbedaan harga antara zona 1 dan zona 12 bisa mencapai 100 persen.

“Telkomsel mungkin tidak menyadari bahwa pembagian 12 zona itu jadi semacam Shadow State, Negara Bayangan di dunia maya, namun nyata terasa di detak dada yang jelata. Mirip slogannya, “Makin Indonesia TELKOMSEL Begitu Dekat Begitu Nyata”. Memang terasa nyata sekali tarifnya mencekik.” tulisnya di Change.org dikutip dari CNN Indonesia.

Dengan kondisi tersebut, penulis petisi mengatakan bahwa mengakses internet di daerah NTT, Maluku dan Papua adalah satu kemewahan tersendiri.

“Kami harus mampu mengelola pendapatan pas-pasan biar tidak ketinggalan zaman. Kami bisa belajar banyak hal dari internet dan semua itu telah memberi kontribusi postif dalam hidup kami. Meskipun kami sadar, bila terlalu sering beli paket data internet maka kami bisa kurang gizi dan miskin mendadak.”

Tulisan tersebut terlihat tidak tendesius, terbukti dia mengaku sebagai pengguna setia Telkomsel dan tidak ingin berpindah ke lain operator.

“Kami juga paham, Telkomsel adalah BUMN. Lini bisnis yang punya sumbangsi besar bagi APBN. Bayangkan, pada 2014 laba bersih Telkomsel itu Rp.66,25 triliun atau naik 10% dari tahun sebelumnya. Ini BUMN masa depan yang harus dijaga, dirawat sepenuh jiwa-raga.”

“Berpindah ke lain hati (provider) bukanlah watak kami. Sejak pertama membeli HP kartu pertama yang tertanam adalah Telkomsel. Hingga tak jarang ada yang sudah setia 5 tahun, 10 tahun atau bahkan 15 tahun hidup bersama Telkomsel. Romantis sekali.”

Di ujung kalimat petisi ini, permintaan mereka tidak muluk-muluk. Tujuannya adalah ingin agar Telkomsel kembali bijak dalam menetapkan tarif internet yang dirasa kelewat mahal untuk mereka. “Owh Telkemsel…. dengarlah jeritan suara kami. Suara yang keluar dari lubuk hati kami paling dalam. Setulus-tulusnya cinta.

Wahai Telkomsel yang bijak-bestari. Sudilah kiranya engkau mengabulkan permohonan kami yang sahaya ini. Tak banyak, cuma satu, satu saja. Biar Tuan Untung Terus dan kami bahagia lahir-batin.

Hapus kebijakan zonasi paket data internet. Tentukan tariff reguler yang manusiawi, masuk akal, realistis dan visioner. Ini bukan hanya untuk masadepan Telkomsel tapi juga MasaDepan Seluruh Rakyat Indonesia.”

Tanggapan Telkomsel

Sementara itu, Vice President Corporate Communications Telkomsel Adita Irawati mengatakan bahwa mereka mengucapkan terima kasih karena ini merupakan bentuk perhatian terhadap perusahaanya.

“Kita melihat petisi ini merupakan bentuk perhatian sekaligus feedback bagi Telkomsel dan untuk itu kami mengucapkan terima kasih banyak. Masukan ini akan kami jadikan perhatian utama agar dapat memberikan layanan yg lebih baik lagi bagi masyarakat khususnya pelanggan di daerah timur Indonesia,” kata Adita, saat dihubungi CNN Indonesia.

Permasalahan penetapan zona untuk tarif internet Telkomsel ini pernah dibahas oleh Presiden Direktur Telkomsel Ririek Ardiansyah. Dalam suatu kesempatan, Ririek mengatakan pembagian zona ini karena kebutuhan pelanggan yang berbeda-beda, termasuk soal kondisi tiap zona yang tak sama satu sama lainnya.

“Kami memberikan tarif berdasarkan brand positioning dan biaya. Ada juga Post of Sales kami yang banyak sehingga disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan yang berbeda-beda, karena itulah dibuat zona seperti sekarang,” ujar Presiden Direktur Telkomsel Ririek Ardiansyah, di Yogyakarta, saat itu.

Diskusi

Belum ada komentar.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Gravatar
Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: