//
Anda membaca...
Hukum dan Peristiwa

Ini Alasan GIDI Paksa Warganya Cat Rumahnya dengan Bendera Israel

Lambang bendera Israel pada rumah warga di Tolikara

Lambang bendera Israel pada rumah warga di Tolikara. (Foto: hidayatullah.com)

Kini atribut bendera Israel yang ada di banyak rumah warga Tolikara, Papua disorot. Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) disebut mengenakan sanksi denda Rp 500 ribu bagi warga jika tidak mengecat kediamannya dengan bendera Israel.

“Kami didenda Rp 500 ribu jika tidak cat kios, itu kami punya kios,” kata seorang pedagang asal Bone, Agil Paweloi (34), di tempat pengungsian di Tolikara, Papua, Jumat (24/7) dini hari, seperti dilansir dari Republika..

Agil menuturkan pengecatan ruko, rumah, dan trotoar jalan diwajibkan dengan warna biru dan putih. Dalam kegiatan itu, lanjutnya, pihak GIDI menjelaskan alasan tersebut kepada warga bahwa instruksi pengecatan tersebut dalam rangka menyambut kedatangan pendeta dari Israel.

Tidak hanya penduduk Muslim, seluruh masyarakat Tolikara ikut diwajibkan mengecat rumah mereka dengan warna bendera Israel termasuk ruas jalan dan ruko-ruko pedagang dicat berwarna biru putih. “Saya ikut cat saja daripada harus bayar Rp 500 ribu,” ujarnya.

Dilansir dari ada 16 Juli 2015 lalu, atau sehari sebelum insiden penyerangan, sempat meliput acara pembukaan Seminar dan Kegiatan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) Pemuda Gereja Injil di Indonesia (GIDI) Internasional di Tolikara, Papua. Di panggung acara, terlihat memang bendera Israel, namun disandingkan dengan bendera negara lain seperti Papua Nugini, Fiji dan Vanuatu.

Bendera Israel di KKR internasional pemuda GIDI, Tolikara

Bendera Israel di KKR internasional pemuda GIDI, Tolikara. (Foto: Detikcom)

Nuansa atribut di panggung acara, memang didominasi warna biru muda dan putih, senada dengan bendera Israel. Di sejumlah rumah di sekitar lokasi juga banyak cat warna biru muda dan putih.

Menurut panitia di panggung saat itu, empat negara yang benderanya dipajang di depan panggung merupakan negara yang diundang dalam forum tersebut. Mereka adalah peserta seminar dan KKR internasional pemuda GIDI.

Acara seminar dan KKR pemuda digelar sejak tanggal 15-20 Juli 2015. Di situs Pemkab Tolikara, soal acara ini sempat jadi pemberitaan. Ada permintaan dari wakil bupati untuk menunda waktu acara karena masalah persiapan, namun ditolak oleh kalangan pemuda.

Persiapan khusus untuk acara internasional ini memang sudah dilakukan sejak lama. Pemerintah daerah dan para warga setempat sibuk menyiapkan penginapan sampai arena acara. Pagar di sekeliling gereja pun dibangun dan ditata.

Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Tolikara Dance Y Flassy saat ditanya mengenai atribut bendera Israel di rumah warga saat acara tersebut mengatakan tidak ada. Dia juga membantah ada perintah dari Pemkab untuk memajang bendera Israel atau cat bernuansa biru putih di rumah.

“Tidak ada perda (memasang bendera) seperti itu. Apalagi soal bendera Israel,” terang Dance. “Tidak ada,” sambungnya saat ditanya kembali atribut bendera di rumah warga.

Diskusi

Belum ada komentar.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Gravatar
Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: