Belakangan, ramai dibicarakan di dunia maya soal sosok Eugenie Patricia yang disebut sopir layanan ojek digital Go-Jek yang berparas cantik. Mengenakan seragam Go-Jek lengkap dengan helmnya, gadis yang tampak masih muda itu sibuk melihat ponsel.
Apakah ini bentuk kesengajaan sebagai bagian marketing atau promosi Go-Jek? Terlepas dengan hal itu, gadis ini sukses mencuri perhatian. Bahkan beberapa memenya pun beredar di Path ataupun Facebook. Kok ada sih, sopir Go-Jek secantik ini, begitu mungkin pikir para netizen.
Profil Eugenie dapat diakses di akun Instagram @eugeniepatricia. Patricia juga punya akun Twitter dengan nama yang sama. Ia adalah pengusaha puding yang cukup terkenal di Jakarta. Dalam beberapa wawancara, gadis yang katanya masih kuliah ini kadang membagikan tips bisnis ataupun kisahnya dalam mendirikan perusahaan makanan sendiri.
Di Instagram, Patricia banyak menampilkan foto dirinya ataupun dengan para teman. Sedangkan di Twitter, ia cukup banyak mempromosikan usahanya.
Apakah benar Patricia seorang pengemudi layanan ojek GoJek? Ditanyakan pada orangnya, Patricia membantahnya. Lantas darimana asal-usul dia memakai seragam Go-Jek?
“Saya bukan pengemudi Go-Jek. Foto tersebut diambil oleh teman saya ketika saya sedang iseng mencoba jaket Go-Jek,” demikian seperti diberitakan detikINET, pada Kamis, 6 Agustus 2015. Foto itu sepertinya kemudian di-upload si teman ke internet dan beredar luas.
Patricia menjelaskan kalau foto tersebut diambil saat sedang melakukan pemotretan kolaborasi antara Gojek dengan produk kuliner yang dikelola Patricia, yakni puding Puyo. Tapi Patricia mengaku pengguna setia layanan Go-Jek.
“Saya sering menggunakan Go-Jek untuk mengirim barang. Bisnis kuliner saya juga bekerjasama dengan GO-FOOD untuk jasa delivery. Saya konsumen setia Go-Jek dan partner Go-Jek,” lanjutnya.
Foto Patricia sedang mengenakan Go-Jek membuat beberapa pihak menjadikannya sebagai bahan meme yang beredar luas. Lengkap dengan kalimat-kalimat iseng. Bagaimana tanggapannya soal ini? “Saya pada awalnya tidak mengira ini akan tersebar luas. Namun setelah tersebar asal ga negatif saya menganggapnya sebagai hiburan sehari-hari aja asal ga berlebihan,” pungkasnya.
Diskusi
Belum ada komentar.