Kecelakaan Pesawat di Inggris, 3 Anggota Keluarga Osama Bin Laden Tewas

Pesawat keluarga Osama Bin Laden meledak di lokasi pelelangan mobil di dekat Bandara Hampshire. (Foto: Daily Mail)

Tiga anggota keluarga Osama bin Laden yaitu kakak, ibu tiri, dan abang ipar dipastikan tewas dalam kecelakaan pesawat pribadi di Hampshire, Inggris, pada Jumat, 31 Juli 2015, waktu setempat. Mereka emmang sedang liburan ke negeri Ratu Elizabeth saat pesawat yang mereka tumpangi berusaha mendarat darurat, tapi akhirnya menghantam lokasi pelelangan mobil di dekat Bandara Hampshire.

Pesawat pribadi yang ditumpangi ibu tiri Osama, Rajaa Hashim; kakak Osama, Sana, dan suaminya Zuhair Hashim; serta seorang pilot asal Yordania itu dilaporkan rutin bepergian ke Inggris dalam dua tahun terakhir. Laporan ini memunculkan spekulasi bahwa keluarga Osama adalah pengunjung tetap Inggris.

Pesawat jenis Embraer Phenom 300 jet itu dimiliki oleh perusahaan keluarga Osama Salem Aviation. Sebelum kecelakaan terjadi, pesawat itu sudah dua kali mengunjungi lokasi yang sama di Inggris.

Pesawat jenis Embraer EMB-505 Phenom 300 milik keluarga Osama. (Daily Mail)

Pada hari nahas itu, pesawat keluarga Osama bertolak dari Bandara Malpensa di Milan, Italia, sekitar pukul 10.00 waktu setempat. Pesawat jatuh di Hampshire sekitar pukul 15.00.

Keluarga Osama yang menjalankan bisnis konstruksi raksasa di Arab Saudi diketahui tak memiliki investasi bisnis signifikan di Inggris. Namun, London memang tujuan wisata paling populer bagi orang kaya Arab.

Sana bin Laden kakak tiri Osama yang juga tewas. (Daily Mail)

Kakak Osama, Sana bin Laden, disebut sebagai filantropis yang gemar mendonasikan hartanya untuk membantu pendidikan anak di Arab Saudi. Sahabat Sana, Ajwa’a, mem-posting foto Sana di Facebook-nya dan mengucapkan belasungkawa.

“Dia adalah orang sederhana yang senang beramal dan sudah puluhan tahun tak berhubungan dengan Osama,” kata Ajwa’a. Foto yang diunggah itu menampilkan Sana sedang berpose di dalam kabin pesawat pribadinya.

Pilot pesawat itu adalah Mazen Salem al-Dajah yang berusia hampir 60 tahun. Dia memiliki pengalaman terbang selama 25 tahun dan bekerja untuk perusahaan Laden. Selain penumpang dan pilot pesawat, tak ada korban jiwa lain dalam kecelakaan itu.