Dua orang anggota TNI babak belur setelah dikeroyok belasan sopir Mikrolet M 26, di Terminal Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu (1/8) dini hari. Akibat kejadian itu, beberapa rekan tentara ini kembali melakukan penyerangan sehingga membuat angkot jurusan Kampung Melayu – Bekasi ini tak berani beroperasi.
Anggota TNI yang jadi korban pengeroyokan ini, Ade Wahyudin, 34, luka memar di wajah dan luka lecet pada telapak tangan sebelah kanan. Sementara Indra Lesmana, 26, dua luka sobek pada kepala belakang sebelah kanan dan samping sebelah kiri, luka lecet dan memar pada pipi sebelah kiri dekat kuping, memar pada dahi sebelah kanan.
Bagaimana sebenarnya kronologi peristiwa ini?
Kasus pengeroyokan ini bermula saat keduanya mengendarai sepeda motor di Jalan Otista Raya. Saat itu, tepat di lampu merah arah Kampung melayu, tiba-tiba mobil Mikrolet 26 putar balik dan langsung menabrak motor mereka.
Karena tabrakan itu, kedua korban terjatuh. Keduanya menghentikan angkot tersebut dan meminta surat-surat kendaraan. Mereka berencana meminta ganti rugi atas kejadian itu.
Namun si sopir yang belum diketahui identitasnya dan diketahui tak memiliki STNK itu mengarahkan kedua korban ke Terminal Kampung Melayu. Namun sungguh disayangkan, begitu tiba di terminal, si sopir angkot malah berteriak kepada rekan-rekannya kalau dirinya diperas.
Kontan saja, sopir angkot ini langsung mengeroyok kedua korban sekitar pukul 00.10 WIB. “Yang mukulin banyak banget. Diperkirakan ada 15 orang yang langsung mengeroyok dua orang,” kata Lutfi, 39, saksi.
Dikatakan Lutfi, usai mengeroyok korban, sopir melarikan diri. Sementara kedua korban dibantu beberapa tukang rokok dan petugas keamanan membawanya ke Rumah Sakit Hermina. “Untungnya itu orang nggak mati karena buru-buru dibawa ke rumah sakit,” ungkapnya.
Atas kejadian itu, rekan-rekan korban ingin membalas. Sabtu dinihari itu, suasana mencekam terjadi di Terminal Kampung Melayu. Puluhan orang melakukan sweeping terhadap sopir angkot yang ada di sekitar kawasan itu.
Hingga Sabtu (1/8) siang, Terminal Kampung Melayu makin menakutkan. Hal itu membuat angkutan umum M 26 ini berhenti beroperasi. Beberapa penumpang terlantar karena mobil yang biasa mereka tumpangi tak beroperasi.
Akibat ulah sopir yang tidak bertanggungjawab akhirnya rekan-rekan sopir Mikrolet yang lain ikut kena getahnya. “Wajarlah tentara itu ngamuk, siapapun kalau temannya diperlakukan gitu pasti marah,”ujar tukang rokok yang melihat kejadian itu.
Kapolsek Jatinegara Kompol Suwanda mengaku, pihaknya masih memburu pelaku pengeroyokan. Berbagai keterangan dari beberapa saksi di lokasi kejadian terus digali petugas. “Kasusnya masih dalam penyelidikan, kami sudah mengantongi tiga nama yang diduga kuat menjadi pelaku utama,” ujar kapolsek.
Mencegah terjadinya aksi susulan, beberapa petugas disiagakan di kawasan terminal Kampung Melayu. “Mudah-mudahan kasus ini bisa segera diungkap,” kata kapolsek.
Diskusi
Belum ada komentar.